Ekonomi Indonesia Bangkit

Di Sumsel, Mentan RI Syahrul Panen Raya Padi dan Gerakan Serap Gabah

Sabtu, 03 April 2021 - 16:53 | 33.69k
Mentan RI Syahrul Yasin Limpi di Sumsel. (FOTO: Dok. Kementan RI for TIMES Indonesia).
Mentan RI Syahrul Yasin Limpi di Sumsel. (FOTO: Dok. Kementan RI for TIMES Indonesia).
FOKUS

Indonesia Bangkit

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo terus melakukan pengawalan panen raya padi dan gerakan serap gabah petani di semua daerah dan kali ini di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Upaya yang masif dilakukan tanpa kenal hari libur ini dilakukan guna mengoptimalkan hasil panen untuk menjamin stok beras nasional dan menstabilkan harga gabah/beras petani saat musim panen raya.

"Pertanian adalah menjadi jawaban dari aktivitas-aktivitas pemerintah yang secara kasat mata meningkatkan kesejahteraan rakyat. Hari ini bersama Pak Gubernur membuktikan bahwa pertanian begitu keras didorong pemerintah dan produktivitasnya cukup bagus. Lalu bagaimana serapanya? Kita dorong semua stakeholder yakni Bulog, PT. RNI dan penggilingan serta pihak swasta untuk menyerap gabah petani dengan harga sesuai HPP (harga pembelian pemerintah)," ucap Syahrul du Kabupaten OKU Timur, Sabtu (3/4/2021).

Ia menjelaskan upaya pemerintah tidak hanya sampai pada tahap peningkatan produksi, namun juga meningkatkan penanganan pasca panen yakni dryer dan Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan sehingga beras yang dihasilkan petani berkualitas tinggi dan mudah diserap dengan harga yang memberikan keuntunga. Dengan demikian, secara bertahap, pemerintah meningkatkan kesejahteraan petani dan sektor pertanian semakin terdepan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Sesuai arahan Presiden Jokowi, tidak hanya budidaya kita dorong, tapi juga pasca panennya salah satunya kualitas RMU sehingga beras yang dihasilkan dalam packeging dan kualitas yang bagus dan juga harganya tidak di luar HPP," jelasnyan.

"Hari ini saya bersama Pak Gubernur dan Pak Bupati, sebab membangun pertanian itu tidak bisa sendiri-sendiri. Memang saat ini produksi pertanian seluruh Indonesia lagi melimpah karena panen raya, tentu saja kita terus menjaga agar harga gabah/beras petani termasuk di OKU Timur ini tetap dalam koridor pengendalian harga," imbuh Syahrul.

Mentan-Sumsel-2.jpg

Lebih lanjut Menteri Syahrul menegaskan pemerintah berkomitmen membantu petani agar tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan prasarana dan sarana produksi padi hingga menangani pasca panen agar harga gabah/beras tetap terjaga. Oleh karena itu, Kementan terus bekerja sama dengan perbankan menyediakan fasilitas permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Selain bantuan bersumber dari dana APBN, Kementan bersama perbankan menyediakan fasilitas KUR untuk meningkatkan produksi dan secara mandiri melakukan pengembangan usaha tani dengan skala ekonomi tertentu yang menguntungkan," ucapnya.

Gubernur Sumsel, Herman Deru mengungkapkan apresiasi atas kehadiran Mentan SYL di Kabupaten OKU Timur dalam memberikan semangat kepada petani, memajukan pertanian dan solusi nyata tentang serap gabah saat musim panen raya sehingga harga stabil. Produksi padi Provinsi Sumsel tahun 2020 mencapai 2,74 juta ton GKG atau setara 1,57 juta ton beras dan terjadi surplus 622.306 ton beras. Adapun potensi panen Januari-April 2021 Provinsi Sumsel seluas 405.404 hektar dan luas panen bulan April ini mencapai 84.216 hektar. 

"Harga gabah/beras memang fluktuatif meskipun ada HPP. Produksi padi kita tingkatkan dan hasilnya produksi padi di Sumsel tinggi. Ini adalah keberhasilan program Pak Menteri dan kita sangat mengapresiasinya. Untuk menjamin harga gabah saat musim panen raya, kami menyambut baik dan mengawal kebijakan Pak Menteri agar Bulog membuka selebar-lebarnya gudang agar menyerap gabah petani dengan harga sesuai HPP," ungkapnya.

Konstraling dan Permodalan KUR

Bupati OKU Timur, Lanosin Hamzah menyebutkan Kabupaten OKU Timur merupakan sentra produksi padi nasional dengan produktivitasnya tertinggi di Provinsi Sumsel. Di tahun 2020, dengan produktivitasnya 6,36 ton perhektar diperoleh produksi padi 633.628 ton gabah kering giling atau setara 403.938 ton beras dan tahun 2020 terjadi surplus beras sebesar 341.603 ton. Sementara luas panen Januari-April 2021 ini mencapai 70.649 hektar.

"Dan kami mengapresiasi dukungan nyata Bapak Menteri Pertanian dalam menstabilalkan harga saat masa panen raya ini dengan mendorong Bulog dan BUMN lainnya untuk menyerap gabah petani dengan harga sesuai HPP. Kita berharap, masa panen raya ini harga tidak anjlok," tegasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan panen raya padi ini merupakan hasil budidaya indek pertanaman (IP) 200 atau tanam dua kali setahun. Di tahun 2021 ini, Kementan bersama pemerintah daerah mulai menerapkan budidaya padi IP 300 guna meningkatkan produksi beras.

Mentan-Sumsel-3.jpg

"Sesuai arahan Mentan Syahrul, Kementan harus terus tingkatkan produktivitas, stok beras dan menjamin harga. Karena itu, usai panen raya ini dilanjutkan kegiatan penanaman padi musim tanam II. Kementan menyediakan bantuan benih, alat mesin pertanian, pupuk, pestisida serta fasilitas dana KUR sehingga petani bisa mandiri, tidak alami kendala dan produksi padi tercapai," terangnya.

Suwandi menyebutkan gerakan serap gabah mulai dilakukan Kementan sejak bulan Maret 2021 sehingga kontraksi harga gabah/beras pada musim panen raya sudah diminimalisir sejak awal. Ia mengaku optimis serap gabah di Provinsi Sumsel khususnya Kabupaten OKU Timur berjalan lancar karena di Kabupaten OKU Timur sendiri terdapat 3 penggilingan padi atau Kostraling yang bermitra dengan Bulog.

"Kapasitas gilingnya mencapai 7 hingga 8 ton perjam. Kostraling ini sesuai arahan Menteri Pertanian SYL menjadi Bulog kecil sehingga stok beras pada panen raya padi ini benar-benar terjaga dan harga gabah/beras petani menguntungkan. Kostraling didukung permodalan KUR dari perbankan," tandasnya.

Untuk diketahui, panen raya padi di Kabupaten OKU Timur ini sekaligus dilakukan juga gerakan serap gabah petani. Mentan RI Syahrul Yasin Limpo bersama Gubernur Sumsel, Herman Deru dan Bupati OKU Timur, Lanosin Hamzah dan turut hadir Anggota Komisi IV DPR RI, Pecha Leanpuri menyaksikan penandatangan nota kesepahaman kesanggupan menyerap gabah/beras petani yang dilakukan Komando Strategi Penggilingan (Kostraling), Perum Bulog, PT. RNI dan Bank Sumsel Babel. 

Dalam nota kesepahaman ini, periode April-Juni 2021, Kostraling sepakat menyerap gabah petani 4.800 ton, setara 3.048 ton beras. PT. RNI sepakat menyerap gabah 500 ton perbulan dan Perum Bulog menyerap gabah sebesar 80 ribu ton, setara 50 ribu beras dan adapun peran perbankan yakni Bank Sumsel Babel menyiapkan kredit usaha rakyat (KUR) untuk Kostraling guna menunjang kegiatan budidaya, penanganan panen, pasca panen dan pengolahan hasil terpadu.

Adapun besarnya bantuan yang digelontorkan Kementan RI di bawah kepemimpinan Mentan RI Syahrul Yasin Limpo ini untuk Provinsi Sumsel senilai Rp 122,6 miliar dan Kabupaten OKU Timur 14,9 miliar. Bantuan berupa benih, pupuk, alat mesin pertanian modern untuk pra dan pasca dan bantuan lainnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES