Peristiwa Daerah TIMES Ramadan

Masyarakat Jombang dan Budaya Megengan Menyambut Bulan Suci Ramadan

Senin, 12 April 2021 - 13:54 | 29.88k
Doa bersama dan khotmil quran di Desa Kepuhdoko Jombang dalam rangka megengan menyambut bulan suci ramadan (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Doa bersama dan khotmil quran di Desa Kepuhdoko Jombang dalam rangka megengan menyambut bulan suci ramadan (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
FOKUS

TIMES Ramadan

TIMESINDONESIA, JOMBANGbudaya megengan menyambut bulan suci Ramadan rutin dilaksanakan oleh oleh masyarakat Jombang, Jawa Timur. Seperti yang dilakukan oleh Desa Kepuhdoko, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang rutin menggelar doa bersama di balai desa, Senin (12/4/2021).

Sutaman (67), Kepala Desa Kepuhdoko mengatakan, bahwa acara ini merupakan salah satu cara melestarikan budaya dari nenek moyang terdahulu dalam menyambut bulan suci Ramadan.

"Nguri-nguri (melestarikan) agar mendapat keberkahan di bulan suci Ramadan," katanya, kepada TIMES Indonesia. Senin (12/4/2021).

Doa-bersama-dan-khotmil-quran-di-Desa-Kepuhdoko-Jombang-2.jpg

Selain melestarikan budaya, kegiatan ini juga dikemas dengan khotmit quran dan kirim doa kapada para pejuang, tokoh, keluarga dan pendahulu Desa Kepuhdoko.

"Untuk mensukseskan kegaitan ini kami juga bekerjasama dengan para tokoh agama, masyarakat dan pengurus ranting NU setempat," jelasnya.

Sementara itu Suyitno, tokoh agama setempat mengatakan, melestarikan budaya 'megengan' merupakan hal wajib bagi masyarakat Desa Kepuhdoko. Namun, kita kemas dengan suasana beda yaitu kirim doa dan khotmil quran.

Doa-bersama-dan-khotmil-quran-di-Desa-Kepuhdoko-Jombang-3.jpg

"Karena budaya ini sudah melekat maka jangan ditinggalkan harus kita lestarikan. Namun, kemasan acara yang berdeda dengan mengkolaborasikan dengan budaya Islam," ungkapnya.

Kegiatan 'megengan' yang biasanya digelar secara bersamaan selulur masyarakat harus dilaksanakan dengan terbatas karena masih dalam pandemi Covid-19.

Untuk mengatisipasi terjadinya kerumunan kegiatan ini dipusatkan di Balaidesa dengan peserta terbatas kemudian dibagi disetiap mushola yang ada di Desa Kepuhdoko.

"Semoga dengan melestarikan budaya megengan ini bisa menjadi salah satu kebudayaan yang selalu melekat di hati para masyarakat dan mendapat keberkahan dari doa bersama ini," ucapnya mengenai budaya megengan di Desa Kepuhdoko, Jombang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES