Indonesia Positif

Brem Mirasa Madiun Sudah Eksis Sejak 1950, Ini Kiat Suksesnya

Selasa, 30 Maret 2021 - 00:10 | 222.30k
Brem Mirasa sudah ada sejak tahun 1950 dan tetap mempertahankan keaslian resepnya sehingga membuat rasanya khas. (Foto : Dok. Mirasa For TIMES Indonesia)
Brem Mirasa sudah ada sejak tahun 1950 dan tetap mempertahankan keaslian resepnya sehingga membuat rasanya khas. (Foto : Dok. Mirasa For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MADIUN – Siapa yang tidak kenal dengan brem? Oleh-oleh khas Madiun yang terbuat dari sari ketan dengan rasa manis dan tekstur yang langsung meleleh di mulut membuat banyak orang menyukainya.

Tapi siapa sangka, jika brem sudah ada sejak zaman perjuangan. Brem Mirasa berdiri sejak tahun 1950, sedangkan Indonesia sendiri baru merdeka pada tahun 1945. Pada awal masa berdirinya, Edi Sukanto merintis usaha brem karena pada masa itu brem termasuk jajanan mewah yang tidak semua orang bisa menikmatinya. Niatnya agar semua kalangan bisa menikmati brem dengan harga terjangkau. Hal tersebut dibenarkan oleh Dendy, putra dari Edi Sukanto dan merupakan penerus Mirasa saat ini.

Selain itu, brem Mirasa juga memiliki citra rasa yang khas dan rasanya tidak berubah dari awal pembuatan hingga saat ini. Brem Mirasa juga masih diproduksi secara manual tanpa campur tangan mesin. Dengan adanya Mirasa juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Brem Mirasa

“Awalnya memang hanya produksi brem agar banyak orang bisa menikmatinya. Ternyata banyak yang suka, akhirnya kami bertekad untuk terus mengenalkan dan mempertahankan brem Mirasa sebagai produk oleh-oleh khas Madiun selain pecel,” ungkap Dendy kepada TIMES Indonesia, Senin (29/3/2021)

Saat ini brem Mirasa tidak hanya memproduksi brem dengan rasa original saja, tetapi juga ada rasa strawberry dan coklat. Namun keaslian resep dan rasanya yang khas tetap dipertahankan meskipun ada varian rasa baru. Kesuksesan brem Mirasa membuat nama Mirasa terkenal diberbagai daerah. Hingga akhirnya nama ini tidak hanya diperuntukan untuk merk brem khas Madiun, tetapi kemudian dijadikan sebagai nama toko yang khusus menyediakan oleh-oleh khas Madiun.

Produksi brem

“Nama Mirasa sudah cukup dikenal masyarakat. Bahkan yang dari luar kota jika mencari brem pasti langsung sebut Mirasa. Karena itu, akhirnya dijadikan toko oleh-oleh saja. Sekarang yang dijjual macam-macam, bukan cuman oleh-oleh khas Madiun tapi juga oleh-oleh khas dari berbagai daerah,” jelasnya.

Saat ini toko oleh-oleh Mirasa yang dikembangkan Dendy sudah memiliki beberapa cabang. Di Kota Madiun sendiri ada dua cabang, yang berada di Jalan Pahlawan dan Jalan Panglima Sudirman. Selain di Madiun, juga ada di Ponorogo, Surabaya dan Jakarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES