Pendidikan

Ringankan Beban Ortu, Dua Siswa di Bondowoso Jualan Salad Buah untuk Biaya Pendidikan

Selasa, 06 April 2021 - 17:46 | 33.15k
Dua siswa SMK dan SMP di Bondowoso bekerja sama membuka usaha jualan salad buah untuk biaya pendidikan dan membantu meringankan beban orang tua (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
Dua siswa SMK dan SMP di Bondowoso bekerja sama membuka usaha jualan salad buah untuk biaya pendidikan dan membantu meringankan beban orang tua (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Tak mau bergantung pada kedua orang tuanya yang hanya buruh tani, dua siswa di Kabupaten Bondowoso ini memilih berjualan salad buah untuk biaya pendidikan mereka.

Tak mau berdiam dan hanya menghandalkan orang tua, Aji Budin (15) siswa kelas IX di salah satu SMP, dan Hakikin (17) salah seorang siswa kelas X di salah satu SMK, memilih bekerja sama untuk membangun usaha kecil-kecilan.

Dikonfirmasi TIMES Indonesia, Aji Budin mengaku, usaha bersama ini dirintis saat dia bertemu Hakikin dalam sebuah kegiatan ekstrakurikuler bela diri di luar sekolah.

"Karena dalam kegiatan kami butuh biaya saat pengesahan nanti, maka kami berdua jualan dan hasilnya kami tabung," katanya.

Adapun modal awal untuk membuat salad buah senilai Rp 300 ribu. Itu pun mereka dapatkan dengan meminjam. "Alhamdulillah sekarang balik modal," imbuhnya saat dikonfirmasi, Selasa (6/4/2021).

Ditambahkan Hakikin, bahwa mereka berjualan sudah sekitar dua minggu. Dalam seminggu berjualan maksimal dua hari. "Sudah lima kali jualan, tidak setiap hari karena sekolah sekarang kan masuk. Kalau tidak masuk, baru jualan," jelasnya.

Dalam sehari mereka bisa menghabiskan 50-100 cup salad buah, dengan harga Rp 5 ribu per gelasnya. Kemudian uang diputar lagi untuk modal selanjutnya.

Misalnya laku 50 cup, mereka meraup penghasilan Rp 250 ribu, kemudian Rp 100 ribu dibuat modal lagi, dan Rp 150 tidak mereka bagi tetapi disimpan dan dijadikan satu.

"Dalam pengesahan nanti setiap orang butuh Rp 1,5 juta. Karena usaha ini dilakukan tiga orang, maka kami butuh mengumpulkan Rp 4,5 juta. Tidak mungkin minta ke orang tua uang segitu," paparnya.

Agar cepat laku, mereka menjajakan salad buah ke instansi-instansi. Yakni kantor desa, sekolah-sekolah dan kantor dinas.

"Karena cepat laku," akunya.

Bagi dua siswa asal Desa Gadingsari, Kecamatan Binakal, kabupaten Bondowoso itu, kegiatan bela diri yang mereka ikuti juga proses pendidikan yang sifatnya nonformal. Sebab di sana juga diajarkan bagaimana menjalani hidup. "Insyaallah jualan (salad buah) ini tetap berlanjut, karena kami bisa memiliki pemasukan sendiri," terangnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES