News Commerce Indonesia Bangkit

STAIDU Banyuwangi Buka Beasiswa Tahfidz untuk Motivasi Santri Percepat Hafalan Al-Qur’an

Selasa, 06 April 2021 - 08:28 | 118.70k
Kegiatan Semaan Al-Qur'an Mahasiswa santri yang menghafalkan Al-Qur'an di STAIDU Banyuwangi. (Foto-foto: STAIDU Banyuwangi for TIMES Indonesia)
Kegiatan Semaan Al-Qur'an Mahasiswa santri yang menghafalkan Al-Qur'an di STAIDU Banyuwangi. (Foto-foto: STAIDU Banyuwangi for TIMES Indonesia)
FOKUS

Indonesia Bangkit

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum (STAIDU Banyuwangi) sejak dua tahun lalu memberikan Beasiswa Tahfidz untuk memotivasi santri yang menghafalkan Al-Qur'an.

Mursidah ME, Pembantu Ketua I Bidang Akademik STAIDU Banyuwangi, mengatakan STAIDU Banyuwangi merupakan salah satu perguruan tinggi di Banyuwangi yang berada di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Manbaul Ulum Berasan.

Dia menjelaskan,Pondok Pesantren Manbaul Ulum memiliki ribuan santri dan ratusan santri yang menghafalkan Al-Qur’an. Santri yang menghafalkan Al-Qur'an memiliki asrama tersendiri di bawah asuhan langsung Nyai Hj. Sa'adatul Ukhrowiyah Ask.

“Beliau (Nyai Hj. Sa'adatul Ukhrowiyah Ask) merupakan pengasuh Pondok Pesantren Putri Manbaul Ulum,” kata Mursidah.

STAIDU

Sebab, kata Mursidah melanjutkan, menurut Nyai Hj. Sa'adatul Ukhrowiyah Ask, santri yang menghafalkan Al-Qur'an memiliki perbedaan waktu dalam mengkhatamkan Al-Qur'an, hal ini banyak dipengaruhi oleh kedisiplinan masing-masing santri.

“Ada sebagian santri yang bisa mengkhatamkan Al-Qur'an hanya dalam jangka waktu dua tahun, ada yang tiga sampai empat tahun dan bahkan ada yang sampai enam tahun. Namun pada umumnya, santri yang menghafalkan Al-Qur'an rata-rata dapat mengkhatamkannya selama empat tahun,” jelas dia.

Potensi banyaknya santri yang menghafalkan Al-Qur'an, dapat dilihat dari di lingkungan Pondok Pesantren Manbaul Ulum itu sendiri, ataupun pondok pesantren yang ada disekitarnya, seperti Pondok Pesantren Al-Munawir Parasgempal, Pondok Pesantren Munasari Tegalpare, Pondok Pesantren Darus Salam Kabatmantren, dan lainnya.

Tentu saja, kata Mursidah, hal ini tidak akan lepas dari pandangan STAIDU Banyuwangi untuk memanfaatkan potensi yang ada. Salah satunya dengan membuka Beasiswa Tahfidz.  

STAIDU bwi

Pemberian beasiswa juga bertujuan sebagai salah satu strategi perekrutan calon mahasiswa baru. Juga sebagai bentuk komitmen STAIDU Banyuwangi dalam rangka untuk ikut serta membantu percepatan bagi santri yang menghafalkan Al-Qur'an.  Dengan demikian santri bisa segera mengkhatamkan Al-Qur'an sekaligus juga dapat menyandang gelar sarjana.

“Adapun pola pemberian Beasiswa Tahfidz yakni bagi santri yang sudah mengkhatamkan Al-Qur'an 30 Juz, akan mendapatkan beasiswa penuh sampai lulus,” tuturnya.
Bagi santri yang baru menghafalkan Al-Qur'an 5-10 Juz, mendapatkan potongan biaya UKT sebesar 30 persen  selama empat tahun. Sedangkan santri yang masih menghafalkan Al-Qur'an 15-20 Juz, mendapatkan potongan biaya UKT sebesar 50 persen selama empat tahun.

Beasiswa di atas tidak bersifat permanen. Artinya ketika santri sudah menjadi mahasiswa dan bisa mengkhatamkan Al-Qur'an lebih cepat, bisa mengajukan beasiswa full.

“Misal, awal masuk STAIDU Banyuwangi masih menghafalkan Al-Qur'an 5 Juz dan satu tahun kemudian sudah bisa mengkhatamkan, maka mahasiswa yang bersangkutan bisa mengajukan Beasiswa Tahfidz full untuk biaya UKT tahun berikutnya,” kata Mursidah.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES