Wisata

Petani Madu Tasikmalaya Bercita-cita Bangun Wisata Edukasi

Jumat, 02 April 2021 - 19:00 | 81.25k
Dede Yanti sedang mengambil sarang madu dari kotak sarang lebah di pekarangan rumahnya  Kelurahan Gunung Gede, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. (FOTO: Harniwan Obech/Times Indonesia)
Dede Yanti sedang mengambil sarang madu dari kotak sarang lebah di pekarangan rumahnya  Kelurahan Gunung Gede, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. (FOTO: Harniwan Obech/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYAPetani madu alam yang tergabung dalam Kelompok Tani Teratai di Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, bercita-cita membangun wisata edukasi pembudidayaan lebah penghasil madu.

Ide cemerlang itu muncul dari Ketua Kelompok Tani Teratai, Dede Yanti (42) lantaran di daerahnya belum ada destinasi wisata yang dicita-citakan itu. Ia yakin, wisata edukasi pembudidayaan lebah penghasil madu bakal potensial menarik pengunjung.

Untuk mewujudkan tempat wisata edukasi itu, jelas Dede, harus tersedia lahan setidaknya tiga hektare. Ia berencana, tempat wisata edukasi itu dilengkapi dengan layanan terapi sengat lebah, tempat penelitian bagi pelajar dan mahasiswa, hingga edukasi memelihara hingga memanen madu langsung dari sarang lebah.

"Sayangnya, kami belum punya lahan yang memadai untuk mewujudkan cita-cita itu. Sekarang kami baru menjalankan budidaya yang terhimpun dalam kelompok. Semua anggota ibu rumah tangga yang memanfaatkan lahan pekarangan untuk budidaya lebah ini," ungkap Dede kapada Times Indonesia, Jumat (2/4/2021).

Dede kini membudidayakan beberapa jenis lebah di pekarangan rumahnya di Kampung Sindangsuka, Kelurahan Gununggede, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. Budidaya itu sudah ia geluti sejak tahun 1999. Lebah yang diternak Dede, didapat dari hutan lalu dipindahkan ke dalam kotak berukuran 30 x 40 cm.  Kotak-kotak kayu itu di dalamnya dipasang beberapa sekat untuk tempat lebah bersarang.

"Awalnya hanya iseng. Waktu itu pernah ke hutan dan dapat lebah, terus dipelihara. Ternyata jadi banyak dan membuat sarang yang menghasilkan banyak madu," kisahnya.

Setelah lebah-lebah yang dipeliharanya semakin banyak, ia kemudian menambah sarangnya. Hingga kini kotak untuk sarang lebah peliharaannya telah mencapai ratusan yang disimpan di lahan yang berada di pelataran dan kebun di depan rumahnya.

Kerja keras Dede berbuah manis, madu yang dihasilkannya tak pernah sulit dipasarkan. Bahkan, banyak pembeli yang langsung datang ke rumah. "Selain beli madu, orang juga datang untuk terapi. Sengatan lebah dipercaya bisa membantu penyembuhan berbagai penyakit," paparnya.

Kelompok petani madu binaan Dede, kini telah memiliki belasan anggota yang tersebar di beberapa daerah di Tasikmalaya. Setiap anggota memelihara puluhan kotak sarang lebah di rumah masing-masing. Hasil panen lebah kelompok itu dikemas dengan menggunakan botol berbahan beling untuk menjaga kualitas madu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES