Peristiwa Internasional

Hari Angkatan Bersenjata Militer Myanmar Digelar, 16 Orang Ditembak Mati

Sabtu, 27 Maret 2021 - 13:46 | 26.83k
Para demonstran memegang bendera saat mereka duduk di atas sepeda motor selama protes di Launglone, distrik Dawei, Myanmar (26/3/202). (FOTO: Reuters)
Para demonstran memegang bendera saat mereka duduk di atas sepeda motor selama protes di Launglone, distrik Dawei, Myanmar (26/3/202). (FOTO: Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Memperingati Hari Angkatan Bersenjata Myanmar, Sabtu (27/3/2021) tentara Myanmar tetap melakukan tindakan kekerasan dalam menghadapi unjuk rasa anti kudeta. Media melaporkan, bocah belasan tahun dan pemain sepak bola lokal U-21 ditembak mati.

Dilansir Reuters, setidaknya sedikitnya 16 pengunjuk rasa ditembak mati, Sabtu (27/3/2021) saat militer Myanmar menggelar upacara memperingati Hari Angkatan Bersenjata di ibu kota Naypyidaw.

Keadaan sangat bertentangan dengan komentar pemimpin pemerintahan militer yang berkuasa di Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing yang menyatakan bahwa militer akan melindungi rakyat dan memperjuangkan demokrasi.

"Tentara berusaha untuk bergandengan tangan dengan seluruh bangsa untuk menjaga demokrasi," kata jenderal itu.

“Tindakan kekerasan yang memengaruhi stabilitas dan keamanan untuk membuat tuntutan tidak pantas," tambahnya.

Namun dalam realitanya, tindakan mereka tetap diluar batas perikemanusiaan. "Hari ini adalah hari yang memalukan bagi angkatan bersenjata," kata Dr. Sasa, juru bicara CRPH, kelompok anti-junta yang dibentuk oleh anggota parlemen yang digulingkan, kepada sebuah forum online.

"Para jenderal militer merayakan Hari Angkatan Bersenjata setelah mereka baru saja membunuh lebih dari 300 warga sipil yang tidak bersalah," katanya, memberikan perkiraan jumlah korban sejak protes pertama meletus beberapa minggu lalu.

Sedikitnya 4 orang tewas ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan ke kerumunan yang memprotes di luar kantor polisi di pinggiran kota Yangon Dala pada Sabtu dini hari, Myanmar Now melaporkan. Sedikitnya 10 orang terluka, kata portal berita itu.

Kemudian 3 orang lagi, termasuk seorang pemuda yang bermain di tim sepak bola lokal U-21, ditembak dan meninggal dalam protes di distrik Insein di kota itu, kata seorang tetangga korban kepada Reuters.

Empat orang meninggal dunia di kota Lashio di timur, dan 4 orang lagi dalam insiden terpisah di wilayah Bago, dekat Yangon, menurut outlet media. sedangkan satu orang meninggal di kota Hopin di timur laut.

Al Jazeera melansir, di Meikhtila, Mandalay, seorang gadis berusia 13 tahun juga dilaporkan ditembak mati, saat dia berada di dalam rumah keluarganya.

Ada juga laporan militer menggerebek Rumah Sakit Thingangyun Sanpya dan menangkap pengunjuk rasa yang terluka di Yangon. Video lain yang diunggah di media sosial menunjukkan pasukan keamanan menggerebek rumah.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), sebuah kelompok pemantau lokal di Myanmar mengatakan pada hari Jumat,  setidaknya 328 orang telah meninggal dunia sejak kudeta militer Myanmar dimulai. Lebih dari 3.000 orang lainnya telah ditangkap. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES