Ekonomi

Septrina Rams Chhetri: Dari Wajah Jerawatan Sampai Punya Perusahaan

Senin, 05 April 2021 - 11:14 | 96.55k
 Septrina Rams Chhetri, founder RAMSCO Bandung.(FOTO: Dok Septrina for TIMES Indonesia
Septrina Rams Chhetri, founder RAMSCO Bandung.(FOTO: Dok Septrina for TIMES Indonesia

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Berawal dari masalah wajahnya yang berjerawat, tak diduga kini Septrina Rams Chhetri (28) bisa mendirikan dan memimpin perusahaan dengan produk skincare bermerk Jarkeen. Jarkeen adalah health and beauty line yang dikhususkan untuk perawatan wajah,dengan slogan acne prone and sensitive skin friendly untuk semua produknya.

 "Dulu saya pernah bermasalah dengan kulit saya. Jerawat parah di wajah. Sampai saya berobat segala macam, sampai berobat ke Singapura, sampai saya minder, sampai nangis, sampai mau kuliah juga saya malu," ungkap Trina kepada TIMES Indonesia, Minggu (4/4/21).

Akhirnya, sekitar tahun 2018, setelah lulus kuliah di Universitas Parahyangan Bandung, Trina bertemu dengan seorang dokter dermatologist yang bisa diajaknya untuk berkolaborasi untuk membuat serum anti jerawat. Bahan dasarnya ia pesan dari beberapa negara maju salah satunya Italia, Amerika Serikat dan Jepang.

Bersama research and development (RnD)-nya ia pun membuat riset sampai menghasilkan produk Jarkeen yang unik, berkualitas dan beda dari lokal produk lainnya. Salah satunya adalah hydro facetamin water dengan oil suspending technology yang membuat partikel oil-nya bergelembung di dalam air atau Blueberry mask-nya yang berteksture seperti slime.

"Awalnya tidak pernah ada niat saya untuk berbisnis atau jualan komestik. Niat awal saya ingin membantu orang yang punya masalah kulit yang sama dengan saya," tuturnya.

Cuma karena sebelumnya Trina sudah biasa me-review produk, sampai akhirnya ia pun mengunggah produk Jarkeen di instagram dan Vlog youtube-nya, dengan niatan hanya untuk membantu masyarakat yang kesulitan akan permasalahan kulit berjerawat. 

"Tidak disangka, ternyata banyak yang pesan produk kosmetik saya. Padahal waktu saya review produk di youtube juga tidak ada niatan untuk jualan," tutur mojang Bandung kelahiran 6 September 1992 ini.

Trina menuturkan, produk Jarkeen-nya ternyata mendapat sambutan antusias saat ia pasarkan melalui media sosial. Pesanan berdatangan dari berbagai kota di seluruh Indonesia bahkan internasional salah satunya adalah Belanda, London dan Jepang. Customer mancanegara pun banyak yang membeli produk Jarkeen. Hingga ia pun tidak bisa lagi bekerja sendiri. Trina kemudian merekrut beberapa orang untuk membantunya. 

Septrina-Rams-Chhetri-2.jpg

Bakat bisnis Trina didapat dari ayahnya. Bahkan dari kecil pun Trina sudah senang berdagang. Mental pengusahanya terbentuk sejak ia masih tinggal di Australia saat ia masih sekolah.

Sampai akhirnya ia pun berjualan secara online produk Jarkeen di rumah orangtuanya di Jalan Dago Bandung, sebelum berpindah ke Arcamanik.

Dengan tagline 'New Perspective of Beauty' Trina percaya bahwa semua orang memiliki keindahan dan kecantikannya yang beragam dan berbeda, stigma wanita itu hrs putih bersih tinggi bak model ia sangkal. 

Tidak hanya sukses dengan Jarkeen sebagai skincare line, usahanya merambah ke bidang fashion. Menjalankan usaha di rumah orangtua ternyata tidak cukup karena ia memerlukan gudang penyimpanan barang.

Trina memerlukan sebuah toko offline yang cukup representatif, termasuk untuk kantor dan gudangnya. "Toko pertama saya sebenarnya di Jalan Aria Jipang Bandung, tapi tidak lama karena kondisinya memang agak terganggu juga dengan awal-awal pandemi Covid-19, dan masih kecil-kecilan store digabung dengan office dan gudang bahkan fashion line saya belum memiliki offline store kala itu,” ungkapnya.

Hasil penjualannya itu pun terus meningkat karena pesanan terus membeludak sampai pembeli itu harus menunggu antrian. 

"Waktu itu dalam sehari bisa terjual 5.000 sampai 10 ribu botol Jarkeen yang terjual. Di situ saya kaget banget. Dari yang awalnya iseng, niat saya membantu orang karena masalah kulit yang sama seperti saya," sebut Trina yang juga pernah jadi model. 

Menurut Tri yang juga pernah menyandang Anak Muda Kreatif Putri Indonesia 2013 ini, keunggulan produk Jarkeen ini harganya terjangkau dengan kualitas premium dan mampu menawarkan solusi bagi yang bermasalah dengan wajah berjerawat. Ia ingin menyampaikan bahwa produk lokal buatan indonesia tidak kalah bagus dengan produk luar, produk berkualitas premium dan totalitas dalam pembuatannya. Masyarakat Indonesia patut untuk membanggakan produk lokal dengan support dan menggunakanannya.

Bisnisnya pun berkomitmen untuk selalu memberikan solusi dan pelayanan yang terbaik bagi costumer. Tak heran dari bisnisnya ini perusahaannya sudah mampu meraup omzet raturan juta rupiah sebulan.

Dari situ akhirnya Trina bisa berpindah toko ke Paskal Hypersquare Bandung dengan naungan di bawah holding company RAMSCO grand opening-nya ia lakukan pada 28 Maret 2021.

Dari perusahaannya di bawah bendera Rams Company, usaha Trina bukan di bidang skincare semata, tapi juga berkembang ke bidang fashion dengan brand Vlinder untuk pakaian wanita karir, dan Uppermost untuk kaos T-shirt. Vlinder menjadi anak pertamanya disaat ia merintis brand dan awal berbisnis pada saat ia kuliah. 

Septrina-Rams-Chhetri-3.jpg

 "Alhamdulillah, progres holding company dari RAMSCO terus berjalan. Sekarang saya sudah buka toko offline, dengan mempekerjakan karyawan yang lumayan. Bahkan meski di tengah pandemi Covid-19 pun, tidak ada karyawan sampai di PHK di perusahaan saya," ucap Trina.

Menurutnya toko offline sama pentingnya dengan toko online. Untuk toko offline ia memberikan harga produk yang lebih murah ketimbang pesan secara online. Dengan adanya toko offline, kata dia, pelanggan pun bisa lebih leluasa untuk berkonsultasi tentang kesehatan kulitnya. 

Sementara untuk produk fashion, Trina mengaku sejak kecil memang suka berjualan dna mendesign baju, ia tidak suka baju yang pasaran akhirnya ia menciptakn produknya sendiri sesuai dengan karakter wanita karirnya. Ia mengaku pernah menjual pakaian bekas di Jalan Cisangkuy Bandung. Untuk brand Uppermost, tercipta karena Trina suka berpakaian kaos, tapi tetap ingin tampak stylish. Akhirnya ia menciptakan kaos sendiri dengan merk Uppermost.
 
"Jadi, masing-masing dari produk saya punya ceritanya sendiri-sendiri. Seperti Vlinder itu awalnya karena saya ga suka sama baju yg pasarnya saya selalu pengen berbeda dengan style orang apalagi sekarang sudah berhijab, saya kurang suka menggunakan pakaian seperti gamis, akhirnya saya ciptakan Vlinder dengan maksud wearable untuk hijab dan non hijab tetapi tetap ingin kelihatan stylish classy dan affordable," tuturnya.

Kini Septrina bercita-cita untuk terus mengembangkan usahanya dengan memperluas market dan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya. Ia pun ingin terus memperbanyak produk dari perusahaannya, seperti merambah ke produk yang lain seperti make up atau skincare yang dikhususkan untuk remaja.

Ada beberapa tips sukses yang Septrina bagikan. Bisnisnya selalu bermula dari kegiatan amati, tiru, dan modifikasi yang ia singkat ATM. Septrina juga berpesan agar dalam membuat produk untuk usaha, hal utama harus fokus memberikan solusi bagi konsumen, bukan hanya ingin mendapatkan keuntungan semata.

Spend less save more, itu juga menjadi slogan terkuat karakter Septrina Rams Chhetri yang membuatnya bisa membuka office dan store empat lantai dan tidak mem-PHK karyawannya di masa pandemi ini.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES