Peristiwa Internasional

Utusan Khusus PBB Tiba di Thailand untuk Bahas Krisis Myanmar

Minggu, 11 April 2021 - 06:32 | 19.42k
Christine Schraner Burgener akan menjalani karantina selama tujuh hari di Bangkok sebelum melanjutkan pertemuan untuk membahas krisis Myanmar.(Foto: Thai PBS World/AFP)
Christine Schraner Burgener akan menjalani karantina selama tujuh hari di Bangkok sebelum melanjutkan pertemuan untuk membahas krisis Myanmar.(Foto: Thai PBS World/AFP)

TIMESINDONESIA, JAKARTAUtusan khusus PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener telah tiba di Bangkok untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Thailand, Don Pramudwinai.

Kementerian Luar Negeri Thailand seperti dilansir Thai PBS World mengatakan Christine lebih dulu akan menjalani karantina negara alternatif selama tujuh hari. Christine telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 sebelum kedatangannya di Thailand.

Setelah itu ia akan melakukan serangkaian pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Thailand, Don Pramudwinai dan perwakilan badan PBB dalam upayanya mencari penyelesaian damai atas krisis yang berlangsung di Myanmar.

Kehadirannya di Bangkok sekaligus bagian dari rencananya ulmengunjungi sejumlah negara di kawasan itu untuk bertukar pandangan dan perspektif tentang situasi di Myanmar.

Tujuannya adalah  untuk mengeksplorasi kemungkinan solusi untuk krisis yang dipicu oleh kudeta militer pada 1 Februari dan yang mana telah menyaksikan ratusan pengunjuk rasa pro-demokrasi dibunuh oleh pasukan keamanan Myanmar.

Christine Burgener yang pernah menjabat sebagai duta besar Swiss untuk Thailand, ditunjuk sebagai utusan khusus untuk Myanmar oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada tahun 2018.

Mandatnya adalah untuk mendukung proses reformasi, rekonsiliasi dan demokratisasi di Myanmar, serta kekerasan di Negara Bagian Rakhine dan masalah pengungsi Rohingya.

"Sebagai negara tetangga, Thailand sangat prihatin dengan situasi di Myanmar dan dampaknya terhadap masyarakat Myanmar. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dan terlibat secara konstruktif dengan komunitas internasional, termasuk melalui PBB dan ASEAN, untuk menemukan solusi damai bagi Myanmar dan rakyatnya. Kami berharap kunjungan Utusan Khusus ke kawasan ini bisa memberikan kontribusi terhadap kemungkinan solusi," kata Kementerian Luar Negeri Thailand dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara Pbn, Stephane Dujarric seperti dikutip AFP mengatakan junta militer Myanmar belum memberi Burgener "lampu hijau" untuk mengunjungi negara itu.

"Tujuannya adalah melanjutkan diskusi tatap muka. Dia siap mengunjungi Myanmar kapan saja," kata Dujarric.

Mengingat dengan dukungan Dewan Keamanan PBB, Christine Schraner Burgener ingin bertemu dengan para pemimpin sipil yang ditahan, termasuk dengan Presiden U Win Myint dan Penasihat Negara, Daw Aung San Suu Kyi.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES