Kopi TIMES

Apakah Donatur Jaringan Terorisme di Indonesia Sedang Krisis?

Kamis, 08 April 2021 - 16:25 | 54.08k
Mario Langun, Mahasiswa Universitas Nusa Cendana (Mahasiswa Undana-Kupang).
Mario Langun, Mahasiswa Universitas Nusa Cendana (Mahasiswa Undana-Kupang).

TIMESINDONESIA, KUPANG – Beberapa peristiwa terorisme yang terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menyita perhatian dari berbagai kalangan.

Misalnya saja mengamati aksi teorisme yang terjadi beberapa waktu lalu, yaitu peristiwa bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar yang terjadi pada hari Minggu, 28 Maret 2021 dan peristiwa penyerangan oleh teroris di Mabes Polri, Jakarta pada hari Rabu, 31 Maret 2021.

Mencermati lebih jauh kedua peristiwa terorisme ini, saya menemukan satu sudut pandang yang menunjukan bahwa jaringan teroris sekarang yang ada di Indonesia sedang memperlihatkan penurunan dan kelemahannya yang secara terang-terangan.

Mengapa demikian, kedua peristiwa terorisme di atas memperlihatkan kepada kita semua bahwa kurang bahkan tidak adanya latihan, persiapan sebelum melakukan aksi teror serta tidak adanya fasilitas yang mendukung dan memadai dalam menjalankan aksi terornya, seperti peralatan senjata dan fasilitas pendukung lainnya.

Ketika mengamati lebih jauh lagi kelemahan teroris dalam melakukan aksi di Gereja Katedral Makassar dan di Mabes Polri beberapa waktu lalu itu, pikiran penulis mengarahkan ke beberapa pertanyaan sederhana yang menurut penulis sangat sulit untuk menjawabnya.

Beberapa pertanyaan yang terlintas di pikiran itu antara lain: 
- Apakah jaringan teroris di Indonesia sedang krisis dana? 
- Apakah jaringan teroris di Indonesia sedang krisis donatur?
- Apakah donatur jaringan terorisme di Indonesia sedang sibuk?
- Apakah dampak pandemi Covid-19 benar-benar melumpuhkan ruang gerak jaringan teroris di Indonesia?

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas ini, menurut penulis, merupakan jawaban yang mampu mengungkapkan secara lengkap, jelas dan tepat tentang maksud dan tujuan serta orang-orang terselubung yang sedang memainkan strateginya dibalik aksi-aksi teror yang terjadi di Indonesia ini.

Penulis saya mengakui juga bahwa pertanyaan-pertanyaan di atas ini sangatlah sulit untuk menjawabnya, bahkan sebagian besar umat manusia tidak bisa menjawabnya, saya pribadi pun tidak tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas ini. Hanya Tuhan Sang Penciptalah yang mengetahui jawabannya.

Selain itu, hemat penulis, kelemahan pergerakan terorisme yang sedang terjadi di Indonesia ini juga menunjukan perubahan yang sangat besar yang terjadi pada bangsa Indonesia, bahwa masyarakat telah menjalankan dan sudah berpegang teguh terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Penulis yakin dan percaya, dengan berjiwa dan semangat Pancasila, maka bangsa Indonesia dapat menghimpit, melumpuhkan dan memberantas jaringan terorisme di Negara Indonesia tercinta ini.

Kelemahan pergerakan terorisme ini juga merupakan bukti nyata kinerja yang cepat, tepat dan profesional oleh Pemerintah, Lembaga-lembaga Hukum, serta Lembaga, Instansi lainnya dalam memberantas jaringan terorisme di Indonesia. Marilah kita semua mendukung upaya-upaya dalam memberantas dan memusnahkan terorisme di negara Indonesia tercinta ini.

***

*)Oleh: Mario Langun, Mahasiswa Universitas Nusa Cendana (Mahasiswa Undana-Kupang).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES