Kenali dan Pahami Keterlambatan Berbicara Pada Balita
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Keterlambatan berbicara (speech delay) pada anak umum terjadi. Terlambatan ini biasanya bersifat sementara, namun ada beberapa kasus kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan perkembangan maupun pendengaran pada anak.
Dilansir alodokter.com, ada beberapa gangguan yang biasanya dialami anak, seperti bicara tidak jelas hingga sulit mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Yang perlu orang tua pahami, kondisi masing-masing anak berbeda. Untuk itu, perlu dipahami beberapa penyebab anak terlambat bicara.
Seperti, lingkungan tinggal anak yang menggunakan beberapa bahasa, adanya gangguan pendengaran, atau adanya kelainan struktur bibir atau rongga mulut seperti sumbing atau kelainan lidah sehingga susah bicara. Ada juga faktor pengabaian dari orang sekitar dan gangguan spektrum atau autisme.
Adapun beberapa tahap perkembangan bicara pada anak secara normal adalah sebagai berikut:
Usia 3 bulan
Bayi menyampaikan keinginan dengan bahasa bayi lebih berkomunikasi menggunakan ekspresi.
Usia 6 bulan
Memiliki suara yang lebih jelas suku katanya seperti "da-da" maupun "ma-ma". Pada usia ini bayi dapat mengekspresikan perasaan nya senang atau tidak suka, bukan hanya menangis.
Usia 12 bulan
Normal jika ada beberapa kata yang masih belum jelas seperti pengucapan "minum" menjadi "mii''. Pada usia ini bayi menuruti beberapa perintah seperti "sini,ayo" dan "ambil botol nya".
Usia 18 bulan
Pada usia ini bayi sudah mengenali nama orang,benda dan beberapa bagian tubuh. Dia dapat mengikuti petunjuk sederhana disertai gerakan.
Usia 24 bulan
Pada usia ini biasanya mengucapkan kurang lebih 50 kata, dan mencoba berbicara dengan dua kata seperti "mau makan".
Meski tahap perkembangan bicara tiap anak berbeda-beda, ini adalah patokan dasar yang umum digunakan untuk mengukur kemampuan bicara anak.
Orang tua juga bisa melatih anak untuk meningkatkan kemampuan berbicara. Berikut caranya:
1. Berbicara sambil bergerak
Ibu harus aktif untuk memperagakan sesuatu dengan ekspresif. Seperti saat menyuapi anak makan maupun saat bercerita sebelum tidur.
2. Ikuti semua ucapannya
Perhatikan suara yang diucapkan dari bayi, meski ibu mengerti maksud nya tetap ulangi kata tersebut. Dengan begitu bayi tersebut akan menyesuaikan nada bicara yang dilakukan oleh ibunya.
3. Sering bermain bersama
Hal kecil ini adalah kunci utama perkembangan anak. Dengan cara mengajak nya berperan simple seperti menelfon ayah ini adalah kemampuan untuk mengembangkan verbal nya.
4. Puji perkembangan anak
Perilaku ini mudah dilalukan untuk memberikan "penghargaan" untuk si kecil. Seperti pelukan, senyuman maupun tepuk tangan setelah dia berbicara maupun melakukan perintah. Respon yang positif dan penuh kasih sayang adalah hal utama di dalam perkembangan nya.
Ingat, jangan terlalu gegabah untuk perkembangan berbicara pada anak. Karena setiap anak mempunyai kecerdasan atau bakat masing-masing. Bicarakan lah pada dokter jika balita belum memiliki perkembangan yang signifikan termasuk jika menemui tanda-tanda Keterlambatan berbicara. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |