Peristiwa Daerah

Ketapanrame Masuk 10 Besar Nasional Desa Brilian Anugerah BRI

Kamis, 08 April 2021 - 08:55 | 44.89k
Herwanto, S.Pt (membawa piagam) dan jajaran Bumdes Ketapanrame, Trawas, Kabupaten Mojokerto saat menunjukkan piagam anugerah Desa BRIlian, Kamis (08/04/2021). (Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)
Herwanto, S.Pt (membawa piagam) dan jajaran Bumdes Ketapanrame, Trawas, Kabupaten Mojokerto saat menunjukkan piagam anugerah Desa BRIlian, Kamis (08/04/2021). (Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mendapat  anugerah Desa BRIlian dari BRI. Desa ini menduduki posisi 10 secara nasional dari 500 desa yang ikut dalam penilaian. Penghargaan ini diberikan secara live zoom meeting dan ditayangkan dalam Youtube Kanal BumdesTV, Selasa (06/04/2021).

Program Desa BRILian diselenggarakan BRI, bekerja sama dengan bumdes.id, untuk mengawal kondisi perekonomian desa di Indonesia selama masa pandemi Covid-19. Selama program berlangsung, BRI dan bumdes.id menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk memulihkan perekonomian desa, memberi literasi dan pelatihan, serta menilai kecakapan desa-desa terpilih atas upayanya untuk tetap maju dan berinovasi selama pandemi.

Ditemui TIMES Indonesia, Direksi Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Ketapanrame, Hewanto, S.Pt mengungkapkan bahwa salah satu kriteria yang diberikan kepada Desa Ketapanrame dikarenakan mampu menjadi desa mandiri dan berkelanjutan. )

"Keberlanjutan kemandirian desa beserta inovasi-inovasinya," ujarnya, Kamis (08/04/2021

Herwanto b

Kemandirian Desa Ketapanrame salah satunya dari program Investasi desa. Ide ini digagas sejak tahun 2020, dimana satu Kepala Keluarga (KK) berhak berinvestasi sejumlah Rp 1 juta sampai maksimal Rp 10 juta.

"Kita hanya terbatas satu desa, tidak boleh ada desa lain yang masuk," jelas pak Herwanto.

Saat ini jumlah investor dari Desa Ketapanrame untuk pengembangan sumberdaya alam, wisata, dan pariwisata sudah mencapai 400 KK. Dimana nilai pembagian laba per Rp 1 juta dalam 1 bulan, bisa mencapai Rp 65-110 ribu.

Selain itu salah satu gagasan di tahun 2019 ada menggagas soal potensi Desa Ketapanrame. Masalah lahan pertanian yang mulai menyempit, belum lagi masalah tingkat pengangguran yang tinggi. Salah satunya gagasan yakni menjadi destinasi wisata. 

"Kami itu orientasinya bukan bisnis, tapi bagaimana mengangkat masyarakat agar bisa mempunyai usaha atau wirausaha," ucapnya.

Bumdes Ketapanrame juga bergerak dalam jasa simpan pinjam keuangan. Nominal keuangan yang dipinjamkan bervariasi.

"Kalau di kita rata-rata masih Rp 5 jutaan, minimal bisa mengisi lapaknya,"

Kemandirian Desa Ketapanrame ini juga bisa diketahui dari bagaimana manajemen pengelolaan wisata di Ketapanrame. Terdapat 25 villa dan beberapa hotel, destinasi wisata alam, modern, dan ethnic ada. Seluruhnya berkolaborasi sebagai salah satu upaya menarik wisatawan.

"Misalnya pihak hotel, kalau pengunjung cari makan ya bisa ke taman ganjaran. Kalau pengunjung tidak suka wahana permainan ada juga wisata alam Air Terjun Dlundung," jelas Herwanto.

Korelasi dan kolaborasi antar sesama usaha baik wisata, wisman, kuliner semua bersinergi. Para pengunjung mulai dari Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Lamongan, Tuban, Pasuruan, akan dibuat betah karena pilihannya beragam.

"Pokoknya kami sediakan, kalau kemalaman bisa menginap di villa, ada yang bisa dinego, ada yang murah, ada yang mahal. Kalau suka di alam terbuka ada juga penyewaan tenda Rp 50 ribu 1 per harinya," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES