Peristiwa Internasional

Presiden Amerika Serikat Tidak Berniat Bertemu Kim Jong Un

Selasa, 30 Maret 2021 - 10:13 | 21.84k
Joe Biden saat menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat melihat Korea Utara dari Pos Pengamatan Ouellette selama tur Zona Demiliterisasi (DMZ) dengan teropong di Panmunjom tahun 2013, dan uji coba rudal balistik Korut. (FOTO:Reuter)
Joe Biden saat menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat melihat Korea Utara dari Pos Pengamatan Ouellette selama tur Zona Demiliterisasi (DMZ) dengan teropong di Panmunjom tahun 2013, dan uji coba rudal balistik Korut. (FOTO:Reuter)

TIMESINDONESIA, JAKARTAPresiden Amerika Serikat, Joe Biden tidak berniat bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, kata Gedung Putih, Senin (29/3/2021).

Ketika ditanya apakah pendekatan diplomatik Biden ke Korea Utara akan mencakup duduk bersama Presiden Kim Jong Un seperti yang dilakukan mantan Presiden Donald Trump, Sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki menjawab: "Saya pikir pendekatannya akan sangat berbeda dan itu bukan niatnya," tegasnya seperti dilansir Reuters.

Korea Utara telah meluncurkan jenis baru rudal balistik taktis jarak pendek minggu lalu, yang mendorong Washington meminta pertemuan komite sanksi Dewan Keamanan PBB (DK PBB), yang kemudian mengkritik uji tersebut.

Biden pada hari Kamis mengatakan, Amerika Serikat tetap terbuka untuk diplomasi dengan Korea Utara meskipun ada tes. Tetapi memperingatkan akan ada tanggapan jika Korea Utara meningkatkan masalah.

Joe-Biden-B.jpg

Korea Utara pada hari Sabtu mengatakan pemerintah Biden telah mengambil langkah pertama yang salah dan mengungkapkan permusuhan yang mendalam dengan mengkritik yang diklaim sebagai uji coba rudal pertahanan diri itu.

Trump mengadakan tiga kali pertemuan penting dengan Kim, dan bertukar serangkaian surat  Tetapi hubungan itu kemudian membeku, dan negara bersenjata nuklir itu mengatakan tidak akan terlibat lebih jauh kecuali Amerika Serikat membatalkan kebijakan permusuhannya.

Sementara itu saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong dalam laporan media pemerintah Korut, KCNA, Selasa (30/3/2021) mengecam presiden Korea Selatan karena menyebut uji coba rudal Korea Utara "menyangkut" dan menyarankan Seoul, Pyongyang dan Washington tidak boleh membuat rintangan untuk pembicaraan.

Korea Utara Minggu lalu meluncurkan dua rudal balistik ke laut dekat Jepang untuk menggarisbawahi kemajuan yang stabil dalam program senjatanya dan meningkatkan tekanan pada Amerika Serikat.

Setelah peluncuran, Presiden Korea Selatan Jae-in Moon mengatakan Selatan, Utara dan Amerika Serikat harus melakukan upaya untuk melanjutkan dialog.

Kim Yo Jong menyebut pernyataan Moon itu memalukan karena setuju dengan Amerika Serikat, yang mengutuk uji coba rudal itu dan mengatakan program rudal balistik dan nuklir Korea Utara merupakan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan internasional.

"Perilaku tidak masuk akal dan berwajah kurang ajar dari Korea Selatan persis sama dengan logika Amerika Serikat yang mirip gangster," kata Kim Yo Jong dalam pernyataannya di KCNA.

Korea Utara memang telah meluncuran jenis baru rudal balistik taktis jarak pendek, Jumat lalu. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan tes itu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, tetapi dia tetap terbuka untuk diplomasi dengan Pyongyang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES