Peristiwa Daerah

Kabel Bawah Laut Putus, Menkominfo RI: Layanan Pelanggan Tetap Berjalan

Rabu, 07 April 2021 - 14:30 | 206.93k
Ilustrasi- Perbaikan kabel bawah laut. (Foto: Aspek.id)
Ilustrasi- Perbaikan kabel bawah laut. (Foto: Aspek.id)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo RI), Johnny G Plate, telah menerima laporan dari pihak operator perihal penyebab Sistem Komunikasi Kabel Laut Jawa-Kalimantan-Batam-Singapore (SKKL Jakabare) putus. Penyebabnya, tanah yang amblas atau sinkhole di area daratan Singapura.

Johnny menjelaskan, ini adalah kabel laut yang vital dan punya dampak besar terhadap jaringan internet di Indonesia.

Sistem Komunikasi Kabel Laut Jawa-Kalimantan-Batam-Singapore (SKKL Jakabare) adalah kabel laut dengan panjang lebih dari 1.300 km yang dimiliki Indosat. Sistem komunikasi kabel laut ini menghubungkan Kota Jakarta (Jawa), Pontianak (Kalimantan), Batam dan Singapura. Selama pemulihan, telah dilakukan proses reroute.

"Selama recovery berlangsung dilakukan Reroute ke SKKL Indigo, agar layanan pelanggan tetap berjalan," jelas Johnny dalam keterangan tertulis kepada MNC Portal Indonesia.

Menurut Johnny, Indosat menerapkan redundancy system untuk semua traffic backbone internasional. Tidak ada dampak langsung terhadap layanan selular Indosat kepada pelanggan.

"Namun, hal ini berdampak pada beberapa pelanggan lease line yang tidak diproteksi dan berkurangnya jalur redundancy yang ada," tuturnya.

Menurut Johnny, layanan ini berhasil pulih Selasa dini hari. "Tadi pagi pukul 02.00 WIB sudah naik lagi," pungkas Johnny.

Indosat Ooreedo Benarkan SKKL Putus

Indosat Ooredoo membenarkan kabar kabel bawah laut atau Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Jakabare milik Indosat Ooredo telah terputus. 

Melalui keterangan resmi, SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo, Steve Saerang mengatakan, putusnya kabel terjadi pukul 09.37 WIB, Selasa (6/4/2021).

"Indosat Ooredoo menginformasikan bahwa SKKL (Sistem Komunikasi Kabel Laut) Jakabare (Jawa, Kalimantan, Batam, Singapore) tadi pagi pukul 9.37 WIB terputus di area daratan Changi, Singapura karena adanya tanah yang amblas (sinkhole) di area daratan Singapore," kata Steve, dalam keterangannya.

Meski demikian, secara umum layanan tidak ada dampak putusnya SKKL Jakabare tersebut.

"Karena Indosat menerapkan sistem redudancy untuk semua traffic backbone internasional sehingga tidak ada dampak langsung terhadap pelanggan selular," tambahnya.

Lebih lanjut disebutkan, tim operasional Indosat Ooredoo sedang berusaha dengan intensif untuk mengembalikan sambungan dan di rencanakan dalam waktu 2x24 jam, SKKL Jakabare sudah dapat dipergunakan kembali.

Kabel Jakabare adalah kabel bawah laut yang dimiliki oleh perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo dan dioperasikan sejak November 2009.

Kabel ini memiliki panjang 1.330 kilometer dan memiliki landing point di Changi Utara Singapura, Sungai Kakap, Tanjung Bemban, dan Tanjung Pakis Indonesia.

Pengguna Internet First Media Terdampak

Meski pihak Indosat Ooredoo menyebutkan secara umum  tidak ada gangguan dari SKKL Jakabare, sebagian pengguna First Media mengeluhkan layanan internet terganggu. Keluhan ini dicuitkan pelanggan melalui Twitter hingga membanjiri media sosial. Pihak First Media melalui akun Twitter @FirstMediaCares pun memberikan jawaban atas terganggunya layanan internet mereka.

"Kami informasikan bahwa saat ini sedang terjadi gangguan sistem komunikasi kabel bawah laut (Kabel B2JS dan kabel Jakabare) yang digunakan oleh LinkNet (First Media) dan juga oleh beberapa provider internet lainnya," kata First Media dalam cuitan, seperti dikutip Tekno Liputan6.com, Selasa (6/4/2021).

Lebih lanjut pihak First Media juga membeberkan, gangguan sistem komunikasi kabel bawah laut ini berdampak pada terganggunya layanan internet yang digunakan oleh semua pelanggan dari provider yang memakai kabel laut tersebut.

"Gangguan yang dirasakan berupa menurunnya kecepatan internet, khususnya saat akses ke situs luar negeri," kata pihak First Media.

Tim First Media pun mengupayakan pemulihan layanan untuk seluruh pelanggan.

APJII Minta Operator Lakukan Peralihan 

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Jamalul Izza, memastikan bahwa putusnya SKLL Jakabare tidak memicu dampak yang signifikan. Ia pun menyebutkan proses penanganan masih dilakukan sejak Selasa (6/4/2021).

Jamal juga mengaku belum mengetahui pasti jumlah Internet Service Provider (ISP) yang terdampak, sebab peralihan jalur langsung dilakukan oleh pihak Indosat Ooredoo.

"(Jumlah) ISP belum tahu pasti. Teman-teman (operator) melakukan peralihan traffic," imbuhnya, yang dikutip dari MNC Indonesia. 

SKKL Jakabare diketahui adalah sistem kabel laut yang dimiliki Indosat Ooredoo, dengan panjang lebih dari 1.300 kilometer. Pihak Indosat Ooredo juga telah mengonfirmasi bahwa gangguan ini terjadi sejak pukul 09.37 WIB pada Selasa (6/4/2021).(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES