Gaya Hidup

Upacara Adat Singo Ulung, Cara Warga Desa Blimbing Bondowoso Syukuri Hasil Bumi

Senin, 29 Maret 2021 - 18:42 | 143.50k
Upacara adat Singo Ulung dan Topeng Konah di Desa Blimbing, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, untuk menyukuri hasil bumi (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
Upacara adat Singo Ulung dan Topeng Konah di Desa Blimbing, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, untuk menyukuri hasil bumi (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Selain sebagai kekayaan budaya, upacara adat Singo Ulung juga dijadikan sarana oleh warga Desa Blimbing, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, untuk menyukuri hasil bumi.

Upacara Singo Ulung digelar dalam rangka selamatan Desa Blimbing, sekaligus untuk memohon keselamatan bagi warga setempat. 

Singo Ulung biasanya bersamaan dengan Topeng Kona. Upacara ini menceritakan asal usul Juk Seng (Mbah Singo) dan Jasiman, tokoh masyarakat di Desa Blimbing. 

Pertunjukan Singo Ulung juga sebagai uapaya tolak bala alias menjauhkan dari segala malapetaka.

Upacara-Adat.jpg

Sementara hingga kini, makam Juk Seng atau Mbah Singo selalu dikunjungi masyarakat. Hal itu sebagai bentuk rasa syukur pada saat acara tradisional Bersih Desa. 

Upacara bersih desa itu digelar setiap tahun. Seperti yang diselenggarakan hari ini, di depan kantor Desa Blimbing, Senin (29/3/2021).

Setelah pertunjukan Singo Ulung, warga menyawer para penari dan melakukan arak-arakan hasil bumi menuju tempat yang dikeramatkan, yaitu Nangger.

Nangger merupakan tempat ritual untuk melarungkan hasil bumi yang disebut dengan Umbul Air Mangger di sungai yang ada di desa. Sebelum melarungkan sesaji hasil bumi, warga terlebih dahulu berdoa bersama yang dipimpin sesepuh adat.

Upacara-Singo-Ulung-2.jpg

Tokoh Masyarakat Desa Blimbing, Sutikno mengatakan, bahwa upacara bersih desa ini merupakan yang ke-529. "Tujuan dari upacara ini untuk menolak balak," katanya.

Sebelumnya kata dia, juga dilaksanakan selamatan Pesangger, Minggu (28/3/2021) kemarin. 

Menurutnya, selamatan harus diadakan setiap tahun. Kalau tidak dilaksanakan maka masyarakat akan protes. "Karena ini dianggap sakral oleh masyarakat," imbuhnya.

Antusiasme masyarakat dalam upacara adat Singo Ulung di Desa Blimbing Bondowoso itu sangat  tinggi. "Padahal diimbau agar masyarakat tidak datang karena di tengah pandemi. Mau gimana lagi masyarakat datang," terangnya.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES