Wisata

Run Exhibition Lewati 5 Situs Geologi Eksotis, Cara Bondowoso Promosikan Ijen Geopark

Sabtu, 03 April 2021 - 10:35 | 94.91k
Pelepasan peserta Ijen Geopark Run Exhibition di puncak Megasari Kecamatan Ijen. Dari 50 peserta, 10 peserta adalah Pelari ultra, yang sudah pernah menempuh jarak di atas 42 kilometer (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Pelepasan peserta Ijen Geopark Run Exhibition di puncak Megasari Kecamatan Ijen. Dari 50 peserta, 10 peserta adalah Pelari ultra, yang sudah pernah menempuh jarak di atas 42 kilometer (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSOPemkab Bondowoso, Jawa Timur, melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora), terus melakukan promosi Ijen Geopark. Kali ini melalui Ijen Geopark Run Exhibition.

Kegiatan ini melibatkan sebanyak 50 runners. Terdiri dari 10 pelari sekaligus influencer tingkat nasional, 20 pelari lokal Bondowoso dan 20 pelari asal Kabupaten Banyuwangi.

Pelepasan peserta Ijen Geopark Run Exhibition b

Eksibisi lari dengan jarak 65 kilometer ini finish di Banyuwangi. Sebab Ijen Geopark yang kini tengah diusulkan masuk warisan dunia UNESCO Global Geopark (UGG) jadi satu dengan Bumi Blambangan. 

Adapun di area Bondowoso, para pelari akan  disuguhkan 5 situs geologi eksotis yang tengah didaftarkan menjadi warisan dunia UNESCO.

Di antaranya Dinding Kaldera Ijen Megasari atau Puncak Megasari. Lokasi ini menjadi titik start bagi  peserta. Geosite ini merupakan perwujudan dinding Kaldera Ijen Purba yang membentang sepanjang 12 kilometer. 

Selama di puncak Megasari mereka disuguhi bentangan kebun kopi dan pemukiman warga di Kecamatan Ijen.

Selanjutnya mereka melewati Aliran Lava Plalangan. Namun sebelum sampai di sana, para runner melewati perkampungan di Desa Sempol. Aliran Lava berwarna kehitaman, vesikuler dan berasal dari meterial Gunung Anyar atau Jabal Kirmit.

Berikutnya mereka akan melewati Kawah Wurung atau yang dikenal dengan sebutan Bukit Teletubbies. Disana mereka akan melihat puluhan bukit dan indahnya padang ilalang.

Rute selanjutnya menuju Kalipait, aliran yang kandungan airnya terasa pahit karena mengandung beberapa elemen kimia seperti sulfat, klorida, flouride dan semacamnya.

Pelepasan peserta Ijen Geopark Run Exhibition c

Sebelum lanjut ke Banyuwangi, mereka akan melewati dan menikmati indahnya wisata primadona Kawah Ijen, yaitu kawah yang terkenal dengan api birunya (blue fire) tersebut.

Ketua Panitia Geopark Run Series, Tri Saputro mengatakan, Geopark Run series sejak Tahun 2018 diselenggarakan di berbagai daerah. Sementara untuk Bondowoso baru tahun ini.

"Selalu dilaksanakan di kawasan yang tengah menggagas geopark. Kita membantu mempromosikan dengan platform melakukan kegiatan sport," katanya. 

Adapun ciri khas dalam pelaksanaan Geopark Run ini adalah memadukan olahraga di jalan raya, dengan keunikan geopark yang ada. "Supaya geopark yang ada bisa dikenal," imbuhnya. 

Sementara itu, Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat mengatakan, kegitan ini sangat inovatif. "Ini rangkaian mempromosikan Ijen Geopark," paparnya. 

Dia berharap kegiatan serupa bisa dilaksanakan lebih besar lagi. Sebab ada banyak keindahan alam di Ijen Bondowoso yang perlu dieksplorasi. "Harapan saya nanti kita akan mengadakan kegiatan yang lebih besar lagi," tutupnya.

Peserta diberangkatkan di ketinggian 1.598 mdpl (meter di atas permukaan laut) puncak Megasari Ijen Bondowoso sekitar Pukul 06.00 WIB, Sabtu (3/4/2021).

Sebelum diberangkatkan, peserta Ijen Geopark Run Exhibition oleh Pemkab Bondowoso disuguhkan warisan budaya tak benda yang juga diusulkan ke UNESCO yaitu Tari Songo Ulung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES