Gaya Hidup

Cara Merayakan Hari Film Nasional di Tengah Pandemi

Selasa, 30 Maret 2021 - 13:25 | 86.41k
Ilustrasi menonton film Indonesi di Hari Film Nasional 2021. (FOTO: Pixabay)
Ilustrasi menonton film Indonesi di Hari Film Nasional 2021. (FOTO: Pixabay)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hari ini Rabu, 30 Maret 2021 diperingati sebagai Hari Film Nasional. Dan kini, di masa pandemi, Anda bisa tetap merayakan 71 tahun peringatan Hari Film Nasional yang mengangkat tema "100 tahun Usmal Ismail." 

Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru Kemendikbud RI menyebut perayaan Hari Film Nasional 2021 dilakukan secara daring.

“Peringatan Hari Film Nasional 2021 kali ini lebih semarak dari sebelumnya, meskipun masih dalam suasana pandemi COVID-19. Serangkaian kegiatan diselenggarakan, baik secara daring maupun luring, dengan memenuhi protokol kesehatan,” kata Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Kemendikbud RI, Ahmad Mahendra, dikutip dari Antara.

Sejumlah cara bisa dilakukan untuk merayakan Hari Film Nasional. Berikut ini di antaranya, dikutip dari Tirto.id, Rabu (30/3/2021). 

Memutar film dan mendiskusikan film nasional

Melansir laman resmi Kemendikbud RI, dari 26 hingga 30 Maret akan diadakan pemutaran film secara daring dan luring di beberapa kota besar. Film yang ditayangkan antara lain Darah dan Doa, Harimau Tjampa, Liburan Seniman, Tjambuk Api, Lewat Djam Malam, Anak Perawan di Sarang Penyamun, Bintang Ketjil, Pendekar Sumur Tujuh, dan Jenderal Kantjil.

Selain pemutaran film, diskusi film juga akan dilakukan untuk perayaan Hari Film Nasional ke-71. Diskusi film ini bekerjasama dengan Rumata Art Space di Makassar pada 20-30 Maret 2021. Tema diskusi tentunya berkaitan dengan tema 100 Tahun Usmal Ismail.

Dukung film Indonesia lewat aplikasi streaming

COVID-19 yang melanda Indonesia sejak 2020 silam menyebabkan sejumlah kegiatan mandek dan ditutupnya tempat-tempat hiburan termasuk bioskop. Kondisi tersebut menyebabkan para produsen film harus mencari alternatif lain agar industri perfilman nasional tetap bergerak.

Hal ini kemudian memunculkan tren baru dikalangan produsen film, yaitu dengan memasukkan film-film produksi ke aplikasi streaming.

"Tahun lalu pandemi membuat tren baru di kalangan film maker, yang awalnya agak ragu memasukkan filmnya ke digital streaming sekarang jadi pada berani," kata Jason Iskandar, sutradara film Quarantine Tales, seperti yang dilansir dari Antara.

Akibatnya, saat ini banyak film-film pendek berbagai genre yang dapat diakses oleh banyak orang. Menurut Jason, ini tentu tren yang baru mengingat jarang sekali film pendek dapat dinikmati secara luas diluar acara tertentu.

Dengan menonton film-film nasional melalui aplikasi streaming resmi, maka turut mendukung bangkitnya industri perfilman Indonesia yang sempat terpuruk sejak pandemi.

Nonton film nasional di bioskop

Kabar baiknya, saat ini sejumlah kota di Indonesia sudah kembali membuka bioskop-bioskop dengan penerapan protokol kesehatan.

Dibukanya kembali bioskop-bioskop dalam negeri ini tidak hanya menyita antusiasme masyarakat, tetapi juga menjadi angin segar bagi industri perfilman Indonesia. Sutradara Joko Anwar menyebutkan bahwa pemasukan bioskop merupakan pemasukan vital bagi para produsen film.

Jika selama 2019 terdapat 51 juta tiket terjual sepanjang tahun, maka pada 2020 penjualan tersebut merosot sebanyak 76 persen. Alternatif lain yaitu menempatkan film di aplikasi streaming tidak banyak membantu, bahkan untuk menutup biaya produksi sekalipun.

Dengan dibukanya kembali bioskop, masyarakat bisa mulai kembali mendukung industri perfilman nasional dengan menonton film Indonesia di bioskop terdekat.

"Tentu saja dengan tetap melakansanakan 3M, yaitu mencuci tangan, mengenakan masker, dan menjaga jarak" tulis Pusbang Film dalam Instagram resminya, Senin (29/3/2021).

Untuk menjamin rasa aman pengunjung, menurut Pusbang Film, semua bioskop saat ini sudah menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Protokol kesehatan yang dimaksud mulai dari penyemprotan disinfektan dan sanitasi, pengecekan suhu, serta mengurangi kapasitas studio bioskop.

Mengunjungi pameran "100 Tahun Usmar Ismail"

Rangkaian kegiatan yang diadakan dala #100tahunUsmarIsmail adalah pelaksanaan Pameran Usmar di Bukittinggi. Pameran tersebut diadakan di kota kelahiran tokoh perfilman nasional itu. Pameran tersebut menampilkan arsip dan kekaryaan Usmar Ismail selama masa hidupnya (1950-1970).

Meski usianya tidak sampai 50 tahun, ia sukses memproduksi 33 film layar lebar dan menjadi perintis Perfini (Pusat Perfilman Nasional Indonesia). Beberapa karya Usmar Ismail yang begitu terkenal adalah Tiga Dara (1956) yang disebut-sebut sebagai film terbaiknya. Film tersebut kemudian direstorasi dengan judul yang sama pada 2016.

Di Bukittinggi, pameran tersebut akan diadakan mulai tanggal 20 hingga 30 Maret 2021. Sementara, pameran lain yang bertema "Retrospeksi Rempo Urip" akan dilaksanakan pada 26, 29, dan 30 Maret 2021 di Perpustakaan Nasional, Jakarta.

Itulah sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk merayakan Hari Film Nasional di tengah pandemi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : Tirto

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES