Glutera News

Faktanya, Kurang Gerak Resiko Tinggi Sakit Jantung

Selasa, 30 Maret 2021 - 11:15 | 41.77k
glutera news.
glutera news.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penyakit jantung bukan hanya mengincar seorang dengan usia lanjut saja, tetapi juga banyak ditemui pada muda-mudi di usia produktif yang memiliki gaya hidup kurang aktif. Pola hidup tidak sehat tersebut menjadi salah satu faktor utama seseorang mengidap penyakit jantung. Ditambah lagi, hingga saat ini, beberapa perusahaan masih memberlakukan WFH.

Kebiasaan malas gerak selama WFH hampir dialami semua orang. Pasalnya, apa pun yang diinginkan dapat dengan mudah didapatkan secara instan dengan gawai.

Waspadai, Kurang Gerak Memicu Sakit Jantung

Pola hidup tidak aktif, atau jarang bergerak dikenal dengan istilah sedentari. Lantas, apa kaitannya dengan sakit jantung? Jadi, saat tubuh tidak aktif bergerak, tubuh akan kehilangan kemampuan untuk mengubah lemak menjadi energi. Hal tersebut akan membuat lemak dari makanan menumpuk dalam tubuh. Lemak-lemak inilah yang memicu melonjaknya angka kolesterol jahat.

Jika kolesterol menumpuk di pembuluh darah jantung, maka lambat laun akan memicu penyakit jantung koroner. Penyakit tersebut akan ditandai dengan nyeri dada sebelah kiri, terutama saat tubuh melakukan aktivitas, baik dengan intensitas ringan hingga tinggi. Jika digambarkan, rasa nyerinya seperti tertimpa benda berat di dada.

Penyakit tersebut tidak hanya mengganggu aktivitas yang kamu lakukan, tetapi juga berisiko tinggi menyebabkan kematian. Sampai di sini, apakah kamu masih ingin mempertahankan gaya hidup sedentari atau mager ? Jika kamu mengalami keluhan yang sama seperti yang telah disebutkan, bukan berarti kamu memiliki penyakit jantung koroner, lho. 

11 Masalah Kesehatan yang Timbul Akibat Jarang Bergerak

Seperti pada penjelasan sebelumnya, bukan hanya penyakit jantung saja yang mengintai saat seseorang tidak aktif bergerak. Ada beberapa penyakit lain yang juga mengintai. Berikut ini beberapa penyakit tersebut:

1. Sakit-sakitan

Kamu merasa dikit-dikit gampang terserang penyakit? Hal tersebut bisa jadi tanda jika tubuh kurang bergerak. Aktivitas fisik berfungsi untuk menstimulasi jaringan otot, sehingga sistem kekebalan tubuh mengalami peningkatan. Faktanya, berolahraga secara teratur dengan intensitas sedang dapat membuat seseorang mengalami kenaikan sistem kekebalan tubuh.

2. Konstipasi

Tidak aktif bergerak bisa memicu timbulnya masalah pencernaan. Salah satunya adalah konstipasi. Namun, saat kamu rutin berolahraga, maka gerakan peristaltik usus menjadi lancar. Olahraga akan merangsang kerja usus menjadi lebih aktif, sehingga limbah atau kotoran sisa makanan dapat melewati usus besar dengan lancar. Sampai di sini, apakah kamu masih ingin membudayakan malas bergerak?

3. Sulit Bernapas

Merasa sesak napas walau hanya melakukan aktivitas fisik yang sangat ringan? Hal tersebut menjadi pertanda jika tubuh kurang bergerak aktif. Sesak napas yang terjadi disebabkan oleh penurunan sistem metabolisme tubuh dan sistem kerja organ jantung. Keduanya dapat diperbaiki dengan rutin berolahraga.

4. Sulit Tidur

Melakukan aktivitas fisik mampu meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga saat tidur pun menjadi lebih nyenyak. Aktivitas fisik yang dilakukan akan meningkatkan kinerja tubuh, termasuk jam tubuh yang mengontrol siklus tidur seseorang.

Selain baik untuk kesehatan fisik, bergerak aktif juga baik bagi kesehatan mental seseorang. Aktivitas fisik dapat meningkatkan produksi hormon dopamin yang memicu munculnya rasa senang. Jika kadarnya terlalu sedikit, maka suasana hati akan cepat menurun, mudah frustasi, marah, dan rentan mengalami kesedihan. Jadi, jangan sampai melewatkan kegiatan menyehatkan yang satu ini, ya!

5. Tekanan Darah Tinggi

Tanda tubuh kurang gerak yang kedua, yaitu tekanan darah meningkat. Memperkuat jantung Anda adalah cara terbaik untuk mengendalikan tekanan darah Anda. Membuat tubuh bergerak lebih aktif dapat menurunkan tekanan darah sistolik Anda. Dengan menambahkan 30 menit olahraga ke rutinitas harian, Anda mungkin dapat menghindari penyakit tekanan darah tinggi.

6. Sakit Punggung Bawah

Tanda tubuh kurang gerak yang ketiga adalah sakit punggung bagian bawah. Jika Anda menghabiskan banyak waktu di tempat tidur dan di sofa, tubuh akan terbangun dengan punggung bawah yang kaku hampir setiap pagi.

Anda juga bisa mulai merasakan nyeri punggung bawah sepanjang hari saat Anda duduk di meja atau di malam hari saat duduk di sofa. Jika Anda tidak memiliki kondisi mendasar yang menyebabkan sakit punggung, kondisi ini dapat dengan mudah dihilangkan dengan lebih banyak bergerak.

7. Sering Lapar

Tanda tubuh kurang gerak yang keempat, yaitu tubuh akan sering merasa lapar. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sports Science and Medicines, beberapa partisipan pria diminta untuk berolahraga sementara yang lain tidak.

Tingkat ghrelin dan nafsu makan mereka dianalisis dan penelitian tersebut menemukan bahwa olahraga memiliki efek positif pada penurunan nafsu makan yang terkait dengan berkurangnya respons ghrelin terasilasi dari waktu ke waktu. Jika Anda sulit untuk berhenti makan, cobalah untuk mulai bergerak agar bisa mengatur nafsu makan.

8. Pra-Diabetes

Tanda tubuh kurang gerak yang kelima, yaitu mengalami pra-diabetes. Jika dokter mendiagnosis Anda dengan pradiabetes, jangan panik. Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk membalikkan diagnosis ini. Salah satunya adalah dengan olahraga.

Sebuah studi yang dianalisis dari Duke University Medical Center menemukan bahwa peserta studi yang melakukan olahraga sedang (berjalan cepat sejauh 12,5 mil setiap minggu) memiliki rata-rata peningkatan 7% dalam toleransi glukosa. Ikuti perintah dokter untuk menangani diagnosis pra-diabetes Anda, tetapi pastikan untuk menambahkan olahraga sedang ke dalam rutinitas Anda.

9. Sendi Terasa Kaku

Jika Anda tidak berolahraga secara teratur, hal itu bisa menjadi penyebab persendian Anda menjadi kaku. Sebuah kesalahpahaman jika Anda beranggapan olahraga itu akan berdampak pada persendian dan bahkan dapat menyebabkan radang sendi. 

Pasien arthritis juga disarankan untuk melakukan latihan intensitas rendah hingga sedang untuk memperbaiki kekakuan sendi.

Olahraga harian akan memperkuat otot-otot di sekitar sendi dan tulang Anda dan mengurangi kekakuan. Jika Anda mengalami kekakuan sendi, jangan salah mengira itu sebagai tubuh Anda yang meminta istirahat.

10. Kegemukan

Ketika dokter mendiagnosis Anda dengan kelebihan berat badan, itu adalah sebuah peringatan untuk Anda. Salah satu cara terbaik untuk menurunkan berat badan adalah dengan mulai memasukkan rutinitas olahraga. Hanya perlu sekitar 30 menit olahraga sedang setiap hari, dapat membantu Anda menurunkan berat badan.

11. Kadar Gula Darah Turun

Menurut American Diabetes Association, aktivitas fisik dapat menurunkan gula darah Anda hingga 24 jam atau lebih setelah berolahraga dengan membuat tubuh Anda lebih sensitif terhadap insulin. Dengan kepekaan yang lebih tinggi terhadap insulin, sejumlah kecil karbohidrat yang Anda tambahkan ke dalam makanan Anda tidak akan mempengaruhi kadar gula darah secara drastis.

Konsultasikan dengan dokter tentang rekomendasi olahraga sebelum Anda menambahkannya ke dalam rutinitas Anda. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES