Mayoritas Petani Pangandaran Memilih Tanam Padi Varietas Ciherang

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Mayoritas petani di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat lebih memilih menanam padi varietas ciherang karena beberapa alasan tertentu.

Salah satu petani di Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran Aonudin mengatakan, meski untuk musim tanam saat ini varietas ciherang tidak masuk rekomendasi dari Pemerintah namun petani di lapangan masih banyak yang menggunakannya.

"Pemilihan padi varietas ciherang yang ditanam karena dinilai bobot berat timbangan lebih berat dibanding dengan varietas lain," kata Aonudin, Senin (29/3/2021).

Aonudin menambahkan, pada dasarnya semua padi varietas apa pun memiliki keunggulan masing-masing.

"Varietas padi yang saat ini direkomendasikan Pemerintah di antaranya Mapan, Inpari 42, Inpari 30 dan Mawar," tambah Aonudin.

Aonudin menjelaskan, benih padi yang ditanam oleh petani harus didasari dengan penyesuaian karakter dan kondisi areal pesawahan agar hasilnya maksimal.

"Kunci keberhasilan panen padi diukur dari mulai pengelolaan dan ketekunan penggarap," jelas Aonudin.

Aonudin menerangkan, padi varietas ciherang cocok ditanam saat musim rendengan dengan curah hujan tinggi dan cocok ditanam saat musim kemarau meski kondisi air kurang.

"Beras hasil dari padi varietas ciherang rasanya juga cukup pulen," papar Aonudin.

Padi varietas ciherang dinilai tahan terhadap wereng cokelat biotipe 2 dan agak tahan biotipe 3 juga hawar daun bakteri strain III dan IV.

"Kalau areal pesawahannya ditunjang dengan irigasi yang baik, padi varietas ciherang juga cocok ditanam pada dataran rendah sampai 5000 meter dalam di atas permukaan laut (MDPL)," sambungnya.

Padi varietas ciherang kata Aonudin memiliki karakrer warna gabah kuning bersih dengan umur tanam 116 hingga 125 hari dengan rata-rata ketinggian tanam 107 sampai 115 sentimeter. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement