Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Guru dan Pengaruhnya bagi Psikologis pada Anak

Jumat, 09 April 2021 - 11:30 | 44.25k
Ganjar Setyo Widodo, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Ganjar Setyo Widodo, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Ada sedikit pertanyaan tentang bagaimana dan mengapa guru adalah tokoh penting dan berpengaruh dalam kehidupan anak-anak kita. Tidak hanya menyebarkan pengetahuan dan keterampilan, mereka juga memberikan pengaruh yang besar pada perkembangan psikologis dan emosional siswa mereka. Guru terbaik dapat menavigasi semua kebutuhan pendidikan anak sambil menjaga mereka tetap termotivasi dan terlibat dengan kehidupan sekolah dan materi pelajaran. Seorang guru yang hebat akan membantu siswanya untuk menetapkan tujuan pribadi, dan memotivasi mereka untuk melakukan yang terbaik dari kemampuan mereka

Artikel baru-baru ini di The Conversation telah mengidentifikasi apa sebenarnya kebutuhan pendidikan anak-anak kita, dan apa yang perlu kita cari untuk memastikan mereka terpenuhi.

Motivasi dan keterlibatan

Motivasi mengacu pada kecenderungan, minat, energi, dan dorongan anak-anak untuk belajar, bekerja secara efektif, dan mencapai potensi akademis mereka. Keterlibatan adalah perilaku yang menyertai kecenderungan energi ini. Misalnya, tanda-tanda keterlibatan positif termasuk ketekunan dan perencanaan; tanda negatif termasuk kecemasan dan ketakutan akan kegagalan. Tanda-tanda motivasi positif termasuk kepercayaan diri dan fokus sedangkan tanda-tanda negatif termasuk pelepasan dan sabotase diri . Menyadari dan memperhatikan tanda-tanda tersebut, guru dapat terbantu dalam menilai apakah kebutuhan pendidikan anak bisa terpenuhi.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Penelitian telah mengidentifikasi dua jenis keragaman kesulitan akademis, yaitu kesulitan sehari-hari tingkat rendah, dan kesulitan besar. Kesulitan sehari-hari datang dalam bentuk stres, hasil yang mengecewakan, atau kesulitan beradaptasi dalam lingkungan sekolah. Kesulitan besar lebih jarang dialami, dan dapat dipicu oleh masalah kesehatan mental, kesulitan belajar, penindasan, atau kesulitan di atas rata-rata dengan tugas kursus. Meskipun kesulitan sehari-hari dapat diatasi dengan jenis ketangguhan yang kita harapkan akan berkembang pada anak-anak kita di sekolah, kesulitan besar kemungkinan akan membutuhkan bantuan profesional dari psikolog atau ahli perawatan kesehatan.

Sama seperti psikolog dan pasiennya, hubungan yang baik antara guru dan siswa dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan siswa. Ada tiga prinsip hubungan utama antara siswa dan guru yang bermanfaat bagi pembelajaran anak:

Interpersonal - sejauh mana guru tertarik dan mendukung anak.

Substantif - sejauh mana anak terlibat dengan materi pelajaran.

Pedagogis - sejauh mana anak menanggapi metode pengajaran yang digunakan.

Hubungan ini sangat penting dalam semua aspek kehidupan anak, terutama dengan orang tua dan pengasuh. Mereka akan mendapat manfaat paling besar ketika orang tua dan guru memiliki kesamaan.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Ganjar Setyo Widodo, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (UNISMA).

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES