Mengenal Istilah Over-Apologized dan Dampaknya untuk Lingkungan Sosial
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Apologize atau dalam bahasa Indonesia berarti minta maaf, menjadi suatu budaya yang sangat disukai. Terlebih Indonesia merupakan megara yang menjunjung tinggi nilai sopan santun.
Maka beberapa juga berpendapat, jika seseorang menyampaikan permohonan maaf merupakan orang yang ramah, gampang sungkan, serta menghargai orang lain. Hal ini tentu baik jika menjadi budaya untuk dapat saling menjaga perasaan satu sama lain.
Akan tetapi, jika hal tersebut terlalu sering dilakukan apakah ada dampak negatifnya? Jawabannya iya. Berikut beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi jika seseorang terlalu sering minta maaf dilansir dari Personalitydoc:
Nilai Permintaan Maaf Menjadi Remeh
Tentu saja hal ini akan membuat nilai meminta maaf itu sendiri menjadi tidak ada artinya. Bahkan beberap orang sempat dinilai terlalu menggampangkan dan berpikir jika semua kesalahannya dia akan selesai hanya dengan meminta maaf.
Membuat diri terlihat semakin tidak berdaya
Hal ini dikarenakan beberapa orang menggunakan kata maaf untuk mendapatkan pemakluman atas kekeliruan sikapnya. Makansemakin sering seseorang mengucap maaf, maka orang akan menilai jika seseorang tersebut adalah orang yang gampang melakukan sebuah kesalahan mauoun kecerobohan.
Membuat Sekitarnya menjadi Kesal
Hal ini sebenarnya lebih cenderung pada kata ‘risih’. Meski banyak orang yang dapat mengerti mengenai seseorang yang memiliki kepribadian ini, namun lingkungan sosial seiring waktu akan berkembang dan bertemu orang baru. Sehingga, perlu dipahami jika tak semua orang dapat sepenuhnya mengerti mengenai kepribadian over-apologizing.
Orang Lain Akan Kehilangan Hormat
Dampak ini masih berkesinambungan dengan hal lain. Jika seseorang sudah risih atau cuek, maka mereka cenderung akan mengabaikan diri kita.
Oleh karena itu, meminta maaf sebenarnya bagus. Akan tetapi usahakan untuk tidak berlebihan karena hal ini juga akan mengganggu kenyamanan lingkungan pergaulan juga. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |