Peristiwa Internasional

Penjara di Nigeria Diserang Kelompok Bersenjata, 1800 Narapidana Kabur

Selasa, 06 April 2021 - 08:44 | 22.90k
Kerusakan di penjara kota selatan-timur Owerri Nigeria.(FOTO:BBC)
Kerusakan di penjara kota selatan-timur Owerri Nigeria.(FOTO:BBC)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Lebih dari 1.800 narapidana di kota Owerri, barat-daya Nigeria, kabur setelah penjara yang mereka tempati diserang kelompok bersenjata, Senin (5/4/2021).

Dilansir BBC, para penyerang dilaporkan memasuki halaman penjara dengan menggunakan bahan peledak untuk meledakkan blok administrasi.

"Sempat terjadi baku tembak," kata otoritas koreksi nasional dalam sebuah pernyataan seperti dilansir di France24.

"Saya dapat mengonfirmasi bahwa komando Negara Bagian Imo dari Layanan Pemasyarakatan Nigeria telah diserang oleh orang-orang bersenjata tak dikenal di Owerri," kata juru bicara layanan koreksi negara bagian Imo, James Madugba kepada AFP.

Penjara di Nigeria 1

Ditambahkan bahwa jumlah narapidana yang melarikan diri belum dapat dikonfirmasi. "Situasi terkendali," katanya kemudian.

Para penyerang tiba dengan truk pickup dan bus sebelum menyerbu fasilitas tersebut,

Enam tahanan dilaporkan telah kembali, bahkan ada 35 menolak untuk ikut melarikan diri.

Polisi menuduh kelompok separatis terlarang, Masyarakat Asli Biafra, melakukan serangan itu. Namun kelompok itu dilaporkan membantah terlibat.

Layanan Pemasyarakatan Nigeria telah mengkonfirmasi bahwa 1.844 narapidana melarikan diri dari penjara di negara bagian Imo.

Orang-orang bersenjata berat menyerbu Pusat Penahanan Owerri pada Senin dini hari, setelah tiba dengan truk pickup dan bus, kata layanan tersebut.

Seorang juru bicara polisi mengatakan para penyerang membawa granat berpeluncur roket, senapan mesin, bahan peledak dan senapan.

Presiden Muhammadu Buhari menyebut serangan itu sebagai "aksi terorisme" yang dilakukan oleh "anarkis". Dia meminta pasukan keamanan untuk menangkap para penyerang dan tahanan yang melarikan diri.

Seorang juru bicara gerakan separatis Masyarakat Pribumi Biafra mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa tuduhan di balik serangan Senin itu adalah "kebohongan".

Negara bagian Imo telah lama menjadi tempat berkembang biak bagi kelompok separatis, sementara hubungan antara pemerintah pusat dan penduduk asli Igbo tegang.

Sejak Januari beberapa kantor polisi dan kendaraan di tenggara Nigeria telah diserang dan sejumlah besar amunisi dicuri. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Masyarakat Asli Biafra (IPOB) baru-baru ini juga memposting video di media sosial dimana puluhan milisinya sedang menjalani pelatihan.

Namun juru bicara IPOB Emmanuel Powerful menolak keterlibatan dalam serangan penjara itu dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke AFP.

Lebih dari 1.800 narapidana di kota Owerri, barat-daya Nigeria, kabur setelah penjara yang mereka tempati diserang kelompok bersenjata, Senin (5/4/2021). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES