Kopi TIMES

Strategi Memikat Konsumen: Fitur Canggih Aplikasi E-commerce 

Kamis, 08 April 2021 - 07:35 | 64.79k
Ayu Wediya Safitri; Mahasiswa S1 Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Peradaban Bumiayu. 
Ayu Wediya Safitri; Mahasiswa S1 Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Peradaban Bumiayu. 

TIMESINDONESIA, BUMIAYU – Arus globalisasi membawa banyak kemajuan pada teknologi informasi dan komunikasi. Kemajuan yang paling dirasakan yang kini menjadi kebutuhan oleh semua individu adalah internet. Setiap harinya internet digunakan untuk bekerja, belajar, berkomunikasi dan bertukar informasi dengan mudah tanpa hambatan waktu dan tempat.

Internet juga didukung adanya gawai canggih yang memuat aplikasi-aplikasi yang menyediakan banyak fitur untuk kemudahan penggunanya. Dari aplikasi untuk belajar dan bekerja seperti, Google Class Room, dan Microsoft Teams. Aplikasi untuk berkomunikasi seperti Whatsapp dan Telegram sampai pada aplikasi-aplikasi e-commerce yang menyediakan fitur belanja secara online untuk memenuhi kebutuhan konsumsi individu.

Aktivitas konsumsi merupakan aktivitas individu yang paling mendasar. Konsumsi dapat artikan dengan menggunakan atau menghabiskan manfaat dari suatu barang atau benda. Namun, pada fakta lain individu juga mengonsumsi sesuatu yang non benda, yakni seperti pemikiran dan ide serta jasa. Sehingga dapat konsumsi bisa dideinisikan juga sebagai kegiatan penggunaan manfaat atau menghabiskan manfaat atas benda, barang, jasa atau ide yang mana penggunanya disebut konsumen (yang mengonsumsi). Dari latar belakang konsumsi yang menjadi kebutuhan dasar individu maka, menjamurlah kemudian aplikasi-aplikasi e-commerce didunia digital yang serba cepat ini.

Selain aplikasi e-commerce sebenarnya banyak juga website yang menyediakan kebutuhan-kebutuhan individu yang dapat dibeli secara online. Namun, menurut survei Google 2016, 58% pengguna menggunakan aplikasi e-commerce mereka untuk membandingkan harga, mencari diskon/promo, membaca ulasan produk, dan akhirnya membeli secara online.  Sebanyak 66% pengguna melakukan setidaknya satu pembelian per minggu melalui aplikasi e-commerce.

Fakta ini juga diperkuat dengan 9 dari 10 orang yang tidak pernah jauh dari gawai mereka 24 jam dalam tujuh hari (Softwareseni, 2020). Berangkat dari fakta-fakta ini calon pembeli cenderung menggunakan gawai daripada desktop untuk membeli produk. Tentu menjadi pertimbangan yang akhirnya membuat pemilik usaha lebih memilih membangun aplikasi e-commerce (dari pada website) lengkap dengan fitur-fitur yang konsumen butuh. 

Fitur pelayanan yang diberikan oleh berbagai macam aplikasi e-commerce tentu berbeda-beda walau ada yang sama. Fitur pelayanan yang dimaksud penulis adalah bentuk pilihan-pilihan menu untuk mempermudah kegiatan belanja online pengunjung aplikasi.

Beberapa fitur pelayanan yang umum dimiliki semua aplikasi e-commerce menurut (Softwareseni, 2020) adalah Chatbots (ruang obrolan untuk penjual dan pembeli), Augmented Reality (foto produk sesuai dengan kenyataan), Geofencing (pemasaran sesuai lokasi), Omnichanel (menunjukkan toko online dan offline), pembelian dalam satu klik, personalisasi belanja, dan Bigdata (kumpulan data). Aplikasi digital yang dapat diunduh dan digunakan dengan simpel serta dilengkapi dengan fitur canggih membuat aktivitas belanja lebih kerasan.

Muncullah kemudian tantangan bagi para pemilik bisnis e-commerce. Semakin banyak aplikasi e-commerce yang muncul di dunia perdagangan online memaksa setiap pengusaha berinovasi dalam meningkatkan kualitas fitur aplikasi mereka. Desain dalam aplikasi e-commerce tentu tidak hanya sekedar urusan keindahan dan pengalaman pengguna. Tujuan utama adalah tetap mengarahkan pengunjung menjadi pelanggan yang diharapkan dapat membangun kepercayaan pada brand kemudian. 

Muncullah fitur-fitur unggulan yang dikenalkan oleh masing-masing aplikasi e-commerce sebagai strategi memikat konsumen. Fitur-fitur canggih seperti memberikan efek zoom pada foto produk, fitur favorite list, dan last seen product, serta fitur ulasan yang dapat menampilkan foto serta video membuat kepercayaan calon pembeli meningkat pada aplikasi tertentu. Fitur yang menunjukkan aplikasi tersebut aman, fast checkout, dan bahkan permainan-permainan ringan yang dapat dimainkan oleh pengguna aplikasi.

Hal ini tentu menjadi sebuah daya tarik yang dapat meningkatkan intensitas penggunaan aplikasi e-commerce dan menambah probabilitas individu berbelanja. Apalagi dalam permainan-permainan yang ada juga menawarkan hadiah menarik berupa koin untuk potongan harga, cashback voucher,dan gratis biaya kirim.

Melihat banyaknya kemudahan yang ditawarkan e-commerce, tentu fenomena perilaku konsumtif akan terus berkembang. Gaya hidup yang memunculkan perilaku konsumtif di era global ini sudah jelas tidak hanya terbatas pada hal-hal offline. Kebutuhan akan konsumsi individu kini sangat difasilitasi teknologi. Kemudahan dalam segala hal akan sangat membuai. Dalam tulisan ini semoga tersampaikan pesan yang manfaat. Gaya hidup bermula dari kesadaran individu sebagai masyarakat modern namun, modern tentu tetap memiliki batas dan kontrol yang dapat kita atur. 

***

*)Oleh: Ayu Wediya Safitri; Mahasiswa S1 Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Peradaban Bumiayu. 

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES