Indonesia Positif

LPPM Universitas Ciputra Dukung Program Literasi Milenial

Kamis, 08 April 2021 - 10:28 | 76.99k
Universitas Ciputra.
Universitas Ciputra.

TIMESINDONESIA, SURABAYA – LPPM Universitas Ciputra (UC) menduking program literasi keuangan dengan sasaran kaum anak muda. 

Program studi Akuntansi UC sebagai pelaksananya melibatkan seluruh Dosen Akuntansi dalam proses Mentoring guna mendampingi setiap kelompok anak-anak dalam menggali potensi pengetahuan keuangan mereka dan strategi pengelolaan portofolio keuangan pribadinya.

Pengelolaan keuangan sangat penting dilakukan bagi keberlangsungan hidup seseorang, salah satu cara mengelola uang adalah dengan berinvestasi. Namun, tak sedikit pula orang yang sebaliknya malah menjadi korban dari penipuan atau investasi ilegal. Sebenarnya, masyarakat tidak akan mudah tertipu apabila tingkat literasi keuangan yang dimilikinya tinggi.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), literasi keuangan merupakan pengetahuan dan kecakapan seseorang dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019, indeks literasi keuangan di Indonesia mencapai 38,03% dan indeks inklusi keuangan 76,19%.

Dengan demikian, walaupun sekitar 76,19% masyarakat Indonesia memiliki akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan, namun hanya 38,03% yang memiliki pemahaman keuangan (literasi). Padahal, menurut World Bank, literasi keuangan merupakan salah satu kompetensi yang wajib dimiliki seseorang bila ingin bertahan di abad ke-21 ini.

Literasi keuangan dapat diukur dari kemampuan menyusun portofolio keuangan pribadi. Seperti yang telah dilakukan Program Studi Akuntansi Universitas Ciputra (UC) Surabaya dengan memberi edukasi portofolio keuangan pribadi kepada siswa/i SMA Citra Berkat Surabaya.

Dalam kesempatan tersebut, Tim Dosen Akuntansi UC berfokus pada pembangunan kesadaran dan motivasi milenial terhadap literasi keuangan dengan cara pembekalan materi, mentoring, dan games-games edukasi seru.

Dengan berlatih menyusun portofolio keuangan pribadi, secara tidak langsung membantu milenial dalam hal-hal berikut:

·         Identifikasi Tujuan Keuangan

Pertanyaan paling mendasar yang perlu dijawab adalah “Kondisi keuangan seperti apa yang ingin diwujudkan di kemudian hari?”. Tiap orang tentu memiliki keinginan dan tujuan yang berbeda. Begitu juga dengan milenial yang mungkin berbeda cara pandang dengan generasi sebelumnya. Dengan mengidentifikasi tujuan sedini mungkin, diharapkan milenial dapat semakin terarah dan termotivasi dalam mencapainya.

·         Berpikir Solutif dan Mampu Menentukan Prioritas

Tiap tujuan yang dipilih tentu akan memiliki kesulitan dan hambatannya sendiri. Justru ketika dihadapkan dengan hal tersebut, milenial dapat menemukan potensi-potensi solusi yang mungkin dapat dilakukannya. Di sisi lain, milenial dapat belajar menentukan prioritas dalam hidupnya. Milenial menjadi sadar bahwa uang bersifat terbatas, ada beberapa aspek yang mungkin tidak dapat terpenuhi semua. Singkatnya, milenial dapat memperoleh gambaran mengenai apa yang kelak akan dihadapinya dan apa yang harus dilakukannya bila itu terjadi.

·         Merumuskan Strategi Keuangan

Dalam menyusun portofolio keuangan, milenial dapat melatih diri belajar untuk mengalokasikan uangnya secara proporsional sesuai pos kebutuhannya. Di saat bersamaan, pandangan milenial akan semakin terbuka terhadap cara-cara mengelola keuangan seperti berinvestasi dan pentingnya dana darurat. Menyusun portofolio keuangan pribadi menjadi momentum yang pas bagi milenial untuk memperluas wawasannya terhadap dunia investasi (reksadana, saham, obligasi, dan lainnya), suatu hal yang positif bagi milenial.

·         Membentuk Sikap Keuangan Positif

Diharapkan melalui penyusunan portofolio keuangan pribadinya milenial dapat membentuk kesadaran, pola pikir, dan motivasi akan pentingnya pengelolaan keuangan. Sikap-sikap keuangan positif lainnya seperti berhemat, belanja sesuai kebutuhan bukan keinginan, dan mencatat pengeluaran diharapkan dapat terbentuk dalam diri milenial.

Semakin segera memperoleh pengetahuan keuangan maka semakin terarah, jelas, dan baik portofolio keuangannya. Dengan membangun kecerdasan finansial ini, diharapkan generasi muda dapat bijak dalam pengelolaan keuangan dan pengambilan keputusan-keputusan demi peningkatan kualitas hidupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES