Peristiwa Internasional

Inggris Hentikan Uji Coba Vaksin AstraZeneca Bagi Anak-Anak

Rabu, 07 April 2021 - 16:51 | 19.88k
Vaksin Astra Zeneca. (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Vaksin Astra Zeneca. (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Universitas Oxford menghentikan uji coba vaksin AstraZeneca untuk anak-anak di Inggris. Penghentian ini dilakukan menyusul kekhawatiran terkait risiko pembekuan darah. 

Mereka mengatakan akan menunggu data tambahan dari Badan Pengawas Produk Kesehatan dan Obat-obatan Inggris (MHRA) sebelum melanjutkan uji coba mereka. Pengumuman ini dikeluarkan menyusul pernyataan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (6/4) bahwa manfaat vaksin COVID-19 masih lebih besar dibanding risikonya.

"Apa yang bisa kami katakan adalah bahwa penilaian yang kami miliki saat ini - dan penilaian ini atas pertimbangan oleh para ahli - adalah bahwa penilaian manfaat dibanding risiko terkait vaksin sebagian besar masih positif," ujar Rogerio Pinto de Sa Gaspar, direktur regulasi dan prakualifikasi WHO.

Dia menambahkan bahwa tidak ada hubungan antara vaksin dan kejadian trombotik dengan trombositopenia.

WHO akan mengumumkan penilaian baru terkait vaksin pada Rabu atau Kamis pekan ini, setelah kelompok penasehat keamanan vaksinnya mengadakan pertemuan.

Sebelumnya, seorang pejabat Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) mengklaim ada "hubungan yang jelas" antara vaksin AstraZeneca dan risiko pembekuan darah yang langka. Namun, posisi resmi EMA adalah masih meninjau data dan belum mencapai kesimpulan apa pun.

"Menurut pendapat saya, kami bisa mengatakannya sekarang, jelas ada kaitannya (pembekuan darah) dengan vaksin. Tapi kami masih belum tahu apa yang menyebabkan reaksi ini," kata kepala vaksin EMA Marco Cavaleri kepada surat kabar Italia Il Messaggero.

Ia menyebutkan bahwa saat ini semakin sulit untuk mengatakan bahwa tidak ada hubungan sebab-akibat antara vaksinasi dengan AstraZeneca dan kasus pembekuan darah langka yang juga terkait dengan jumlah trombosit yang renda.

Cavaleri menambahkan dalam laporan antara yang divaksinasi, ada lebih banyak kasus trombosis otak di antara orang-orang muda daripada yang kami perkirakan.

Stella Kyriakides, Komisaris Eropa untuk Kesehatan dan Keamanan Pangan, mengatakan EMA akan memberikan penilaian terbaru pada Rabu (7/4/2021) malam.

Menurut laporan regulator kesehatan Inggris pada Sabtu (3/4//2021), ada tujuh kematian dari 30 orang yang menderita pembekuan darah setelah menerima vaksin Oxford-AstraZeneca. Namun, vaksin AstraZeneca telah diberikan kepada lebih dari 18 juta orang di Inggris sejauh ini.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES