Kopi TIMES

Ngopi Pagi: Keberimbangan

Jumat, 09 April 2021 - 09:14 | 50.92k
Noor-Shodiq-Askandar (Grafis : TIMES Indonesia)
Noor-Shodiq-Askandar (Grafis : TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Allah swt dalam menciptakan sesuatu hampir selalu berpasang pasangan sahabat ngopi pagi. Ada laki laki, ada perempuan. Ada yang baik, ada juga yang buruk. Ada yang keras, ada yang lembek. Ada bumi, maka ada juga langit, dan seterusnya. Oleh karena itu dalam kehidupan itu mesti memperhatikan pola hubungan ini agar saling melengkapi dan menguatkan satu sama lain. Saat salah satu aspek diabaikan, maka biasanya di kemudian hadi akan dapat menimbulkan berbagai masalah.

Ketika kehidupan mulai mengabaikan alam dan hanya mementingkan kemauan ummat manusia sendiri, maka disitulah keberimbangan mulai hilang. Penebangan hutan yang tidak terkendali, perubahan peruntukan lahan yang tidak memperhatikan ekosistem alam, dan sejenisnya adalah contoh dimana manusia mulai abai dengan salah satu fihak untuk memenuhi Hasrat pribadinya. Akibatnya sekarang ini mulai dirasakan oleh semua. Banjir, longsor, kebakaran hutan, dan berbagai bencana alam terus mengancam dan mengurangi kenyamanan dan ketentraman dalam hidup. Begitu juga ketika lahan persawahan dikurangi terus dan dirubah peruntukannya untuk kepentingan hunian ummat manusia. Banjir perkotaan yang asalnya lebih mudah teratasi, menjadi lebih sulit, karena aliran air menjadi sangat terbatas.

Begitu juga ketika ummat manusia lebih mengutamakan kehidupan dunia dan mulai melupakan akhirat, tatanan kehidupanpun mulai berubah. Kemaksiatan ada dimana mana, korupsi dianggap sebagai sesuatu yang biasa, dan berbagai keburukan lain akan mulai muncul. Kalau sudah demikian, maka peringatan, atau ujian, atau adzab akan segera dimunculkan oleh Allah swt. Berbagai penyakit yang dulu tidak ada, kini mulai bermunculan. Virus baru juga terus menghantui, karena pintarnya beradaptasi dalam lingkungan kehidupan ummat manusia. Yang terbaru adalah datangnya covid 19 yang kemudian merubah pola hubungan antar ummat manusia dalam tatanan kehidupan. Kini dalam berkomunikasi ummat manusia yang harus memperhatikan jaga jarak, dan menggunakan masker agar droplet saat bicara tidak menjadi bagian dari penularan penyakit.

Kecintaan kepada harta yang berlebihan juga akan menimbulkan kesenjangan yang makin lebar antara yang kaya dan yang miskin. Kesenjangan inilah yang dapat memunculkan dan meningkatkan kriminalitas, karena mengakibatkan tumbuhnya rasa iri dan dengki dan kesetaraan sosial yang dirasa mulai terabaikan. Jika ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin akan memunculkan masalah baru dalam hubungan antar ummat manusia yang daya rusaknya semakin besar. 
Oleh karena itu kalau ummat manusia ingin lebih selamat dalam menjalani hidup ini, maka keberimbangan sebagaimana Allah swt menciptakan sesuatu berpasang pasangan, harus menjadi landasan utama. Semua saling melengkapi dan semua saling mengisi. Tidak boleh ada yang merasa superior dan tidak boleh juga ada yang merasa harus dominan daripada lainnya. Bagaimana dengan sahabat ngopi pagi semua ???. (*)

***

*) Penulis Noor Shodiq Askandar adalah Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

_______
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES