News Commerce Indonesia Bangkit

Rayakan HUT Ke-2, éL Hotel Royale Yogyakarta Malioboro Reresik Makam Raja-Raja Kuno di Kotagede

Selasa, 30 Maret 2021 - 22:31 | 34.27k
Receptionist hotel memberikan gift
Receptionist hotel memberikan gift "Ampyang" makanan khas Jogja kepada tamu yang check-in tepat pada 1 Maret 2021. (Foto-foto: éL Hotel Royale Yogyakarta Malioboro for TIMES Indonesia).
FOKUS

Indonesia Bangkit

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTAeL Hotel Royale Yogyakarta Malioboro merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-2 yang jatuh pada 1 Maret 2021 dengan menggelar kegiatan Reresik Makam Raja-Raja Kuno di Kotagede, Yogyakarta.

Reresik makam atau bersih-bersih makam yang merupakan bagian dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) hotel berbintang empat ini, sebagai bentuk syukur kepada lingkungan, khususnya situs sejarah yang ada di Jogja sambil mengangkat kebudayaan masyarakat. Hal itu sesuai dengan tagline hotel yang bernaung dibawah éL Hotel International ini, yakni "When Hospitality Meets Tradition”.

“Bersih-bersih makam ini sesuai dengan tradisi masyarakat Jawa, khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta, menjelang datangnya bulan suci Ramadhan,” kata Kristian Ayu Wardhani, Public Relation & Executive Secretary éL Hotel Royale Yogyakarta Malioboro.

Ayu menceritakan, kegiatan diawali dari beberapa perwakilan karyawan dan manajemen yang berkumpul di hotel dengan peralatan lengkap dan bersiap untuk menuju Makam Raja Kuno Mataram Kotagede di Dusun Dondongan, Desa Jagalan Kotagede Bantul, Yogyakarta. Lokasi ini terletak sekitar 9 kilomater dari hotel atau sekitar 28 menit berkendara.

candi

“Sesampainya di sana, kami dibuat kagum akan asrinya kompleks makam yang dikelilingi oleh pepohonan besar serta megah, dan kokohnya bangunan yang kental dengan arsitektur bernuansa Hindu. Hal ini sangat nampak dari gapura masuk kompleks Makam Raja Mataram Kotagede tersebut,” papar Ayu.

Sebelum masuk ke kompleks makam utama, Ayu mengatakan, terdapat tiga buah gapura dengan penjagaan para abdi dalem lengkap dengan pakaian jawanya yang harus dilewati. Ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi saat memasuki kompleks makam tersebut, di antaranya pengunjung harus melepas alas kaki dan dilarang untuk mengambil gambar saat berada di dalam kompleks makam utama.

Bahkan, terdapat satu bangunan besar yang di dalamnya terdapat makam dari tempat dikebumikannya raja pertama Mataram Islam, Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati dan raja kedua, yakni Mas Jolang atau Panembahan Hanyakrawati. “Saat berada di tempat ini peraturan pengunjung yang masuk harus mengenakan pakaian abdi dalem jawa bagi yang pria dan pakaian kemben serta jarik bagi wanita,” kata Ayu.

Menurut Ayu, kegiatan bersih-bersih makam dilakukan di area depan gapura masuk makam utama, hingga area pemakaman di dalamnya. Pembersihan dimulai dari menyapu halaman gapura utama gerbang masuk makam, menyapu dedaunan kering di kompleks pemakaman, mencabut rumput di sela-sela areal makam, hingga menebang pepohonan yang sudah terlalu rimbun di dalam kompleks makam tersebut.

“Sambil berkegiatan, kami ditemani oleh para abdi dalem yang bercerita mengenai sejarah dari situs sejarah tersebut. Mulai dari jaman kerajaan Mataram berdiri, hingga seluk-beluk keluarga besar dari Kerajaan Mataram Kuno dan Mataram Islam tersebut,” ujar Ayu.

csr

Setelah pembersihan selesai, para manajemen dan karyawan hotel mengumpulkan sampah-sampah dan dibuang pada tempatnya. Pihak abdi dalem dan penjaga kompleks Makam Raja Mataram tersebut merasa senang atas adanya kegiatan ini. Selain meringankan kegiatan rutin mereka, hal ini membuat mereka bangga akan kesadaran dan ketertarikan generasi muda, khususnya manajemen hotel, untuk terus melestarikan budaya dan tradisi Jawa.

Tak hanya berkegiatan yang memiliki dampak terhadap lingkungan, pihak manajemen hotel juga memberikan kejutan kepada seluruh tamu khususnya yang melakukan pemesanan kamar tepat pada 1 Maret 2021 berupa gift berisi makanan kecil atau camilan khas Jogja yaitu "Ampyang". Yaitu salah satu camilan khas Jogja yang terbuat dari kacang tanah, gula merah, dan jahe dengan citarasa manis dan hangat di tenggorokan. Tak jarang para tamu terkejut mendapatkan hadiah kecil dengan isian camilan tersebut pada saat check-in dan merasa terkesan sehingga mengunggah momen tersebut ke media sosialnya. Tak lupa mereka menyisipkan doa dan harapan untuk kemajuan éL Hotel Royale Yogyakarta Malioboro tersebut.

Ayu mengatakan, masa pandemi tak menghalangi manajemen éL Hotel Royale Yogyakarta Malioboro untuk memaknai tahun kedua berdiri dengan merayakannya bersama para tamu dan lingkungan sekitar. Mensyukuri atas kepercayaan yang diberikan oleh para tamu untuk menjadikan hotel ini sebagai tempat akomodasi saat mereka berlibur maupun melakukan perjalanan dinas di Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Menjadi kebanggaan tersendiri dan motivasi yang positif saat mengetahui banyak ulasan mengenai hotel yang mengaku puas terhadap pelayanan dan keramahan para tamu. Hal ini menjadi penyemangat bagi manajemen dan karyawan untuk terus mempertahankan serta meningkatkan pelayanan dan fasilitas menjadi semakin baik di tahun-tahun mendatang. Tetap konsisten menjalankan serta menerapkan protokol kesehatan di masa pandemic. Apalagi, eL Hotel Royale Yogyakarta Malioboro sudah ber sertifikat CHSE sehingga berharap untuk kondisi pariwisata yang semakin baik di tahun-tahun mendatang,” pungkas Ayu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES