Pendidikan

Muktamar Pemikiran Dosen PMII Sepakati Lahirkan Asosiasi Dosen Pergerakan

Rabu, 07 April 2021 - 22:40 | 69.92k
Peserta Muktamar Pemikiran Dosen PMII mengikuti jalannya acara. (FOTO: Panitia Muktamar for TIMES Indonesia)
Peserta Muktamar Pemikiran Dosen PMII mengikuti jalannya acara. (FOTO: Panitia Muktamar for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TULUNGAGUNGMuktamar Pemikiran Dosen PMII yang digelar selama tiga hari di IAIN Sayyid Ali Rahmatullah, Tulungagung menghasilkan sebuah gerakan baru. Para muktamirin atau peserta muktamar, Rabu (7/4/2021), sepakat untuk membentuk sebuah organ baru bernama Asosiasi Dosen Pergerakan.

“Asosiasi ini adalah wadah bagi para dosen alumni PMII seluruh Indonesia," ujar Ahmad Muqowam, Ketua Pengurus Besar Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) dalam deklarasi di hari terakhir muktamar tersebut. 

Pendirian asosiasi ini, menurut Ahmad, merupakan respon dari kondisi pendidikan tinggi yang kian kompetitif dan peluang demografi para dosen alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). 

Selain itu, muktamar diharapkan menghasilkan peta jalan pengembangan sumber daya manusia dan pengayaan cabang-cabang keilmuan para alumni PMII. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh salah satu pembicara kunci, Abdul Halim Iskandar. 

“Tantangan kita untuk mewujudkan Indonesia Emas, dari perspektif pembangunan desa,” ujar alumni PMII yang kini diamanahi jabatan sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ini. 

Pemaparan Abdul Halim Iskandar ini dilengkapi oleh perspektif ketenagakerjaan Indonesia Emas yang disampaikan oleh alumni PMII yang kini menjadi Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah. 

PMII.jpgKegiatan tersebut diharapkan menghasilkan peta jalan pengembangan sumber daya manusia dan pengayaan cabang-cabang keilmuan para alumni PMII. (FOTO: Panitia Muktamar for TIMES Indonesia)

Pada sesi lain, Sony B. Harmadi, Staf Khusus Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas menggaribawahi pentingnya memastikan bonus demografi Indonesia menjadi bonus kesejahteraan. 

“Pada aspek inilah, dosen sebagai salah satu unsur dalam pendidikan tinggi, memiliki peran strategis untuk mencapai bonus kesejahteraan,” tutur Sony. 

Muktamar memandang tiga kunci kontribusi dosen-dosen PMII bagi Indonesia Emas. 

Yaitu data-base dosen yang solid, pengembangan kapasitas sesuai kebutuhan dosen, dan diversifikasi keilmuan.  

“Karena itu, muktamirin merekomendasikan pentingnya dosen-dosen PMII dan institusi mereka mempertimbangkan pembukaan program studi baru seperti halal science dan Islamic hospitality yang di-benchmark dengan dengan institusi dan pasar kerja global,” ujar Prof. Dr. ‪M. Noor Harisudin‬, M. Fil.I, Ketua Panitia Muktamar Pemikiran Dosen PMII.

Muktamirin, lanjutnya, juga merekomendasikan sembilan pokok pikiran lainnya. 

Yakni, pertama, pentingnya memastikan keberlangsungan pengembangan perspektif Islam Indonesia/Nusantara yang bersendikan kearifan lokal (local wisdom) dan manhaj Ahlus Sunnah wal Jamaah melalui integrasi ilmu.

Kedua, pentingnya bagi para akademisi alumni PMII pada berbagai tingkatan dan jabatan untuk mencermati arus keilmuan dan pembangunan nasional dan internasional, termasuk di dalamnya pasar kerja dan posisi akademik internasional.

Ketiga, Pentingnya mendorong distribusi dosen-dosen alumni PMII secara adil pada posisi kepemimpinan akademik pendidikan tinggi di lingkungan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudyaaan.

Keempat, pentingnya peningkatan kapasitas pengembangan dan distribusi pengetahuan baru melalui publikasi ilmiah. 

Kelima, perlunya peningkatan kapasitas kepemimpinan dan manajemen pengetahuan.

Keenam, pentingnya pengembangan dan penguatan jejaring akademik-kepemimpinan untuk memperkokoh kapasitas Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU).

Ketujuh, mendorong pemerintah untuk terus mendistribusikan beasiswa S-2 dan S-3 secara adil merata dan mengambil langkah afirmatif distribusi beasiswa terutama bagi dosen yang kurang beruntung dan/atau berasal dari perguruan tinggi yang tengah berkembang.

Kedelapan, mendorong tumbuhnya jejaring kajian, pengajaran, penelitian, dan pengabdian di kalangan dosen alumni PMII dan lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU).

Noor-Harisudin.jpgProf. Dr. ‪M. Noor Harisudin‬, M. Fil.I, Ketua Panitia Muktamar Pemikiran Dosen PMII. (FOTO: Panitia Muktamar for TIMES Indonesia)

Terakhir, kesembilan, Mendorong pemerintah menginisiasi dan mereplikasi program-program studi vokasional yang berorientasi pada pemenuhan tuntutan pasar kerja global, di lembaga perguruan tinggi negeri baik yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Agama termasuk di bawah pembinaan Nahdlatul Ulama.

Untuk itu, muktamar sepakat untuk memilih  11 anggota formatur dari berbagai perguruan tinggi untuk menyusun kepengurusan asosiasi. 

Mereka adalah Prof Dr M. Noor Harisudin M.Fil (UIN KH Ahmad Shidiq Jember, sekaligus Ketua Panitia Muktamar), Prof Dr KH Maftukhin M.Ag (Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung sekaligus mewakili tuan rumah), Prof Dr H Abdurrahman Mas’ud (UIN Walisongo Semarang), Dr H Habib Idrus Al-Hamid M,Ag (Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua), Prof Dr Hj Ulfiah M.Si (Warek IV UIN SGD Bandung), Prof Dr Ir H Husain Syam MTp (Rektor Universitas Negeri Makassar), Prof. Dr Ida Umami, MPd Kons (Wakil Rektor III IAIN Metro Lampung), Dr HM Faisal (Universitas Negeri Jakarta), Dr HA Luthfi Hamidi M.Ag (IAIN Purwokerto), Ali Forman PhD (Universitas Negeri Semarang), dan  Dr Akhmad Taufiq (Universitas Jember).

Dalam muktamar tersebut, dipresentasikan makalah terseleksi dari 122 accepted papers yang lolos seleksi tim penalaah akademik muktamar. 

“Sebagai catatan, hingga laporan ini diturunkan, total ada 1.039 orang dosen alumni PMII telah terdata. Menariknya, dari jumlah itu mayoritas adalah generasi 1980-an. Dengan skenario pensiun pada usia 65 tahun, mereka memiliki peluang karir masih panjang sekaligus modal manusia bagi terwujudnya Indonesia Emas,” pungkas Prof Haris. 

Untuk diketahui, Muktamar Pemikiran Dosen PMII yang digelar selama tiga hari di IAIN Sayyid Ali Rahmatullah, Tulungagung menghasilkan sebuah gerakan baru, yakni Asosiasi Dosen Pergerakan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES