Olahraga

Gelar Body Contest Hingga Zumba Party untuk Obat Rindu Binaragawan dan Peduli Sesama

Senin, 12 April 2021 - 12:57 | 105.24k
Para atlet binaraga Jember dalam Notonegoro Body Contest yang diselenggarakan PABSI Jember, Minggu (11/4/2021). (Foto: Muhammad Faizin/TIMES Indonesia)
Para atlet binaraga Jember dalam Notonegoro Body Contest yang diselenggarakan PABSI Jember, Minggu (11/4/2021). (Foto: Muhammad Faizin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Jember menggelar Notonegoro Body Contest di Kota Cinema Mall (KCM) Jember, Minggu (11/4/2021) kemarin.

Acara tersebut menjadi obat rindu para atlet binaraga yang selama nyaris tidak lagi mengikuti kompetisi atau perlombaan disebabkan pandemi Covid-19.

“Saya lihat antusias sekali pesertanya. Karena memang sudah seperti vakum selama setahun. Apalagi ini menjelang puasa. Ajang seperti ini sangat bagus untuk mencari prestasi,” ujar Slamet Junaidi salah satu dari tiga dewan juri.

ZumbaKemeriahan zumba party yang digelar Notonegoro Printing untuk meningkatkan imunitas masyarakat. (Foto: Muhammad Faizin/TIMES Indonesia)

Dalam melakukan penilaian, lanjut Slamet, ada beberapa kriteria yang digunakan. 

“Seperti standart yang sudah ada, mulai dari simetris, proporsional, balance, dan conditioning. Jadi tidak semata-mata hanya kondisi. Jadi kami melihat hasilnya, tidak sekedar lamanya dia aktif di gym,” tutur Slamet. 

Ketatnya persaingan membuat dewan juri harus ekstra teliti dalam melakukan penilaian. 

“Tiap kategori ada bagian sendiri-sendiri. Kalau pas mirip, kami berat menilainya. Harus benar-benar teliti,” tutur Mashuri, salah satu dewan juri yang lain. 

Sebagai salah satu atlet binaraga asli Jember, Mashuri mengaku cukup senang dengan semakin tingginya minat masyarakat pada olahraga binaraga dan body contest

Hal ini juga terlihat dari semakin menjamurnya pusat-pusat kebugaran atau gym yang ada di Jember. 

“Sudah mulai menjadi gaya hidup yang baik. Apalagi dengan adanya Covid-19, masyarakat semakin sadar akan arti penting olahraga untuk menjaga kebugaran dan meningkatkan imunitas,” tutur Mashuri. 

Sementara itu, Agus Pancho, juri lain juga menilai, even body contest menunjukkan trend positif di Jawa Timur (Jatim). 

“Sekarang hampir setiap bulan di Jatim ada event body contest. Karena itu saya berpesan kepada atlet yang masih muda-muda ini agar tetap semangat,” ujar Agus Pancho yang sudah berusia hampir 60 tahun ini. 

Selama puluhan tahun menekuni dunia binaraga, ada kepuasan tersendiri yang dirasakan oleh Agus Pancho.

”Teman semakin banyak, juga ditambah badan yang sehat. Ada kebanggan juga dijuluki sebagai The Legend,” tutur atlet asal Bojonegoro yang kini membela Bengkulu di PON 2022 Papua mendatang. 

Yang menarik, acara tersebut digelar oleh PABSI Jember. 

Padahal seiring dengan pemecahan induk cabang olahraga (cabor) Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) pada tahun lalu, seharusnya binaraga masuk dalam Perkumpulan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI).

Seiring dengan bubarnya PABBSI, maka cabor tersebut dipecah menjadi tiga. 

Selain PABSI dan PBFI, juga ada Pabersi (Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia). 

“Ya karena kami sebelumnya adalah PABBSI. Tetapi karena PBFI belum terbentuk di Jember, kami terdorong untuk ikut membantu mewadahi mereka berkegiatan. Jadi kami tidak usah pilih-pilih,” ujar Indi Naidha, Ketua PABSI Jember.

Sebagai pegiat olahraga, Indi berharap Surat Keputusan (SK) Kepengurusan PBFI bisa segera terselesaikan untuk kepengurusan di Jember. 

“Karena masih ada masalah di provinsi sehingga SK-nya belum keluar. Karena itu kami berharap bisa selesai,” tutur Indi.

Selain menggelar body contest, pada saat yang hampir bersamaan Indi Naidha juga menggelar acara zumba bertajuk Notonegoro Zumba Party. 

“Karena kami ingin menggairahkan terus olahraga zumba dalam rangka ikut menyehatkan masyarakat. Jadi kami bikin t-shirt yang hasil penjualannya untuk mengadakan zumba,” tutur Indi yang juga pengusaha percetakan Notonegoro Printing itu.

Hasil pendapatan dari event tersebut sebagian juga didonasikan untuk misi kemanusiaan. 

“Sebagian kami donasikan untuk korban gempa di Malang dan Lumajang kemarin, melalui program Kita Bisa,” tutur pemilik Kohana Cafe tersebut.

Selain untuk olahraga, kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk membangkitkan kembali perekonomian Jember.

“Saya sebagai warga Jember juga ikut berkewajiban menggerakkan kembali perekonomian di Jember sesuai instruksi pemerintah daerah,” tutur Indi.

Selain itu, dia menambahkan bahwa perkembangan zumba di Jember selama beberapa tahun terakhir dinilai cukup menggembirakan.

"Olahraga zumba ini sudah menjadi gaya hidup yang bisa digeluti mulai dari anak SD hingga nenek. Ini bisa meningkatkan imunitas kita. Ketika kita fun dan badan rajin olahraga, harapannya bisa meningkatkan imun,” imbuhnya. 

Untuk diketahui, kegiatan body contest dan zumba party yang diselenggarakan PABSI Jember dan Notonegoro Printing itu digelar dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Acara tersebut juga didukung sepenuhnya oleh TIMES Indonesia sebagi media partner. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES