Kesehatan

Mengenal Celiac Disease, Penyakit yang Diderita Akibat Gluten

Senin, 29 Maret 2021 - 16:22 | 97.09k
Ilustrasi - Makanan bebas gluten (Gluten Free). (Foto: creative commons via Freepik)
Ilustrasi - Makanan bebas gluten (Gluten Free). (Foto: creative commons via Freepik)

TIMESINDONESIA, SURABAYACeliac Disease adalah penyakit autoimun serius yang terjadi pada orang-orang yang memiliki kecenderungan genetik, dimana konsumsi gluten menyebabkan kerusakan pada usus kecilnya.

"Diperkirakan mempengaruhi 1 dari 100 orang di seluruh dunia. Ketika orang yang terjangkit Celiac Disease mengonsumsi gluten, tubuh mereka meningkatkan respons imun yang menyerang usus kecil. Serangan ini menyebabkan kerusakan pada vili," jelas dr. Fanny Imannuddin, M.Biomed, AAM. Antiaging & Wellness Doctor, Healthy Lifestyle Speaker, pada Senin (29/3/2021).

Ketika vili rusak, nutrisi tidak dapat diserap dengan baik ke dalam tubuh. Faktor-faktor yang menyebabkan orang terjangkit Celiac Disease antara lain genetik atau keturunan, lingkungan, dan kesehatan tubuh.

"Risiko mengalami penyakit ini lebih besar apabila anggota keluarga ada yang juga menderita kondisi ini. Seseorang yang pernah mengalami infeksi sistem pencernaan saat masih anak-anak, misalnya infeksi rotavirus, akan memiliki risiko lebih besar terkena penyakit ini," paparnya.

Kondisi kesehatan seperti diabetes Tipe 1, kolitis ulseratif, gangguan saraf, down syndrome, dan sindrom lain  bisa meningkatkan risiko terkena Celiac Disease.

Dr-Fanny.jpg

Gejala-gejalanya yang dialami biasanya berupa diare, anemia (sebagai akibat dari kekurangan zat besi atau vitamin B12),  neuropati perifer (kesemutan dan mati rasa pada ujung jari tangan dan kaki), pembengkakan (yang terjadi pada tangan, telapak kaki, lengan, serta tungkai akibat penumpukan cairan di jaringan tubuh), rusaknya kepadatan tulang dan lapisan gigi, dermatitis herpetiformis (ruam pada kulit yang terasa gatal & lecet), nyeri sendi, gangguan keseimbangan tubuh, gangguan fungsi limpa, hingga sulit hamil.

Sementara itu cara untuk mendiagnosa Celiac Disease, di antaranya adalah:

1. Tes darah, tes serologi, genetik

endoskopi untuk mengetahui kondisi usus halus.

2. Biopsi kulit, jika pasien terlihat menderita dermatitis herpetiformis maka diperlukan pengambilan sampel kulit.

3. Tes BMD perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi kepadatan tulang.

Kabarnya, belum ada obat yang dapat menyembuhkan Celiac Disease. Lantas, upaya apa yang harus ditempuh agar bisa tetap sehat meski mengidap penyakit ini?

- Menghindari seluruh makanan atau bahan apa pun yang mengandung gluten.

- Menjalani pola makan dengan gizi seimbang

- Menambah suplemen dalam daftar makanan, diantaranya: kalsium, asam folat, zat besi, vitamin B12, vitamin D, vitamin K, & Zinc.

- Konsumsi dapsone agar gejala penyakit ini segera reda.

"Jika Celiac Disease tidak ditangani atau kamu tetap mengonsumsi makanan yang mengandung gluten, maka akan muncul beberapa komplikasi yang bisa dialami penderita, diantaranya malabsorbis & malnutrisi," kata dr Fanny. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES