Peristiwa Internasional

JAL Hentikan Armada Boeing Co 777 Lebih Awal, Ini Alasannya

Selasa, 06 April 2021 - 17:35 | 35.63k
Japan Airlines mengatakan akan menggunakan pesawat jarak jauh di rute domestiknya untuk menjaga frekuensi penerbangan dan mesin United Airlines yang terbakar setelah bilah kipas di mesin kanannya putus. (FOTO: Al Jazeera/Reuters)
Japan Airlines mengatakan akan menggunakan pesawat jarak jauh di rute domestiknya untuk menjaga frekuensi penerbangan dan mesin United Airlines yang terbakar setelah bilah kipas di mesin kanannya putus. (FOTO: Al Jazeera/Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Maskapai penerbangan Jepang,  Japan Airlines Co Ltd (JAL)  menghentikan 13 armada Boeing Co 777 yang menggunakan mesin Pratt & Whitney lebih awal dari yang direncanakan karena persoalan serius.

Dilansir Al Jazeera, penghentian operasional armada Boeing Co 777 itu terpaksa dilakukan JAL menyusul peristiwa terbakarnya mesin pesawat Boeing 777 milik United Airlines saat di udara yang kemudian merontokkan puing-puing ke tanah.

"JAL telah memutuskan untuk mempercepat penghentian semua Boeing 777 yang dilengkapi P&W pada Maret 2021, yang awalnya direncanakan pada Maret 2022," kata maskapai penerbangan Jepang, Senin dalam pemberitahuan di situsnya.

JAL mengatakan, akan menggunakan Airbus SE A350 yang lebih baru untuk  rute domestik ke Bandara Itami Osaka dan menggunakan pesawat yang biasanya melayani tujuan internasional untuk rute domestik lainnya dalam upaya membantu menjaga frekuensi penerbangan.

Japan-Airlines-2.jpg

Permintaan penerbangan di seluruh industri saat ini lebih rendah dari biasanya karena pandemi Covid-19.

Maskapai Jepang mengalami insiden sendiri dengan mesin PW4000 pada bulan Desember ketika kerusakan memaksa JAL 777 yang menuju Tokyo kembali ke bandara Naha.

Mesin hanya ditemukan pada sejumlah kecil 777 tua yang dioperasikan oleh JAL, United Airlines Holdings Inc, ANA Holdings Inc, Korean Air Lines Co Ltd, Asiana Airlines Inc dan Jin Air Co Ltd.

Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) pada Februari memerintahkan pemeriksaan segera terhadap 777 pesawat dengan mesin PW4000 sebelum penerbangan lebih lanjut setelah Dewan Keselamatan Transportasi Nasional menemukan bilah kipas yang retak pada penerbangan United Airlines konsisten dengan keletihan logam.

Ketika logam lelah, retakan dapat bertambah lama secara progresif setiap kali ditekan saat mesin dinyalakan. Retakan seperti itu dapat bertahan selama bertahun-tahun sebelum menyebabkan kegagalan.

Tindakan itu dipicu oleh kerusakan hebat bilah kipas pada salah satu dari dua mesin yang dipasang di pesawat United Airlines, Boeing Co 777-200.

Setelah bilah yang berukuran 40,5 inci (103 sentimeter)nya patah, kemudian bilah lain dan struktur depan mesin robek, sehingga menghujani lingkungan perumahan pinggiran kota dengan logam dan puing-puing lainnya.

Dalam peristiwa itu tidak ada yang terluka di darat dan pesawat juga  mendarat dengan selamat.

Seorang juru bicara Pratt, yang dimiliki oleh Raytheon Technologies Corp, pada Februari, mengatakan bilah kipas perlu dikirim ke stasiun perbaikannya di East Hartford, Connecticut, untuk diperiksa, termasuk dari maskapai penerbangan di Jepang dan Korea Selatan.

Analis mengatakan maskapai penerbangan mungkin mempercepat pensiunnya pesawat karena perlunya pemeriksaan tambahan.

Pada Maret 2019, FAA mengeluarkan arahan pada mesin yang sama menyusul kegagalan serupa pada jet United yang terbang dari San Francisco ke Hawaii pada 13 Februari 2018.

Ini mengharuskan bilah kipas diperiksa sebelum mencapai total 7.000 penerbangan. Setelah  selesai, operator harus mengulangi inspeksi dalam 1.000 penerbangan berikutnya, menurut arahan sebelumnya.

Namun Japan Airlines Co Ltd (JAL) tampaknya tidak mau mengambil risiko lebih lanjut dan memilih menghentikan 13 armada Boeing Co 777-nya  yang menggunakan mesin Pratt & Whitney lebih awal dari yang direncanakan karena persoalan serius itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES