Indonesia Positif

Mentan RI Dorong Pembanguan Pertanian Perkotaan di Madiun

Senin, 05 April 2021 - 04:52 | 30.44k
Hasil Dedak Fermentasi yg bermanfaat untuk mempercepat pengomposan dan untuk mendapatkan pupuk organik yang berkualitas. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Hasil Dedak Fermentasi yg bermanfaat untuk mempercepat pengomposan dan untuk mendapatkan pupuk organik yang berkualitas. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Di tengah terpuruknya perekonomian yang melanda hampir seluruh dunia, sektor pertanian menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia 16,24%. Mentan RI Syahrul Yasin Limpo menjelaskan bahwa keberhasilan ini menggunakan strategi selain tetap melakukan penguatan subsektor tanaman pangan, pihaknya juga mendorong penguatan subsektor hortikultura.

Subsektor yang berhubungan dengan sayur dan buah-buahan diyakini bisa menopang kinerja positif lantaran kebutuhannya di masyarakat masih tinggi, dan masih dapat dikembangkan.

Di wilayah perkotaan pengembangan area pertanaman sayuran dan buah-buahan lebih diarahkan pada sasaran kelompok Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), yang kemudian tahun 2019 dilanjutkan dengan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga  sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman, serta pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan berorientasi pasar.

Pada 30 Maret 2021 lalu telah dilaksanakan Bimbingan Teknik (Bimtek) tentang Pertanian Perkotaan di Kota Madiun. Aktifitas ini merupakan kerjasama Komisi IV DPR dengan Kementerian Pertanian RI c.q Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).

praktik

Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu adalah unit pelaksana teknis (UPT) BPPSDMP di daerah ditugasi hingga terwujudnya pelaksanaan Bimtek. Pembukaan Bimtek ini secara resmi dilakukan oleh bapak  Drs. H. Guntur Sasono, M.Si, anggota komisi IV DPR RI, menekankan kepada peserta agar serius mengikuti proses pembelajaran karena telah disediakan pendanaan 10 unit pengembangan kegiatan pertanian pekarangan @Rp 55juta, bagi kelompok yang giat dan berprestasi. Kemudian sambutan dilanjutkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Ir. Muntoro Danardono dan Kepala BBPP Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si.

Hadir 100 Petani dan Penyuluh Pertanian, termasuk para ketua kelompok dan tokoh masyarakat sebagai penyuluh Swadaya, siap menerima pembekalan materi yaitu, Lingkungan Pertanian Perkotaan Berkelanjutan, Inovasi Dedak Fermentasi, dan Aplikasi pupuk organik rumah tangga untuk membangun pertanian perkotaan.

Fasilitsi diberikan oleh Ir. Tri Handajani, M Agr. Widyaiswara Ahlu Utama BBPP Batu. Diskusi dan praktik membuat proses belajar-mengajar makin dinamis. Peserta sangat antusias untuk mengelola limbah rumah tangga menjadi pupuk organik yang perombakannya dipercepat menggunakan dedak fermentasi.

Mengubah tempat tinggal menjadi ramah lingkungan, memperbaiki tata-taman yang asri, bahkan dapat memberikan tambahan pendapatan. "Setelah ini kota Madiun akan menjadi kota hijau yang segar dan cantik," harap para peserta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES