Kopi TIMES

Ngopi Pagi: Manusia

Rabu, 07 April 2021 - 06:58 | 82.11k
Noor Shodiq Askandar.
Noor Shodiq Askandar.

TIMESINDONESIA, MALANG – Sahabat ngopi pagi, kalua bicara mahluq Allah swt, maka ummat manusia adalah mahluq yang paling sempurna di muka bumi ini. Disamping diberi fisik yang bagus, juga masih diberikan otak yang mampu berfikir. Ini tentu berbeda dengan mahluq lain yang hanya diberikan otak, akan tetapi hanya dengan kelengkapan nafsu dan tidak mempunyai kemampuan berfikir. Dalam otak mahluq selain manusia itu yang ada ya nafsu ingin bertarung, nafsu ingin makan, nafsu ingin berhubungan, dan sejenisnya.

Dengan kelengkapan otak yang tidak hanya untuk urusan nafsu, manusia  mempunyai keunggulan dibandingkan dengan mahluq lain, apabila mampu menggunakan aqal fikirannya untuk menganalisa, dan selanjutnya mengambil keputusan yang terbaik dalam kehidupan ini. Inilah yang kemudian sering diingatkan oleh Allah swt dalam beberapa ayat Al Qur’an dengan kalimat tanya apakah kamu tidak berfikir, apakah kamu tidak tahu, dan berbagai pertanyaan sejenis. Kenapa demikian ? Manusia itu di satu sisi bisa lebih baik dari mahluq lain, tetapi pada sisi tertentu dapat lebih buruk dari lainnya. Jika tidak menggunakan aqal fikiran dan kemudian tidak dapat menahan nafsu, manusia bisa menjadi lebih buruk dari hewan sekalipun. Akan tetapi manakala mampu menggunakan fikiran dengan baik, maka kemulyaan yang akan di dapat.

Dengan kelebihannya pula, manusia oleh Allah swt dipercaya untuk menjadi wakil Allah swt di muka bumi ini. Allah swt juga menegaskan bahwa bumi dan segala isinya ini adalah sebesar besarnya untuk kesejahteraan ummat manusia. Amanat ini mulia sekaligus sebagai pengingat kepada manusia untuk menjaga bumi dan segala isinya dengan baik, dan bukan kemudian merusaknya. Hal ini karena segala yang dilakukan saat hidup di dunia ini, pada saatnya akan dipertanggungjawabkan kelak, baik di dunia maupun di akhirat.

Mempertanggungjawabkan di dunia ini bisa jadi lebih mudah karena lebih banyak berisi pertanggungjawaban administratif. Asal kegiatannya nyata, prosedurnya dijalankan, dan kemudian bukti bukti administrative lengkap, semua bisa diselesaikan dan tidak menimbulkan masalah. Ini tentu beda dengan pertanggungjawaban di akhirat yang bersifat subtantif, apakah amanat telah dapat dilaksanakan dengan baik dan benar. Bisa jadi yang selesai di dunia, saat di akhirat terlihat dengan jelas penyalahgunaan yang terjadi. Di hadapan Allah swt tidak ada yang bisa ditutup tutupi, sekecil apapun itu.

Sebagai mahluq yang paling mulia di dunia ini, manusia berkewajiban untuk menjaga amanat, agar tidak keluar dari ketentuan Allah swt. Dengan demikian, insyaallah dapat menjadikan kehidupan baik di dunia maupun di akhirat kelak selamat. Itulah yang selalu dilakukan ummat manusia dalam setiap usaha dan doanya, agar memperoleh keselamatan dunia dan akhirat. Bagaimana dengan sahabat ngopi pagi semua ???

*) Penulis Noor Shodiq Askandar adalah Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

_______
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES