Gaya Hidup

Wow, Kesenian Janger Banyuwangi Hadir di Hotel Berbintang

Kamis, 01 April 2021 - 21:18 | 102.61k
Wakil Bupati Banyuwangi, H. Sugirah saat membuka pertunjukan Janger (Foto: Rizki Alfian/ TIMESIndonesia)
Wakil Bupati Banyuwangi, H. Sugirah saat membuka pertunjukan Janger (Foto: Rizki Alfian/ TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Penyedia jasa akomodasi menyediakan atraksi seni dan budaya dengan protokol ketat sehingga wisatawan tidak perlu pergi keluar hotel untuk mendapatkan hiburan dengan konsep staycation. Seperti yang dilakukan Hotel Santika Banyuwangi menggelar kesenian Janger.

Para pelaku seni dari Sanggar Tari Sastra Dewa, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono meramaikan pertunjukan tersebut. Mereka tampil apik membawakan lakon Ande-Ande Lumut.

Kesenian janger merupakan kesenian khas Banyuwangi. Janger yang identik dengan lakon Damarwulan dan Minakjinggo ini  merupakan akulturasi dari budaya Jawa, Bali dan Banyuwangi.

Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah menyebut janger sebagai salah satu daya tarik atraksi seni budaya di Banyuwangi.

Kesenian Jangger

"Janger masih menjadi daya tarik wisata di Banyuwangi. Kesenian ini sangat dekat dengan rakyat dan biasa digelar saat masyarakat Banyuwangi hajatan," kata Sugirah.

Banyuwangi saat ini tengah menggiatkan konsep wisata staycation. Berkolaborasi dengan para pelaku seni, kini penginapan wisatawan akan dilengkapi atraksi seni budaya setiap weekend. Wisatawan tetap bisa liburan menikmati atraksi seni meski hanya tinggal di hotel.

"Di musim pandemi ini terdapat kecenderungan wisatawan ingin berlibur tapi mengurangi aktivitas di luar. Untuk mengakomodir ini, kami menggandeng menajemen hotel agar menyediakan panggung seni di areanya," ungkap Sugirah.

"Atas nama Pemkab Banyuwangi sangat mengapresiasi upaya Hotel Santika untuk mengenalkan budaya Banyuwangi. Setelah satu tahun lebih terdampak Covid-19, kesenian Banyuwangi sudah mulai bisa kita tampilkan kembali, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat. Ini juga akan menghidupkan kembali roda perekonomian  bagi pelaku seni di Banyuwangi," tambah Sugirah.

Sementara General Manajer Hotel Santika, Indra Muiz mengatakan pertunjukan ini sebagai bentuk promosi pariwisata Banyuwangi.

"Kami akan menggelar secara rutin pertunjukan semacam ini dan melibatkan para seniman di Banyuwangi. Daya tarik inilah yang  membuat wisatawan tertarik untuk staycation di Banyuwangi," kata Indra.

Protokol kesehatan yang ketat diterapkan dalam pertunjukan janger ini. Selain para penampilanya mengenakan face shield, penontonnya juga duduk dengan jaga jarak.

Pengunjung tidak mengambil makanan secara swadaya, melainkan dilayani petugas. Petugasnya juga mengenakan faceshield, sarung tangan, dan antara makanan dengan pengunjung dibatasi dengan tirai plastik. Wisatawan yang hadir tampak sangat menikmati.

"Saya sangat menikmati pertunjukan kesenian janger ini meski saya tidak begitu paham bahasa yang digunakan. Tapi tata ceritanya, efek panggungnya, kostum yang dipakai, dan pelaku  seninya tampil bagus banget," ungkap Arinda, salah seorang penonton. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES