Glutera News

Jangan Merasa Aman dari Kanker, Cegah dengan Aktif Bergerak

Rabu, 31 Maret 2021 - 12:00 | 42.33k
(FOTO: Glutera News)
(FOTO: Glutera News)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mendengar diagnosis kanker sering membuat banyak orang bergidik. Hal ini bukan tanpa alasan. Penyakit kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hampir sembilan juta orang meninggal di seluruh dunia karena kanker pada tahun 2017. Angka tersebut diperkirakan terus naik hingga 13 juta per tahun pada 2030.

Kanker dapat menyerang siapa saja, termasuk wanita. Tidak hanya kanker payudara, ternyata terdapat macam-macam kanker pada wanita, lho.

Mencegah Kanker dengan Aktif Bergerak

Salah satu cara mencegah kanker adalah dengan banyak bergerak. Hal ini karena risiko kanker diketahui dapat meningkat jika tubuh kurang aktif digerakkan. Oleh karena itu, simak artikel ini untuk mengetahui cara mencegah kanker dengan aktif bergerak.

Pada awal tahun 2014, World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa kurangnya aktivitas fisik merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia.

Kanker-Glutera-2.jpg

Duduk selama berjam-jam setiap hari adalah faktor risiko utama yang dapat membuat seseorang lebih rentan terkena beberapa penyakit serius, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, dan kanker.

Diperkirakan sekitar 3,2 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun karena penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan jarang bergerak atau olahraga. Kurangnya aktivitas fisik, terutama pada orang-orang yang tinggal di kota besar, umumnya disebabkan oleh tingginya polusi udara akibat asap kendaraan, padatnya lalu lintas, serta kurangnya sarana untuk berjalan, seperti trotoar atau taman.

Padahal, aktivitas fisik atau olahraga sangatlah penting untuk memelihara kesehatan dan kebugaran tubuh serta mengurangi risiko penyakit berbahaya, termasuk mencegah kanker. Aktif bergerak tidak selalu harus diartikan berolahraga. Anda juga bisa melakukan aktivitas fisik lain, seperti bermain dengan anak di rumah, berjalan santai, atau sekadar membersihkan rumah, agar tubuh tetap aktif bergerak.

Beberapa Jenis Kanker yang Dapat Dicegah dengan Aktivitas Fisik

Selain membuat tubuh tetap sehat, aktivitas fisik dapat mengurangi risiko munculnya penyakit. Orang yang tidak aktif bergerak diketahui memiliki risiko lebih besar hingga sekitar 20–30% untuk terserang penyakit daripada mereka yang aktif bergerak.

Berikut ini adalah beberapa jenis kanker yang dapat dicegah dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin:

1. Kanker payudara

Berbagai riset menyebutkan bahwa olahraga dan aktivitas fisik secara rutin dapat membuat wanita, baik yang sudah menopause maupun masih usia produktif, berisiko lebih rendah terkena kanker payudara.

Untuk mendapatkan manfaat olahraga tersebut, para wanita disarankan untuk rutin berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari atau minimal 3 kali seminggu.

2. Kanker usus besar

Aktivitas fisik dan olahraga dapat meningkatkan metabolisme, mencegah resistensi insulin, serta menjaga berat badan tetap stabil. Tak hanya itu, aktivitas fisik secara rutin juga diketahui dapat mengurangi risiko seseorang terkena kanker usus besar.

Penelitian mengungkapkan bahwa orang yang beraktivitas fisik selama 30–60 menit setiap hari memiliki risiko lebih kecil terkena kanker usus besar daripada orang yang jarang bergerak.

Studi tersebut bahkan mengungkapkan bahwa olahraga secara rutin bahkan dapat menekan risiko seseorang terkena kanker hingga sebesar 30%.

Kanker-Glutera-3.jpg

3. Kanker rahim

Kanker rahim merupakan salah satu jenis kanker yang cukup berbahaya pada wanita. Penyakit ini lebih berisiko terjadi pada wanita yang memiliki gangguan hormon, berat badan berlebih atau obesitas, serta riwayat kanker rahim atau kanker usus besar di keluarganya.

Risiko seorang wanita terkena kanker rahim bisa berkurang apabila ia menjalani gaya hidup sehat, yaitu rutin berolahraga, tidak merokok, dan menjauhi minuman beralkohol.

Penelitian pun membuktikan bahwa wanita yang lebih aktif bergerak memiliki risiko 20–40% lebih kecil terkena kanker rahim daripada wanita yang jarang bergerak. Hal ini diduga karena olahraga secara rutin bermanfaat dalam menjaga stabilnya hormon di dalam tubuh wanita.

4. Kanker paru-paru

Orang yang aktif bergerak umumnya memiliki risiko sekitar 20% lebih kecil terkena kanker paru-paru. Selain dengan aktif bergerak, risiko Anda terkena kanker paru-paru juga akan lebih kecil jika Anda berhenti merokok dan menjauhi asap rokok.

5. Kanker prostat

Kanker prostat adalah kanker yang muncul di kelenjar prostat pada pria, yaitu kelenjar yang berfungsi untuk memproduksi sperma. Kanker prostat lebih berisiko terjadi pada pria yang jarang ejakulasi, pria berusia lanjut, atau pria yang memiliki riwayat kanker prostat di keluarganya.

Sebagian kasus kanker prostat memang tidak dapat dicegah. Namun, beberapa riset menyebutkan bahwa aktivitas fisik rutin juga turut berperan dalam menurunkan risiko seorang pria terkena kanker prostat.

6. Kanker Endometrium

Kanker endometrium (lapisan terdalam rahim) paling sering terjadi pada wanita berusia 55 dan lebih. Adanya menopause terlambat, riwayat infertilitas, atau tidak memiliki anak, juga dapat meningkatkan risiko kanker endometrium.

Selain itu, faktor risiko kanker ini dapat meningkat pada orang yang suntik hormon estrogen tanpa progesteron, dan mengonsumsi tamoxifen untuk pengobatan kanker payudara atau untuk menurunkan risiko kanker payudara.

Kanker-Glutera-4.jpg

7. Kanker Serviks

Kanker serviks dapat memengaruhi setiap wanita yang telah aktif secara seksual. Salah satu penyebab kanker serviks adalah infeksi dari Human Papillomavirus (HPV). Virus ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual.

8. Kanker Kulit

Kanker kulit terjadi kelainan kulit dengan tanda pertumbuhan abnormal sel kulit. Kanker ini termasuk salah satu jenis kanker pada wanita yang harus diwaspadai.

Pasalnya, meski orang ras Kaukasia lebih cenderung terkena kanker kulit, siapa pun yang menghabiskan waktu di bawah sinar matahari bisa mengalami kanker ini.

9. Kanker Ovarium

Kanker ovarium merupakan kanker pada wanita yang lebih cenderung terjadi pada wanita usia tua. Kanker ini paling sering terjadi ketika seseorang mencapai usia menopause.

Meski demikian, orang usia remaja (mulai umur 16 tahun) juga bisa berisiko mengalami kanker ovarium.

10. Kanker Hati

Kanker hati adalah kanker yang bermula dari organ hati, dan bisa menyebar ke organ lain di tubuh. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel di dalam hati bermutasi dan membentuk tumor.

Hati adalah salah satu organ dalam tubuh yang memiliki banyak fungsi penting. Antara lain adalah untuk membersihkan darah dari racun dan zat berbahaya seperti alkohol dan obat-obatan, menghasilkan empedu yang membantu mencerna nutrisi bagi tubuh seperti lemak, serta mengontrol pembekuan darah.

Aktivitas Fisik dan jenis Olahraga yang Baik untuk Mencegah Kanker 

Berikut ini adalah beberapa contoh olahraga yang bisa Anda mulai lakukan untuk mencegah kanker:
• Bersepeda
• Jalan santai
• Menari
• Fitnes
• Pilates, zumba, yoga
• Lompat tali
• Berenang, dsb

Selain berbagai jenis olahraga di atas, kegiatan sehari-hari seperti menyapu dan mengepel rumah serta menyetrika pakaian juga bisa Anda lakukan agar tubuh tetap aktif bergerak dan terhindar dari kanker.

Untuk mendapatkan manfaat olahraga guna mencegah kanker, Anda disarankan untuk rutin berolahraga selama 30 menit setiap hari atau minimal 3–5 kali seminggu.

Sementara itu, untuk pasien kanker yang sedang menjalani pengobatan, olahraga cukup dilakukan selama 10–20 menit sebanyak 3 atau 4 kali setiap minggu atau sesuai saran dokter. Jika Anda belum terbiasa berolahraga secara rutin, mulailah secara perlahan dan sesuaikan dengan kondisi tubuh Anda. Setelah tubuh mulai terbiasa berolahraga, Anda boleh meningkatkan intensitas dan durasi olahraga. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES