Digelar Secara Luring Terbatas dan Daring, UAD Mewisuda 2771 Lulusan

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta pada Sabtu (27/3/2021) ini melaksanakan upacara wisuda program Sarjana dan Pascasarjana gabungan periode November 2020 dan Maret 2021 secara luring terbatas dan daring.

Dalam sambutannya, Rektor UAD, Dr. Muchlas, M.T menyampaikan ucapan terimakasih atas kepercayaan Bapak/Ibu Orangtua/Wali kepada UAD untuk mendidik dan mengantarkan Putra/Putri tercinta menjadi seorang Sarjana dan Magister.

Pihaknya mengaku yakin dengan bekal yang diperoleh dari UAD saudara dapat berkiprah secara optimal dalam menjalani profesi sebagai sarjana dan magister di tengah masyarakat.

Wisuda UAD  kali ini diikuti 2771 wisudawan yang terdiri dari 2512 wisudawan S1 dan 259 wisudawan S2. Jumlah wisudawan cumlaude pada periode ini sebanyak 1.376 atau 49,65 persen.

"Dengan demikian alumni UAD hingga saat ini berjumlah 53.834 orang," kata Muchlas di Auditorium Kampus 1 UAD yang disiarkan secara luring terbatas dan daring melalui Zoom Meeting dan kanal YouTube UAD.

Kepala Biro Admisi dan Akademik UAD, Dr. Wahyu Widyaningsih menjelaskan untuk wisudawan yang hadir secara luring akan diwakilkan wisudawan terbaik dari masing-masing Fakultas. Sedangkan, wisudawan lain mengikuti wisuda secara daring meminimalisir potensi penyebaran Covid-19.

"Insya Allah, untuk wisudawan yang hadir secara luring akan dilakukan rapid antigen sebelumnya. Sedangkan, wisudawan lain akan masuk melalui Zoom, dan dapat pula disaksikan melalui channel YouTube UAD," ungkapnya.

Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum, Indah Astrida Lestari Putri menjadi wisudawan terbaik periode Maret 2021 dengan IPK sempurna setelah menyelesaikan studi sarjananya 3,5 tahun dengan IPK 4.00.

Mahasiswa asal Rembang ini, sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan akademik maupun non akademik antara lain di BEM, Partai Mahasiswa, sampai organisasi ekstra. Indah mengaku ingin melanjutkan pendidikan S2 karena baginya masih sangat banyak di dunia ini yang harus digali dan dipelajari.

"Menjadi mahasiswa merupakan sebuah hak istimewa, banyak yang bisa digali dan pelajari, jangan hanya puas beraktivitas dalam kampus dan coba perluas dengan pengalaman. Intinya, tidak ada kata final untuk belajar karena belajar adalah proses," ujarnya

Hal senada disampaikan wisudawan lain, Mar'artul Husna, yang mempunyai mimpi meraih prestasi kancah nasional dan internasional. Husna berambisi membuktikan mahasiswa dari perguruan tinggi swasta turut memiliki kesempatan untuk maju.

Dibuktikan pada 2018 saat menjadi jawara HKTI Innovation Award dan jawara lomba pendamping Pimnas 31. Lalu, Special Gold Medal HIUF Kingdom of Saudi, Silver Medal Shanghai Exhibition of Inventions dan Expo Science Abu Dhabi pada 2019.

Mahasiswa Prodi Teknik Kimia ini sempat pula membagikan pengalamannya ketika kesulitan berkomunikasi dengan warga, petugas subway, karyawan hotel, pegawai restoran dan dokter di Shanghai. Bahkan, Husna sempat dilarikan ke rumah sakit.

Kemudian, Husna membagikan pengalaman ketika visanya ditolak dua kali saat akan berangkat ke Jerman dengan waktu pelaksanaan kompetisi yang sudah sangat dekat. Ia bersyukur, pengajuan visa ketiga diterima dan akhirnya berangkat ke Jerman.

"Saya berharap ke depan tidak cepat puas dengan apa yang telah saya diraih dan tetap rendah hati, terus haus akan ilmu agar bisa jadi manusia yang bermanfaat untuk manusia yang lain," papar Husna, wisudawan periode Maret 2021 UAD (Universitas Ahmad Dahlan). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement