Peristiwa Internasional

Khusyuk, Nisfu Sya'ban Warga NU di Sydney dan Perth

Senin, 29 Maret 2021 - 17:36 | 85.71k
Doa bersama warga NU di NSW, Australia, dalam peringatan malam nisfu syakban. (foto: PCI NU for TIMES Indonesia)
Doa bersama warga NU di NSW, Australia, dalam peringatan malam nisfu syakban. (foto: PCI NU for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SYDNEY – Untuk kali pertama PCI NU NSW (New South Wales), Sydney, Australia, menggelar acara Nisfu Sya’ban, Minggu (28/3/2021) malam waktu setempat di daerah Bemore, Sydney. 

Acara ini diawali dengan salat Maghrib berjamaah yang diimami Ustadz Emil Idad, rais Syuriah NU NSW. Setelah itu dilakukan pembacaan suratul Yasin tiga kali diselingi dengan doa-doa.
 
Malam Nisfu Sya’ban merupakan malam yang diyakini para nahdliyyin sebagai malam terakhir dan awal tutup raport tahunan catatan amal manusia yang akan dilaporkan ke alam ‘arsy.

Pada malam ini disunnahkan membaca surat Yasin dan doa. Doa pertama diniatkan untuk memohon panjang umur atas ketaatan manusia kepada Allah dan RasulNya. Doa yang kedua diniatkan agar jauh dari musibah yang akan menimpa. Dan, ketiga diniatkan agar kita hanya bergantung kepada Allah semata, tidak bergantung kepada manusia, baik soal rezeki maupun hal lainya.

Selain di NSW, acara Nisfu Sya’ban juga berlansung di Perth, Western Australia. Para jamaah Nahdliyin di Perth dibimbing oleh Tuan Guru Khairullah Zain, wakil Ketua PCNU Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, secara online.

Di awal acara yang berlansung virtual ini Ketua Tanfidziyah PCI NU ANZ (Australia New Zealand) Yusdi Maksum mengatakan kekaguman atas ghirah (semangat) yang luar bisa dari jamaah nahdliyyin dan nahdliyyat di Western, Australia. Apalagi seluruh acara yang digelar di Perth di bawah pimpinan Ustadz Dody Adibrata, sukses.

Salah satunya adalah pendirian TPQ Darul Maarif yang telah berkembang pesat. TPQ ini didukung oleh warga penduduk tetap di wilayah Perth tersebut.

PCI-NU-NSW-2.jpg

Dua kegiatan nisfu Sya’ban yang bersamaan ini menunjukkan kebangkitan (nahdlatul) dari para nahdliyyin di Australia. Terutama untuk mengajarkan dan menunjukkan ajaran-ajaran amalan keagamaan yang telah dipelajari melalui guru-guru NU di tanah air.

Dalam sambutannya, ketua Tanfidziyah yang baru terpilih ini menyatakan bahwa amalan-amalan nahdliyyin di Australia ini merupakan sumber amalan jariyah dari guru-guru NU yang mengajarkan kita terlebih dahulu. 

"Dengan memulai kegiatan nisfu sya’ban di Australia, jika kita bisa menjaga keistiqomahan kegiatan ini maka para nahdliyyin mendapat amal jariyah yang akan menjadi sumber amal tanpa putus di kelak nanti," ujarnya.

Kebangkitan kalangan nahdliyyin selayaknya disambut hangat oleh orang-orang muslim Indonesia di Australia pada umumnya. Karena PCI NU ANZ adalah kepanjangan tangan dari organisasi Nahdlatul Ulama. Sebuah organisasi keagamaan (jamiyyah diniyyah) dan kemasyarakatn terbesar di Indonesia dan telah memiliki berpuluh-uluh cabang Istimewa di seluruh penjuru dunia.

Ke depannya PCI NU ANZ akan bekerja sama dan merangkul lembaga-lembaga resmi perwakilan pemerintah Indonesia melalui konsulat-konsulat kenegaraan dalam acara kegiatan ibadah. Seperti acara ibadah di bulan Ramadan melalui iftar (berbuka puasa) bersama, salat berjamaah dan tarawih dengan jemaah muslim Indonesia di Australia. 

Gus Nadhir Tetap Pegang Rais Syuriah

Sebelumnya, PCI NU ANZ pada 6-7 Maret 2021 bertepatan dengan 21-22 Rajab 1442 H mengadakan Konferensi Cabang istimewa. Konfercab ini dihadiri oleh para nadliyin dan nahdliyat dari seluruh negara bagian Australia dan perwakilan dari New Zealand.

Turut hadir dalam konferensi adalah Sekjen PBNU Dr Helmy Faishal Zaini. Konferensi ini berlangsung secara virtual disebabkan karena adanya restriksi (pembatasan) atas social gathering dari pemerintah Australia dan NZ. Selain itu  peraturan dari pemerintah NSW and Victoria juga sangat ketat.

PCI-NU-NSW-3.jpg

Dalam pidato iftitahnya, Rais Syuriah PCI NU ANZ Prof Nadhirsyah Hosen (Gus Nadhir) mengatakan NU dihadapkan pada tantangan besar untuk menyongsong usianya yang hampir satu abad. Acara Konfercab juga dipilih untuk berlangsung pada bulan Rajab, bertepatan dengan peringatan peristiwa Isra’ Mi’raj yang menjadi peristiwa sejarah penting bagi kerasulan Nabiyyullah Muhammad SAW. 

"Insya Allah konfercab istimewa ini juga mendapatkan keberkahan bulan mulia Rajab tersebut," ujar Gus Nadhir.

Acara yang berlangsung dua hari ini berakhir pada hari Minggu pagi jam sekitar 2.30. Para Nahdliyyin dengan semangatnya merumuskan seluruh agenda konfercab. Mereka mampu menghasilkan keputusan keputusan sesuai dengan harapan panitia penyelenggara.

Konfercab itu memilih kembali Prof Dr Nadirsyah Hosen sebagai Rais Syuriah PCI NU ANZ untuk masa 2021-2023. Sedangkan Ketua Tanfiddziah baru yang terpilih adalah Yusdi Maksum yang telah berkhidmah di PCI NU ANZ sejak 2007. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imam Kusnin Ahmad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES