Wisata Indonesia Bangkit

Modal Tekad dan Keyakinan, Desa Wisata Kemiri Jadi Destinasi Wisata Baru di Jember

Sabtu, 03 April 2021 - 01:11 | 316.30k
Pelepasan burung menandai peresmian Desa Wisata Kemiri, Jember, beberapa waktu lalu, sebagai destinasi wisata baru di Jember. (FOTO: Humas Pemkab Jember for TIMES Indonesia)
Pelepasan burung menandai peresmian Desa Wisata Kemiri, Jember, beberapa waktu lalu, sebagai destinasi wisata baru di Jember. (FOTO: Humas Pemkab Jember for TIMES Indonesia)
FOKUS

Indonesia Bangkit

TIMESINDONESIA, JEMBERDesa Wisata Kemiri, Panti, Jember kini telah menjadi destinasi wisata baru di Jember. Wisata yang dirintis dari nol ini langsung diresmikan oleh Bupati Jember Hendy Siswanto, pada 31 Maret 2021 lalu. Proses penyiapan menjadi desa wisata harus ditempuh melalui proses yang panjang, yakni selama 10 bulan dengan berbagai perjuangan.

"Alhamdulillah, akhirnya kami memperkenalkan Desa Wisata Kemiri, Panti, sebagai destinasi wisata baru di Jember. Kami berharap, ini bisa menginspirasi desa-desa lain untuk bersemangat mengembangkan potensi yang ada. Bahwa keterbatasan modal, jangan dijadikan alasan untuk menghambat kesuksesan," ucap Hasti Utami, Pendamping Desa Wisata Kemiri, Panti, Jember.

Desa Wisata Kemiri yang juga disebut sebagai desa wisata perjuangan karena dalam proses mewujudkannya yang tidak mudah.

Tepat pada 2006 lalu, desa ini sempat diporak poranda karena banjir bandang.

Hendy-Siswanto.jpgBupati Jember Hendy Siswanto bersama rombongan mengunjungi kawasan Desa Wisata Kemiri. (FOTO: Humas Pemkab Jember for TIMES Indonesia)

Namun, hingga saat ini anak muda yang sudah sukses melewati "seleksi alam" sedang menunjukkan kebangkitannya sekaligus memberikan peran desa di tengah goncangan perekonomian karena Covid-19.

"Ide desa wisata berasal dari kepala desa, namun terkendala banyak hal terutama modal finansial. Kemiri benar-benar dibangun dari nol Rupiah karena desa belum bisa menganggarkan untuk pembangunannnya. Akhirnya para pemuda desa, pihak pesantren dan tokoh masyarakat yanng bergerak. Semunya karena semangat, kreativitas, kerja keras, dan kerja sama dengan semua pihak. Ini adalah modal terbesar untuk menuju kesuksesan," kata Hasti.

Bermodalkan tekad, keyakinan, semangat, dan kreativitas, yang juga didampingi manajemen tamasya bus kota, pegiat kemakmuran desa mulai mengumpulkan modal melalui Tamasya Desa Kita Jelajah Kemiri.

"Alhamdulillah sukses. Tak cukup itu, kami menghimpun produk-produk unggulan Kemiri dan menjualnya keluar desa, alhamdulillah laku. Aneka sayuran, produk olahan jamur, kopi, rambak, asap cair, minyak atsiri, opak gulung, es dawet, pakis, apapun yang bisa kami pasarkan dan diterima konsumen kami jual," ujar Hasti.

Desa Wisata Kemiri tak hanya terpusat di satu titik, tapi menyebar ke hampir seluruh wilayah desa dengan tujuan pemerataan manfaat, agar semakin banyak yang menerima dampak positifnya.

Sedikitnya ada empat dusun sebagai destinasi utama.

Yakni Dusun Delima sebagai sentral destinasi. Di sini ada Kemiri Resort dengan Kemiri Resto dan Rumah Jamur.

Hendy-Siswanto-2.jpgBupati Jember Hendy Siswanto menyeruput kopi yang dihasilkan Desa Wisata Kemiri. (FOTO: Humas Pemkab Jember for TIMES Indonesia)

Semua paket-paket wisata Kemiri start dan finish di sini. Di Delima juga ada JCC Pesantren Al Hasan, dimana para pengunjung bisa ngopi sambil belajar mengolah kopi, juga ada roaster dan barista santri.

Lalu ada Dusun Sodong sebagai pusat kegiatan, seperti motor trail, camping, jelajah jejak banjir bandang, dan mountain bike.

Juga terdapat Dusun Danci sebagai kampung kopi dimana pengunjung bisa belajar tentang kopi rakyat mulai dari pembibitan sampai kopi siap minum.

Edukasi kopi di Danci lebih pada perawatan tanaman, sedangkan pengolahan bijinya dipusatkan di JCC.

Terakhir, ada Dusun Tenggiling sebagai pusat dari integrated farming tourism, dimana pengunjung bisa mempelajari pertanian tradisional yang terintegrasi.

Kawasan ini akan menjadi kawasan terakhir yang akan dibangun menyesuaikan dengan dana yang bisa dihimpun.

"Kami menyediakan banyak paket wisata dengan harga sangat terjangkau, misal Kemiri Walking Tour, Kemiri Jelajah Bisnis, Edufan Rumah Jamur, Edufan Kopi Rakyat, dengan tarif mulai dari Rp 20 ribu dengan fasilitas makan dan pemandu wisata," pungkasnya.

Pengunjung yang datang tidak harus mengikuti paket wisata, bisa juga kulineran di Kemiri Resto dan Rumah Jamur, bisa juga sekedar ngopi di JCC, atau jika hanya foto di kawasan Kemiri gratis tanpa ada tiket masuk.

Untuk diketahui, Desa Wisata Kemiri, Panti, kini telah menjadi destinasi wisata baru di Jember. Wisata yang dirintis dari nol ini langsung diresmikan oleh Bupati Jember Hendy Siswanto, pada 31 Maret 2021 lalu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES