Peristiwa Internasional

Mencetak Rekor, Bunga Sakura di Jepang Mekar Lebih Awal

Kamis, 01 April 2021 - 14:34 | 230.31k
Ilustrasi. Bunga Sakura di Jepang. (FOTO: pixabay)
Ilustrasi. Bunga Sakura di Jepang. (FOTO: pixabay)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Warga Jepang menyambut antusia momentum mekarnya bunga sakura yang menandai kedatangan musim semi. Kali ini, mekarnya bunga sakura terjadi lebih awal, sejak 70 tahun terakhir.

Melansir laman Japan Today, Rabu, 31 Maret 2021, puncak bermekaran bunga sakura biasanya terjadi pada April. Sementara, tahun ini mencetak rekor tercepat mekarnya sakura selama 70 tahun terakhir. Para ahli memperkirakan hal itu terjadi lantaran perubahan iklim.

Pada tahun-tahun sebelumnya, puncak musim sakura bersamaan dengan perayaan tahun ajaran baru atau awal baru bisnis. Belakangan, momennya semakin maju dan tahun ini diperkirakan bunga sakura akan menghilang sebelum hari pertama sekolah dimulai.

Misalnya di Kyoto, puncak sakura mekar terjadi pada 26 Maret 2021, jadi yang tercepat sejak Badan Meterologi Jepang mengumpulkan data sejak 1953 dan 10 hari lebih awal dari rerata 30 tahun terakhir. Catatan yang sama juga ditemukan di lebih dari belasan kota di seluruh Jepang.

Bahkan beberapa mengatakan rekor itu melampaui catatan sejarah Kyoto di masa lampau yang merujuk pada dokumen bersejarah, diari, dan buku puisi. Ahli lingkungan dari Universitas Prefektur Osaka, Yasuyuki Aono, menjelaskan, mekarnya bunga sakura tercepat terjadi pada 27 Maret pada 1612, 1409, dan 1236, berdasarkan catatan-catatan itu.

"Kami bisa bilang ini kemungkinan besar karena dampak pemanasan global," kata Shunji Anbe, seorang petugas di divisi observasi Badan Meterologi Jepang.

Badan tersebut juga melacak 58 pohon sakura yang jadi acuan di seluruh negeri. Hasilnya, 40 di antaranya pada tahun ini telah mencapai puncak mekarnya, sedangkan 14 batang lain bahkan berlangsung lebih singkat. 

Bunga sakura umumnya mekar selama dua minggu per tahun yang dihitung mulai dari kuncup pertama hingga semua bunga berguguran.

Bunga sakura disebut sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Maka, menurut Anbe, waktu mekarnya memberi data yang sangat berharga untuk studi perubahan iklim.

Berdasarkan data Badan Meterologi Jepang, suhu rerata di bulan Maret meningkat 10,6 derajat celcius pada 2020 dari 8,6 derajat Celcius pada 1953. Pada tahun ini, temperatur rata-rata bulan Maret di Jepang adalah 12,4 derajat celcius.

Bunga sakura memiliki makna sangat dalam bagi kebudayaan Jepang selama berabad-abad. Bunga sakura sering disebut dalam puisi dan sastra sebagai simbol kehidupan, kematian, dan kelahiran kembali. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : Liputan6

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES