Ekonomi

Bulog Bondowoso Pastikan Stok Beras Cukup untuk Kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri

Selasa, 06 April 2021 - 16:14 | 30.30k
Stok beras di gudang Bulog (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia).
Stok beras di gudang Bulog (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BONDOWOSOBulog Bondowoso (membawahi Situbondo) menyebutkan, stok beras untuk kebutuhan selama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah dipastikan aman.

Kepala Sub Divre Bulog Bondowoso, Rudi Prasetya mengatakan, total stok beras di gudang Bulog Bondowoso ada 7.000 ton. Sementara di Situbondo ada sekitar 5.200 ton.

"Kebutuhan konsumsi setiap bulan fluktuatif. Perkiraan kita untuk per bulan kebutuhan konsumsi rata-rata 500 ton. Tetapi kahir ini pasar lesu, jadi kecil angkanya," paparnya.

Rudi PrasetyaKepala Sub Divre Bulog Bondowoso, Rudi Prasetya

Namun demikian, di Bulan Ramadhan dan Idul Fitri konsumsi selalu meningkat. Peningkatan 700-1.000 ton dalam sebulan. "Tapi tidak khawatir karena melihat kondisi stok cukup," imbuhnya. 

Jika nanti pada Ramadhan ada lonjakan harga di pasaran, Bulog dipastikan akan menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga, tentu hal itu juga berdasarkan kordinasi dengan pemerintah daerah.

"Biasanya kita awal-awal bulan dipanggil oleh Pak Wabup. Begitu pun di Situbondo, kita dipanggil untuk melakukan operasi pasar. Baik gabungan atau pun kita sendiri," paparnya.

Selain stok di gudang masih cukup untuk 7 bulan, Bulog Bondowoso juga melakukan penyerapan terhadap beras milik petani di Bondowoso dan Situbondo.

"Disamping itu kita melakukan penyerapan gabah dan beras petani. Di Bondowoso di pegilingan di Kembang. Setiap hari ada penyerapan cukup lumayan," paparnya.

Namun demikian pengambilan beras di petani tidak boleh di atas Harga Pokok Penjualan (HPP). Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 24 Tahun 2020, tentang pembelian pemerintah untuk gabah atau beras pasal 3 sebagai berikut:

Yaitu untuk pembelian beras dengan kadar air maksimal 14 persen, butir patah (broken) 20 persen, kadar menir 2 persen dan derajat sosoh minimal 95 persen seharga Rp 8.300 per kilogram.

"Jadi beras Rp 8.300 di pintu gudang. Kalau lebih tinggi dari harga itu kita tidak bisa menyerap. Memang dananya segitu. Biasanya tidak ada harga yang lebih murah, kalau kualitas di bawah standar kita minta agar diperbaiki sampai sesuai," jelasnya.

Sementara untuk gabah kering giling Rp 5.300 per kilogram. Tetapi rata-rata di pegilingan lebih suka menjual beras daripada gabahnya pada Bulog Bondowoso. "Semoga tidak ada harga beras yang di bawah HPP," harapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES