Ekonomi Indonesia Bangkit

Menaker RI Sebut Program UMKM Naik Kelas Bisa Bangkitkan Ekonomi

Jumat, 02 April 2021 - 19:53 | 29.38k
Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
FOKUS

Indonesia Bangkit

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker), Ida Fauziyah menyebut bahwa program UMKM Naik Kelas adalah cerminan tekad yang kuat dari Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam membangkitkan ekonomi daerah akibat pandemi Covid-19.

Pernyataan tersebut tercetus dari Menteri Ida saat meninjau BLK Komunitas Darussalam Blokagung dan BLK Komunitas Bustanul Falah di Banyuwangi, Jawa Timur pada Jumat (2/4/2021). 

"Ini bagus, Banyuwangi ini punya tekad yang kuat. Kalau UMKM-nya mau naik kelas, maka pemimpin daerahnya harus menyiapkan kompetensi SDM para pelaku ekonominya sejak dini," ujar Menteri Ida.

Menurutnya, program UMKM Naik Kelas di Banyuwangi saat ini bisa diintegrasikan dengan program dari Kementerian Ketenagakerjaan. Namun, untuk mencapai target keberhasilan semuanya harus saling menggandeng stakeholder yang dibutuhkan. Salahsatunya dengan pelatihan dan sertifikasi keahlian dari BLK.

"Salah satunya dengan pelatihan di BLK. Disinilah titik temu antara seluruh stakeholder yang dibutuhkan. Sebab itu pemerintah harus mendorong hal ini," katanya.

Menteri Ida mengatakan, Banyuwangi memiliki karakteristik ekonomi pariwisata. Sebab itu, pembangunan dan pelatihan ketenagakerjaan bisa disesuaikan dengan sektor kepariwisataan.

"Bentuk pelatihan di Banyuwangi ini tidak bisa dipaksakan, karena karakteristiknya adalah wisata. Pantai-pantai dan tempat lainnya bagus, maka baiknya pelatihan yang bisa mencakup itu," cetusnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan jika keberadaan BLK di Banyuwangi adalah wujud fasilitas yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk memperoleh ketrampilan khusus sebagai persiapan memperoleh peluang kerja baru.

"Anak-anak di Banyuwangi bisa difasilitasi berupa pelatihan kerja disini. Setelah disertifikasi, maka lulusan BLK sudah siap untuk mengakses dunia kerja," kata Ipuk.

Ipuk berharap, dengan adanya BLK ini pengurangan pengangguran di Banyuwangi bisa ditekan. Sehingga kebangkitan ekonomi pasca pandemi Covid-19 bisa diwujudkan dan stabilitas ekonomi segera dipulihkan seperti sedia kala.

"Harapannya, dari BLK ini bisa mengurangi pengangguran di Banyuwangi terutama akibat pandemi Covid-19. Tentunya pelatihan dalam satu paket, yaitu pelatihan sertifikasi dan penempatan kerja," kata Ipuk.

Untuk mencapai target pengurangan pengangguran inilah Pemkab Banyuwangi getol dalam menjalankan program UMKM Naik Kelas. Selain itu, Bupati Ipuk juga mewajibkan kebijakan rekrutmen tenaga lokal bagi perusahaan di Banyuwangi.

"Kami ada kebijakan minimal menyerap 50 persen pekerja lokal bagi setiap investor yang masuk di Banyuwangi. Begitu juga dengan program padat karya di setiap kecamatan, tenaganya harus masyarakat lokal," beber Bupati Banyuwangi saat menyambut kedatangan Menaker Ida Fauziyah di Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES