Kesehatan

Sudah 70 Tahun Berjalan, Aki Sodik Mengobati Pasiennya dengan Terapi Bara Api Besi

Minggu, 04 April 2021 - 12:00 | 100.56k
Aki Sodik mengobati pasien menggunakan bara api besi (Foto : Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)
Aki Sodik mengobati pasien menggunakan bara api besi (Foto : Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Aki Sodik (77), mengatakan sudah sekitar 70 tahun dia mengobati warga atau pasien dengan menggunakan terapi bara api besi.

Warga Dusun Pangleseran, Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat ini memiliki kelebihan mengobati penyakit kulit atau eksim dan sakit gigi sejak usia 7 tahun.

Talenta tersebut bermula sejak kecil Aki Sodik sering mendampingi kakeknya yang berprofesi sebagai tukang panday atau pembuat golok. "Waktu saya kecil suka mendampingi kakek saya membuat golok atau arit dengan bahan besi per mobil yang dibakar api," kata Aki Sodik, Minggu (4/4/2021).

Karena sejak kecil sudah bersahabat dengan bara api besi, saat Aki Sodik berusia 7 tahun sudah menganggap biasa panasnya bara api besi yang merah menyala setelah dibakar.

"Saya waktu usia 7 tahun itu mengalami gatal kulit, tanpa berpikir panjang, besi per mobil yang baru dibakar dengan kondisi menyala ditempelkan pada kulit yang mengalami gatal," tambah Aki Sodik.

Setelah besi per mobil yang membara itu ditempelkan pada kulit Aki Sodik yang gatal, dia tidak merasakan panas apa pun, hanya merasakan hangat yang wajar.

"Kakek saya heran dan bicara dengan bahasa Sunda ulah dijieun kaulinan ari seuneu teh yang artinya api itu jangan dibuat mainan," jelas Aki Sodik.

Tidak lama kemudian, Aki Sodik mengalami sakit gigi karena gigi bagian samping bawah berlubang. "Tanpa sepengetahuan kakek, saya membakar besi berukuran sebatang rokok dan ujungnya dilekukkan," terang Aki Sodik.

Setelah besi tersebut menyala menjadi bara api, gigi yang berlubang itu langsung disulut. Ia tidak merasakan panas seperti saat membakar kulit yang gatal. Akhirnya sakit giginya langsung sembuh seketika.

Sodik-2.jpgAki Sodik menyiapkan besi yang dibakar untuk mengobati pasien (Foto : Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)

"Maklum anak kecil, waktu itu bara api besi per mobil yang baru dibakar saya jadikan permainan dengan cara dijilat," paparnya.

Tak lama setelah itu, jika ada warga sekitar yang mengalami sakit gigi dan kulit eksim, mereka memanggil Aki Sodik yang saat itu masih berusia 7 tahun.

"Kalau dipanggil untuk mengobati yang sakit tapi saya tidak mau kadang kabur ke kebun dan orang yang menjemput dengan rela menunggu saya," sambung Aki Sodik.

Profesi sebagai pengobatan tradisional yang dilakukan oleh Aki Sodik waktu itu akhirnya menjadi perbincangan orang kemana-mana. "Setiap hari saya tidak bisa pergi jauh karena banyak orang yang minta tolong untuk diobati," tutur Aki Sodik.

Secara berangsur untuk memfasilitasi pasien yang berobat dari luar daerah, Aki Sodik akhirnya membangun asrama untuk rumah singgah pasien yang memerlukan waktu lama saat pengobatan dengan bara api besi. "Kunci menolong orang itu jangan matre, niatkan dalam hati ikhlas menolong yang sedang sakit dan sabar dalam melakukan tahapan pengobatan," ujar Aki Sodik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES