Indonesia Positif

Workshop Penguatan Lembaga, UWG Malang Siap Menjadi Kampus Merdeka

Senin, 05 April 2021 - 08:02 | 24.76k
Ketua Kopertis VII JATIM, DR. R. SOEPRAPTO, DEA. saat menyampaikan Materi kepada peserta. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Ketua Kopertis VII JATIM, DR. R. SOEPRAPTO, DEA. saat menyampaikan Materi kepada peserta. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Jadikan mutu sebagai budaya. Hal itu merupakan pesan yang dicampaikan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA dalam pembukaan Workshop Penguatan Lembaga/ Unit Kerjasama Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan LLDIKTI Wilayah VII Tahun 2021 Angkatan V, di Ruang Bromo Hotel Aria Gajayana Malang, Sabtu (3/4/2021) .

"Mutu sebuah perguruan tinggi swasta menjadi hal yang tidak dapat ditawar agar memiliki daya saing global. Jadikan mutu sebagai budaya. Ini tidak dapat diraih dalam waktu singkat sebagaimana pembangunan Candi Prambanan,"paparnya.

Ia menambahkan, salah satu hal penting untuk dapat mewujudkan Kampus Merdeka yang memberikan kesempatan tiga semester kepada mahasiswanya untuk belajar di luar perguruan tinggi adalah dengan menjalin kerjasama, baik dengan perguruan tinggi lain maupun dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

"Untuk melakukan ini maka unit kerjasama perlu dikuatkan,” kata pria yang tahun 2019 meraih Juara I Nasional Academic Leader Award 2019 dari Kemristekdikti ini.

Acara yang digelar sejak pukul 09.00 hingga 16.30 ini mengundang 26 perguruan tinggi dimana tiap perguruan tinggi diwakili oleh dua orang yaitu pimpinan bidang Kerjasama dan operator bidang kerjasama. Kondisi pandemi Covid-19 menyebabkan kegiatan ini harus dilakukan secara bergelombang agar kondisi jaga jarak tetap dapat dipertahankan, tentu saja dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang lain.

Kampus Inovasi Universitas Widyagama Malang mengirim dua perwakilannya yaitu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Dr. Ir. Rita Hanafie, MP dan Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Dwi Cahyadi Martono, SPd, MPd.

Rita HanafieDr. Ir. Rita Hanafie, MP. saat sedang mengikuti Acara WORKSHOP di LLDIKTI VII JATIM

Suprapto, disamping membuka secara resmi kegiatan tersebt, sekaligus menyampaikan materinya yang mengangkat tugas dan fungsi LLDIKTI sebagai pelaksana fasilitasi peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi.

Disebutkan dalam paparannya bahwa pemeringkatan kemristek dikti sejak tahun 2019 telah mengusung empat pilar yaitu input, proses, output dan outcome, masing-masing dengan persentase 15, 25, 25 dan 35 persen.

“Kerjasama PT ada pada pilar proses bersama dengan Pembelajaran Daring, Laporan PD Dikti, Laporan Keuangan, Akreditasi Prodi BAN-PT dan Akreditasi Institusi BAN-PT”.  Pria murah senyum ini juga mengkritisi beberapa pimpinan PT yang bertandang ke luar negeri hanya untuk tanda-tangan MoU tanpa memanfaatkan moment tersebut untuk melakukan pendekatan dan komunikasi intensif dengan calon mitra.

Narasumber kedua Prof. Dr. Tatik Suryani, SE, MSi dari Perbanas mengawali presentasinya dengan bertanya kepada peserta apakah PT peserta ada yang sudah masuk dalam pemeringkatan universitas versi Webometrics, Times Higher Education Supplement (THES), Academic Ranking of World Universities (ARWU), QS World University Ranking dan lain-lain.  Tidak satupun peserta yang mengangkat tangannya. 

“Akreditasi Nasional dengan sembilan standar menempatkan kerjasama pada standar dua yaitu tata pamong dan kerjasama. Kunci sukses implementasi Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka adalah penguatan kerjasama, baik secara nasional maupun internasional,"  kata Tatik.

Guru besar yang banyak mengupas kerjasama internasional ini menyebutkan bahwa tujuan kerjasama internasional adalah meningkatkan reputasi PT, kualitas pendidikan, penelitian, pengabdian dan manajemen PT, dan ini hanya dapat diraih dengan menerapkan strategi PPEPP yaitu penetapan kebijakan dan standar kerjasama, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan peningkatan.

Narasumber ketiga Dr. Nur Fadjrih Asyik, SE, MSi, Ak, CA, Kepala STIESIA, lebih banyak menyampaikan best practice tentang apa yang telah dilakukan oleh lembaganya, juga pengalamannya sebagai asesor BAN PT sejak tahun 2008.

Perempuan langsing berkacamata ini lebih menekankan bahwa pentingnya kerjasama ini adalah dalam rangka menciptakan SDM Unggul untuk mewujudkan Indonesia Maju yang menjadi target satu abad Indonesia Merdeka. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES