Pendidikan

Siswa SMP 3 Bondowoso Eksplor Ijen Geopark, Siap Diabadikan Jadi Buku

Senin, 05 April 2021 - 19:13 | 203.23k
Siswa SMP 3 Bondowoso saat belajar Ijen Geopark di Geopark Corner Disparpora setempat. Mereka siap menjadikan perjalanan mereka jadi antologi buku. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Siswa SMP 3 Bondowoso saat belajar Ijen Geopark di Geopark Corner Disparpora setempat. Mereka siap menjadikan perjalanan mereka jadi antologi buku. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSOIjen Geopark yang kini tengah diusulkan masuk warisan dunia UNESCO Global Geopark (UGG), bukan hanya  tentang konservasi belaka, tetapi di dalamnya juga untuk pendidikan. Hal inilah yang menjadi latar belakang siswa SMP 3 Bondowoso untuk menggali pengetahuan tentang situs-situs yang tengah diajukan itu.

Sebanyak 30 Siswa Kelas VII SMP 3, belajar langsung di Ijen Geopark Corner, di Kantor Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dispapora) Bondowoso, Jalan A Yani, Senin (5/4/2021).

Geopark Corner sebagai tempat edukasi. Terdapat miniatur situs geologi, biologi dan culter (budaya). Total ada 16 situs yang diajukan masuk warisan dunia yang tersebar di 14 kecamatan.

Puluhan siswa tersebut diterima langsung oleh pengurus harian Ijen Geopark Bondowoso. Baik di bidang pendidikan, kordinator dan sebagainya.

Kepala Sekolah SMP 3 Bondowoso, Elok Riskiyah mengatakan, hasil dari pembelajaran tentang Ijen Geopark ini, diharuskan membuat tulisan, yang nantinya dijadikan buku.

"Nanti tulisan ini akan dijadikan buku antologi. Yaitu perjalanan anak Kelas VII tentang Ijen Geopark," paparnya saat dikonfirmasi.

Selama berada di rumah kata dia, siswa ditugaskan untuk datang ke situs-situs yang masuk Ijen Geopark, untuk mencari tahu langsung tentang situs tersebut.

"Bisa memilih situs apa saja. Nanti bisa wawancara atau tanya ke warga sekitar, bahkan bisa lihat-lihat di internet," jelas alumnus IAIN Jember tersebut.

SMP-3-Bondowoso-2.jpg

Menurutnya, siswa yang tergabung dalam Lentera itu tidak diharuskan menulis dengan tema yang berat tentang Ijen Geopark. Tulisan lebih menekankan pada pemahaman siswa tentang Ijen Geopark.

"Setelah ini kan Ramadhan, jadi siswa bisa cari sendiri di lapangan. Anak-anak kan baru Kelas VII. Tetapi mereka sudah menulis buku pertama antologi tentang curhat mereka tentang pandemi," jelas Mantan Kepala Sekolah SMP 2 Maesan tersebut.

Pihak Lentera kata dia, memberikan semacam rambu-rambu. Misalnya tentang Topeng Konah, maka harus mencari tahu dan mengembangkan sendiri tentang pandangan mereka. "Jadi ada acuan juga, tidak bebas begitu saja," imbuhnya.

Selain itu kata dia, tujuan kegiatan ini juga meningkatkan pengetahuan siswa tentang potensi kekayaan sejarah dan alam di Bondowoso.

"Juga untuk meningkatkan minat literasi siswa SMP 3 Bondowoso. Guru-guru juga harus tahu tentang Ijen Geopark," paparnya.

Untuk diketahui, total ada 16 situs yang didaftarkan ke UNESCO. Baik situs geologi, biologi dan budaya (culture). Semua situs tersebut tersebar di 14 kecamatan.

Situs geologi ada sembilan situs. Terdiri dari Kawah Ijen/Blue Fire, Kawah Wurung, Aliran Asam Kalipait, Komplek Mata Air Panas Blawan, Lava Blawan, Air Terjun Gentongan, Aliran Lava Blalangan, Dinding Kaldera Ijen Megasari dan Taman Batu So'on Solor.

Adapun untuk situs Biologi Ijen Geopark terdiri dari Hutan Pelangi dan Kopi Bondowoso. Sementara situs budaya (culture) yakni Struktur Gua Butha Sumber Canting, Struktur Gua Butha Cermee, Situs Megalitik Maskuning Kulon, Singo Ulung dan Tari Petik Kopi.

Menurut Elok, sebelum penilaian dari UNESCO Global Geopark (UGG) nanti, buku karya SMP 3 Bondowoso tentang Ijen Geopark diusahakan rampung. "Jadi sebelum penilaian sudah jadi," imbuhnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES