Ekonomi

Sempat Turun, Harga Cabai Rawit di Banyuwangi Kembali Meroket

Sabtu, 03 April 2021 - 18:45 | 85.84k
Ilustrasi komik TIMES Indonesia. (Grafis: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Ilustrasi komik TIMES Indonesia. (Grafis: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNGHarga cabai rawit di sejumlah pasar di Banyuwangi, Jawa Timur, sempat mengalami penurunan yang cukup signifikan. Namun tak bertahan lama, harga cabai rawit kini kembali menjulang tinggi.

Harga cabai rawit di Banyuwangi sempat turun dari harga Rp 120 ribu menjadi Rp 60 ribu perkilonya. Selang beberapa hari, ini harganya kembali naik di angka Rp 80 ribu sekilonya atau Rp 8 ribu per ons.

Salah satu pedagang di pasar induk Banyuwangi, mengatakan jika penurunan harga cabai tersebut hanya bertahan sekitar lima hari saja. Selanjutnya harganya melonjak seketika.

"Harga Rp 60.000 sejak hari Senin itu. Sebelumnya masih Rp 120.000, lalu turun ke Rp 100.000, besoknya lagi Rp 90.000, besoknya lagi Rp 75.000, hingga turun ke harga Rp 60.000. Sekarang kembali naik Rp 80.000," kata Diama pada Sabtu (3/4/2021).

Menurut Diama, dari informasi yang dia diterima harga cabai sempat menurun di harga Rp 60 ribu dikarenakan pasokan di pasaran melimpah. Namun perihal naiknya kembali harga cabai tersebut dirinya mengaku tidak tahu-menahu penyebabnya.

"Mulai kemarin-kemarin harga masih turun katanya ada kiriman dari luar, stoknya masih banyak. Tidak tahu tadi sejak kemarin ini tiba-tiba naik lagi. Padahal sebelumnya jualnya masih Rp 60.000," bebernya.

Dia menyebut, pada saat harga cabai di Rp 60 ribu ini pembeli makin bertambah. Sementara saat harga cabai kembali melonjak ini membuat pembeli pada mengeluh.

"Orang mintanya yang harga Rp 60.000. Tapi saya sudah berusaha menjelaskan kepada pembeli, tapi yang namanya pembeli masih kurang percaya, soalnya kan sekali harga naik langsung banyak," katanya.

Selain melonjaknya harga cabai ini sangat memberi dampak bagi pedagang, juga para pedagang terpaksa mengurangi stok. Meraka khawatir merugi karena dagangannya tidak habis terjual atau membusuk.

"Biasanya stok sebelum harga naik 30 kilo, sekarang harga naik nyetok 20 kilo. Stok 30 kilo saat harga masih stabil biasanya habis satu hari, sekarang 20 kilo saja susah. Itupun saya jualan mulai subuh sampai sore," keluhnya.

Selain itu, lanjut Diama, adanya harga cabai yang mahal membuat pendapatan para pedagang menjadi berkurang.

"Harga cabai naik ini tidak menguntungkan pedagang, karena pendapatan makin berkurang. Semoga saja harga cabai bisa stabil lagi, untuk harga normalnya di Rp 40.000," harapnya.

Selain cabai rawit, cabai merah besar juga perlahan mengalami kenaikan. Dari sebelumnya masih berkisar di Rp 32 ribu sampai Rp 35 ribu, kini mencapai Rp 50 ribu per kilogramnya.

"Harga cabai merah besar juga naik. Pokoknya selain cabai harganya normal semua. Bawang merah Rp 32.000, bawang butih Rp 25.000, tomat juga normal harga biasa Rp 10.000 sekilonya," cetus salah satu pedagang dari Pasar Induk Banyuwangi tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES