Peristiwa Daerah

Program Khumaha Hebah/Humasa Sebel di Simeulue Aceh Dikeluhkan Petani

Kamis, 08 April 2021 - 16:00 | 113.56k
Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Simeulue, Aceh. (Foto: Kadri/TIMES Indonesia)
Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Simeulue, Aceh. (Foto: Kadri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, ACEH – Program Khumaha Hebah/Humasa Sebel atau turun ke sawah secara serentak dan secara besar-besaran di Kabupaten Simeulue, Aceh dinilai gagal .

Itu setelah sejumlah petani mengeluhkan sisa pembayaran gabah mereka tak kunjung dibayarkan oleh Dinas Pertanian setempat. Keluhan itu beredar di sejumlah group WhatsApp pada Rabu (7/3/2021).

"Sehubungan dengan gabah kami petani sudah masuk ke Kilang Koperasi Oriza Sativa pada tanggal, 24 Januari 2021 maka untuk pelunasan uangnya sampai hari ini belum ada titik terangnya," ujar Ariswan Petani asal Desa Senebuk, Kamis (8/4/2021)

Ariswan bersama petani lainnya berharap Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian segera membayar gabah mereka yang telah dijual di koperasi Oriza Sativa dan pihaknya berencana akan menemui Kepala Dinas Pertanian Simeulue siang ini.

Semula program ini digadang-gadang sebagai program paling sukses di kepemimpinan Bupati Simeulue saat ini dan diharapkan akan dapat menopang ekonomi masyarakat Simeulue di tengah pandemi.

Namun, setelah sejumlah petani di Simeulue mengeluhkan gabah mereka belum dibayarkan, ini menguatkan dugaan sejumlah pihak bahwa program ini hanya untuk pencitraan belaka.

Secara terpisah, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Simeulue, Karsuan SP menolak berkomentar dan memberi klarifikasi terkait hebohnya keluhan para petani di group Whatsapp.

Menurutnya, yang berhak memberikan penjelasan sebaiknya oleh Kepala Dinas Pertanian Simeulue. "Itu bukan ranah saya untuk menjelaskan, tapi ada dilevel pimpinan," ujar Karsuan SP.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian Simeulue, Samsuar SP saat dikonfirmasi TIMES Indonesia mengaku masih di luar daerah dalam rangka tugas negara. Namun demikian dirinya berharap, agar keluhan petani ini tidak dibesar-besarkan.

"Itu sebenarnya melalui koperasi Oriza Sativa, saya berharap ini tidak dibesar-besarkan. Apalagi gabah sebagian petani juga sudah dibayar, hanya beberapa orang saja yang belum," jelas Samsuar selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Simeulue, Aceh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES