Ekonomi

Distribusi Pupuk Subsidi Tiga Kali Lipat Lebih Banyak dari Ketentuan Pemerintah

Senin, 12 April 2021 - 11:26 | 34.21k
Ilustrasi - Pupuk Bersubsidi (FOTO: PT Pupuk Indonesia)
Ilustrasi - Pupuk Bersubsidi (FOTO: PT Pupuk Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Direktur Keuangan dan Investasi Pupuk Indonesia, Taufik Eko Wibowo menyatakan, selama enam minggu kedepan pupuk subsidi telah didistribusikan ke seluruh Indonesia dan diharapkan  bisa mencukupi kebutuhan para petani. 

“Kami selalu berusaha memastikan penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan aturan pemerintah. Stok tersebut dua hingga tiga kali lipat lebih banyak dari stok minimum ketentuan pemerintah,” kata Taufik, Senin (12/4/2021) dari keterangan tertulisnya.

Stok pupuk subsidi telah disiapkan di gudang lini 1 (produsen) sampai dengan lini 4 (kios resmi) sebanyak 1,5 juta ton. Jumlah tersebut cukup untuk alokasi selama enam minggu ke depan.

Ia menjelaskan, stok pupuk subsidi ini tersebar di seluruh Indonesia. Adapun rinciannya, pupuk Urea 689 ribu ton, NPK Phonska 304 ribu ton, ZA 198 ribu ton, SP-36 172 ribu ton, dan pupuk organik Petroganik 145 ribu ton.

 Untuk membantu kelancaran penyaluran pupuk subsidi, Pupuk Indonesia didukung jaringan distribusi yang luas, yaitu memiliki 9 unit pengantongan, 6 unit Distribution Center (DC), 203 kapal laut, 6.000 lebih truk, 595 gudang dengan kapasitas 3,1 juta ton, dan memiliki jaringan distributor sebanyak 1.200 dengan 29.000 lebih kios resmi.

“Pupuk Indonesia juga telah menerapkan teknologi digital 4.0 dalam pendistribusian pupuk, melalui sistem Distribution Planning and Control System (DPCS) yang dapat memonitor posisi pengiriman barang, dan memantau stok hingga ke level kios secara real time,” terangnya.

Sebagai produsen, Pupuk Indonesia berkewajiban untuk menyalurkan pupuk subsidi sesuai alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Dimana pada tahun 2021 alokasi pupuk subsidi dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 49 Tahun 2020 sebesar 9,04 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organik cair.

Selain kewajiban menyalurkan pupuk subsidi, Pupuk Indonesia juga menyediakan stok pupuk non-subsidi yang saat ini berjumlah 834 ribu ton.

“Upaya ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan petani yang belum ter-cover dalam skema pupuk subsidi,” jelas Taufik.

Untuk memperkuat struktur bisnis perusahaan, Taufik menyebutkan, bahwa Pupuk Indonesia melalui Pupuk Sriwidjaja Palembang akan melakukan revitalisasi pabrik Pusri IIIB, yang akan menggantikan pabrik pupuk urea Pusri III dan Pusri IV yang telah beroperasi sejak tahun 1976.

“Tujuan revitalisasi pabrik ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan,” ujar Taufik.

Taufik menjelaskan bahwa pabrik Pusri IIIB direncanakan akan beroperasi pada tahun 2024, dan memiliki kapasitas produksi pupuk urea sebesar 1,15 juta ton dan amoniak 660 ribu ton per tahun. Selain itu, pabrik ini juga akan menggunakan teknologi baru yang lebih ramah lingkungan dan efisien dalam konsumsi gas bumi.

“Dari konsumsi bahan baku pada pabrik baru ini, kami prediksi nilai efisiensinya mencapai Rp1,5 triliun per tahun. Kembali kami sampaikan, stok pupuk subsidi di Indoensia dipastikan akan mencukupi selama enam minggu kedepan, karena pendistribusiannya tiga kali lipat lebih banyak dari ketentuan pemerintah,” sambung Taufik.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES