Wisata

Pekebun Kopi Labuan Bajo Belajar Industri Pariwisata di Banyuwangi

Sabtu, 27 Maret 2021 - 12:07 | 31.53k
Puluhan pekebun kopi dari Labuan Bajo, Flores, NusaTenggara Timur (NTT) belajar industri pariwisata di Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/TIMES Indonesia)
Puluhan pekebun kopi dari Labuan Bajo, Flores, NusaTenggara Timur (NTT) belajar industri pariwisata di Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sebanyak 40 pekebun kopi dari Labuan Bajo, Flores, NusaTenggara Timur (NTT) belajar industri pariwisata di Kabupaten Banyuwangi. Proses benchmarking dilakukan puluhan pekebun tersebut untuk mengembangkan pariwisata melalui kopi di daerahnya nanti.

Dari kopi, puluhan pekebun ini belajar untuk mengembangkan pemasaran destinasi wisata. Tidak hanya itu, diharapkan dari cita rasa kopi mampu membangun destinasi-destinasi baru di Flores.

Mereka datang ke Sanggar Genjah Arum, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah Banyuwangi pada Kamis (25/3/2021) kemarin. Benchmarking ini diinisiasi Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF).

Mereka juga membawa Asosiasi Petani Kopi Jahe Manggarai (APEKAM), Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Arabika Flores Manggarai dan perwakilan Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur.

"Benchmarking ini diharapkan menjadi awal mula pengembangan desa wisata khususnya agro wisata kopi, sehingga nantinya kita dapat mengembangkan produk olahan kopi dan dapat membuat atraksi dari agro wisatanya," kata Shana Fatina, Direktur Utama Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores, Sabtu (27/3/2021).

Menurut Shana, Banyuwangi memiliki kopi.  Komoditas kopi terdongkrak seiring dengan kunjungan wisata yang terus meningkat. Apalagi, kolaborasi antara Pemkab Banyuwangi bersama dengan masyarakat dan pelaku usaha sangat kompak. 

"Tentu Banyuwangi punya kopi. Kedua cara mereka menyajikan sangat orisinil dengan mengadaptasi pariwisata. Makanya saya ajak petani kopi, penentu kebijakan pariwisata dan pertanian dari Labuan Bajo melihat bagaimana kolaborasi antara pemerintah. 'Masyarakat dan pelaku usaha sangat kompak. Meski Banyuwangi tidak dibantu oleh Pusat," imbuhnya.

Dijelaskan Shana, BOPLBF saat ini tengah menyiapkan langkah awal dalam pengembangan desa wisata pada segmentasi agrowisata kopi di Labuan Bajo. Yakni dengan mendorong peningkatan sumber daya manusia melalui program bencmarking. 

Agenda tersebut dilakukan di beberapa kota di Jawa. Mereka mengunjungi empat kota di Pulau Jawa yakni Magelang, Yogyakarta, Banyuwangi, dan Jember dari tanggal 21 - 27 Maret 2021.

Dalam kesempatan tersebut, pemilik sanggar Genjah Arum, Setiawan Subekti memberikan motivasi kepada pekebun kopi dari Manggarai Timur, Manggarai dan Manggarai Barat.

"Kopi dari NTT khususnya Manggarai sangat dikenal di dunia. Makanya pekebun kopi tak harus hanya menjual biji kopi mentah saja. Tapi bagaimana mengolah kopi agar nilai jual semakin meningkat," kata Subekti.

Pria yang biasa dipanggil Iwan ini, juga berharap adanya perbaikan kemasan kopi yang akan dijual oleh pekebun di Labuan Bajo.  "Ini sangat penting. Karena orang akan tertarik dengan kemasan yang bagus. Di luar negeri Amerika Serikat, kopi Flores dikenal dengan logo komodo," katanya.

"Tapi apakah itu memang benar dari Flores? Makanya kita dorong pekebun kopi menghasilkan kopi yang baik dan dijual dengan keaslian kopi dari Manggarai yang sudah dikenal sebagai juara nasional 2012 lalu," sambung Subekti.

John Sentis, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur, NTT, mengaku antusias dengan adanya kunjungan di Sanggar Genjah Arum, Banyuwangi. Menurutnya, Banyuwangi dinilai berhasil dalam pengembangan industri pariwisata berbasis kopi. 

"Ya pasti ada yang kita terapkan di sana (NTT). Sangat luar biasa, dari Kabupaten Banyuwangi kami sudah dengar semuanya berjalan dengan baik antara pariwisata dan industri pariwisata tentang kopi. Masyarakat punya komitmen dengan pemerintah membangun pariwisata yang baik. Ini sebagai best practise untuk dicontoh di Indonesia," cetus Kepala Dinas Pertanian Manggarai tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES