Kopi TIMES

Ngopi Pagi: Win Win Solution

Selasa, 30 Maret 2021 - 08:18 | 51.05k
Noor Shodiq Askandar.
Noor Shodiq Askandar.

TIMESINDONESIA, MALANG – Dalam kehidupan ini, seringkali terjadi masalah antar sesama manusia sahabat ngopi pagi. Masalah itu bisa kecil, sedang, atau bahkan masalah yang besar. Yang kecil atau sedang, biasanya dampak yang ditimbulkan tidak begitu nyata, namun jika merupakan masalah yang besar, maka dampak yang ditimbulkan bisa jadi juga lebih besar.

Terhadap masalah tersebut, akan sangat tergantung bagaimana manusia menyelesaikan dengan cara cara yang terbaik. Masalah utama bisa diselesaikan, akan tetapi dampak yang ditimbulkan bisa dieliminir, atau dikurangi seminimal mungkin. Dengan demikian, kehidupan akan terus menjadi lebih baik.

Salah satu penyelesaian masalah yang baik, dicontohkan oleh Muhammad (ketika belum diangkat sebagai nabi dan rasul). Peristiwa ini terjadi saat usianya baru tiga puluh (30) tahun. Para kepala suku di arab lagi berdebat keras tentang siapa yang berhak mengembalikan hajar aswad pada tempatnya semula di ka’bah. Tempat mulia yang kemudian ditetapkan oleh Allah swt sebagai kiblat ummat Islam saat menjalankan ibadah sholat, Masing masing merasa bahwa sukunya adalah yang paling berhak atas ka’bah dan mengambil solusi jika terjadi permasalahan. Perdebatan bahkan sampai mengarah kepada pertumpahan darah diantara beberapa suku tersebut.

Pada saat puncak perdebatan, kemudian mereka bersepakat untuk meminta Muhammad memberikan pertimbangan dan kemudian menyelesaikan dengan cara terbaik. Mereka semua percaya, hanya Muhammadlah yang dapat mengambil prakarsa penyelesaian yang bisa diterima oleh semua. Muhammad yang diberikan kepercayaan oleh para kepala suku tidak kemudian mengambil manfaat untuk dirinya saja, akan tetapi memberikan solusi indah yang dapat diterima oleh semua. Para kepala suku kemudian dipanggil diminta mengambil selembar kain. Saat batu sudah ditempatkan diatas kain, masing masing kepala suku diminta memegang ujung kain dan kemudian mengangkat hajar aswad secara bersama sama. Saat sudah dekat dengan posisi, Muhammad kemudian menempatkan hajar aswad di posisi semula di ka’bah. Atas peristiwa ini, semua merasa lega karena menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya mengembalikan hajar aswad pada tempatnya semua. Mereka bahagia dengan solusi yang diberikan oleh Muhammad dan kemudian menjulukinya sebagai “al amin” (orang yang dapat dipercaya).

Begitulah pendekatan dalam memberikan penyelesaian yang dicontohkan oleh Muhammad. Dengan model ini, tak ada yang merasa kalah, tak juga ada yang merasa menang sendiri. Mereka semua bahagia dan perdebatan yang terjadi kemudian berahir. Sungguh indah jika kita dalam menyeesaikan masalah mengikuti jejak ini sebagai pedoman dasar. Tak perlu ada salah satu yang dikalahkan, tak perlu juga hanya satu fihak yang dimenangkan. Bagaimana dengan sahabat ngopi pagi semua ?

*) Penulis Noor Shodiq Askandar adalah Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

_______
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES