Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Scaffoling, Apa itu?

Kamis, 08 April 2021 - 12:24 | 46.33k
Ganjar Setyo Widodo, Dosen FKIP Universitas Islam Malang (UNISMA).
Ganjar Setyo Widodo, Dosen FKIP Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Ada banyak cara untuk merancangkan pembelajaran. Guru dapat menggunakan teknik yang berbeda berdasarkan kebutuhan siswanya atau jenis tugas yang ada. Satu cara tidak lebih baik dari yang lain, dan setiap guru perlu menilai setiap situasi mendatang. Mereka juga perlu merefleksikan pengalaman mereka sebelumnya dan dukungan yang diperlukan untuk setiap siswa sebelum berkomitmen pada satu strategi.

Scaffolding didasarkan pada zona pengembangan proksimal Vygotsky , yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1978. Konsepnya berpusat pada tiga gagasan yaitu: Apa yang siswa tidak dapat lakukan; Apa yang siswa mampu lakukan secara mandiri; Apa yang dapat dilakukan siswa dengan bantuan.

Scaffolding bermanfaat karena mempromosikan lingkungan belajar yang positif. Siswa merasa didukung; mereka dapat mengajukan pertanyaan dan mendukung teman sekelas mereka. Guru bisa menjalankan peran fasilitator, dan siswa membimbing siswa melalui perjalanan belajar mereka. Ini mendorong siswa untuk menjadi lebih bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri, dan, pada gilirannya, mereka membuat tujuan mereka sendiri dan memantau tingkat keterlibatan mereka sendiri.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Dalam pengaplikasiannya di kelas, terdapat tiga tingkatan Scaffolding (Anghileri, 2006). Tingkatan pertama adalah saat proses pembelajaran yang dapat berlangsung tanpa adanya intervensi langsung dari guru. Dalam tingkatan ini, terdapat alat penunjang pembelajaran dan penyusunan ruang yang melibatkan pengaturan tempat duduk serta kondisi lingkungan kelas. Pada tingkatan ini, guru memberikan tugas berstruktur dan memberikan umpan balik pada siswa untuk menemukan solusi dan merefleksikan proses dalam solusi tersebut.

Tugas atau aktivitas apa pun dengan banyak langkah bisa sangat diuntungkan dari scaffolding yang diberlakukan. Strategi pembelajaran sangat bergantung pada dukungan yang diperhitungkan yang diterapkan oleh guru. Hal ini membawa kita ke topik scaffolding dan ketidakmampuan belajar. Beberapa siswa mungkin terlibat dalam tugas, dan dengan dukungan, dapat menyelesaikan aktivitas tersebut.

Hanya karena mereka mampu melakukan gerakan tugas tidak berarti bahwa mereka membuat hubungan dengan ide yang mendasarinya. Penting bagi guru untuk memantau siswanya dengan cermat untuk memastikan bahwa mereka memahami alasan di balik setiap bagian. Guru dapat meminta siswa mencoba melakukan aktivitas sendiri untuk melihat apakah pembelajaran sudah dilakukan.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Guru bisa mendemonstrasikan tugas dengan memodelkan setiap langkah yang diperlukan. Siswa mungkin membutuhkan banyak kesempatan untuk memahami bagaimana setiap langkah dilakukan. Pengulangan sangat penting dalam pembelajaran, oleh karena itu penting agar siswa dapat menyaksikan guru pemodelan berkali-kali. Memahami pentingnya setiap langkah juga penting untuk keberhasilan siswa dalam tugas. Selain itu, guru bisa mengizinkan siswa untuk bekerja sama dalam mempraktikkan tugas. Bekerja dengan guru atau bekerja sama dengan orang lain memberi mereka kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran mereka.

Cara penting agar scafollding  berfungsi meningkatkan keterlibatan siswa. Ada berbagai aktivitas yang dapat digunakan guru yang membuat siswa lebih terlibat langsung dengan tugas kelas mereka. Ditambah lagi, dukungan teman dekat, yang dapat diberikan oleh guru selama pembelajaran dan yang dirancangkan, dapat mencegah siswa menjadi putus asa. Dengan membangun pengetahuan yang sudah diketahui siswa, hal itu mencegah siswa tersesat saat mempelajari konten baru dan membuat mereka tetap terlibat dalam pelajaran. Scaffolding mengurangi frustrasi siswa dan membuat mereka tetap tertarik pada apa yang mereka pelajari. ***

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Ganjar Setyo Widodo, Dosen FKIP Universitas Islam Malang (UNISMA).

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES